Di Indonesia lahan salin yang potensial untuk dijadikan lahan pertanian sekikat 9.5 juta hektar. Namun kendala yang dihadapi pada lahan salin membutuhkan teknologi khusus untuk dapat mengurangi efek salinitas pada tanaman. salah satunya yaitu penggunaan bakteri rhizosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum aplikasi bakteri rhizosfer untum meningkatkan ketahanan tanaman terhadap salinitas. Isolat bakteri yang digunakan dalam percobaan ini merupakan isolat hasil eksplorasi yang telah diidentifikasi yaitu Bacillus megaterium yang telah terbukti dari hasil percobaan pendahuluan yaitu mampu menambat nitrogen dan penghasil hormon IAA. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok kombinasi yaitu tanah non salin dan tanah salin dengan konsentrasi bakteri tanpa aplikasi bakteri, 7.5 ml L-1 bakteri rhizosfer, 15 ml L-1 bakteri rhizosfer, 22.5 ml L-1 bakteri rhizosfer,, dan 30 ml L-1 bakteri rhizosfer,. Parameter pengamatan yang dilakukan adalah jumlah bunga jantan, betina, fruit set, bobot buah per buah, diameter dan panjangg buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas menyebabkan tanaman mentimun tidak dapat menghasilkan bunga betina. Aplikasi bakteri rhizosfer dengan konsentrasi 22.5 ml L-1 mampu meningkatkan bobot buah per buah sebesar 20.8 % dibandingkan dengan aplikasi bakteri dengan konsentrasi 7.5 ml L-1.