Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran usaha industri kecap dan nilai tambah yang diciptakan dari produk pengolahan keap di perusahaan Maja Menjanga. Teknik penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, sedangkan teknik penentuan responden pada penelitian ini menggunakan teknik responden yang terdiri 1 orang pemilik perusahaan dan 11 orang pekerja. Menjangan meliputi penyediaan bahan baku, pengolahan, serta saluran pemasaran. Bahan baku kedelai hitam diperoleh dari pasar yang berada di daerah Jawa Tengah dengan harga Rp. 13.000/Kg. Proses pengolahan meliputi sortasi, pencucian, pemasakan I, penirisan, fermentase, perendaman dengan air garam, pemasakan II, penyaringan dan pengemasan. Hasil produksi dari 208,335 Kg kedelai yang diolah per proses dapat menghasilkan 550,08 Kg kecap dengan harga jual rata-rata Rp 43.000/Kg kecap. Pemasaran kecap dilakukan hanya di sekitaran wilayah majalengka. Nilai tambah dalam agroindustri kecap cukup tinggi, yaitu utuk 1 Kg bahan baku kedelai dengan harga Rp 13.000/Kg nilai tambahnya mencapai Rp 73.250/Kg dengan keuntunggan pengelola yang diperoleh sebesar Rp 151.985.811 atau jika di rata-ratakan dalam satu kali proses produksi pengusaha memperoleh keuntungan sebesar Rp 15.198.581.