p-Index From 2019 - 2024
0.778
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Sri Vitayani
Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Fakumi Medical Journal

Karakteristik Pasien Herpes Zoster di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2016-2017 Syafira Alim; Sri Vitayani; Farah Ekawati Mulyadi; Aryanti Bamahry; Rezky Putri Indarwati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 8 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i8.106

Abstract

Herpes zoster memiliki insiden rata-rata 10-20 persen dari populasi umum dan terdapat 600.000-850.000 insiden setiap tahun di Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien herpes zoster di Rumah Sakit Ibnu Sina tahun 2016-2017 berdasarkan usia, jenis kelamin, status gizi, lokasi, dan penyakit penyerta. Penelitian ini adalah penelitian dengan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik pasien herpes zoster dan pengambilannya dengan cara teknik total sampling. Hasil penelitian didapatkan 25 kasus herpes zoster yang memenuhi kriteria inklusi pada data rekam medik pasien. Sebagai kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik penderita herpes zoster di rumah sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2016-2017 dengan umur terbanyak yang ditemukan 45-64 tahun, pasien perempuan lebih banyak terkena herpes zoster, pasien yang kekurangan gizi (underweight), pasien berdasarkan letak dermatomnya lebih banyak terkena pada herpes zoster thorakalis, dan pasien berdasarkan penyakit penyerta lebih banyak terkena karena keganasan.
Efektivitas Ekstrak Daun Ketepeng Cina Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia Furfur Penyebab Pityriasis Versicolor Dibandingkan Terbinafine Andi Alisa Kurniati; Sri Vitayani; Eny Arlini Wello; Yani Sodiqah; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i10.133

Abstract

Daun ketepeng cina memiliki kandungan penting seperti alkaloid, saponin, tanin, steroid, antrakuinon, flavonoid dan karbohidrat. Antrakuinon pada tanaman herbal memiliki efek antiinflamasi, antialergi, antimikroba, antioksidan, dan efektif untuk beberapa golongan jamur. Daun Ketepeng cina (Cassia Alata. L) dapat digunakan sebagai obat secara tradisional disebabkan oleh adanya kandungan kimia yang terdapat didalamnya seperti rein aloe emodina, rein aloe emodina diantron, asam krisofanat (dehidroksimetil antroquinone) dan tannin. Penelitian ini adalah penelitian true experimental laboratorik dengan menggunakan metode modifikasi Kirby Bower Disc Diffusion. Pada ekstrak daun ketepeng cina didapatkan zona hambat yang paling tinggi pada konsentrasi 100% dengan zona hambat 24 mm (sensitive), sedangkan pada konsentrasi 80% dengan zona hambat 13 mm (resisten). Pada kontrol positif menggunakan Terbinafine dengan zona hambat 25 mm (sensitive), sedangkan pada kontrol negatif menggunakan aquades tidak terbentuk zona hambat (resisten). Ekstrak daun ketepeng cina pada konsentrasi 80% memiliki daya hambat tidak bermakna (resisten) sedangkan pada konsentrasi 100% memiliki daya hambat bermakna (sensitif) dalam menghambat pertumbuhan jamur Malassezia Furfur. Tidak terbentuk daya hambat terhadap jamur Malassezia Furfur dengan pemberian aquades (kontrol negatif). Terbentuk daya hambat terhadap jamur Malassezia Furfur dengan pemberian antifungi Terbinafine (kontrol positif)
Perbandingan Efektivitas Ekstrak Daun Kemangi (Ocinum basilicum) dengan Obat Antibiotik Mupirocin sebagai Antibakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Furunkel Andi Rezky Maulana; Sri Vitayani; Dahliah; Yani Sodiqah; Rezky Putri Indarwati Abdullah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i2.183

Abstract

Furunkel adalah infeksi bakteri yang melibatkan jaringan perifolikular yang muncul sebagai pembengkakan merah dan dapat berkembang menjadi abses. Agen infeksius dapat berupa bakteri Staphylococcus aureus. Pemberian antibiotik dapat diganti dengan penggunaan tanaman sebagai obat. Hal ini dapat mengurangi tingkat resistensi terhadap antibiotik. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perbandingan efektivitas ekstrak daun kemangi (Ocinum basilicum) dengan obat antibiotik mupirocin sebagai agen bakteri Staphylococcus aureus penyebab furunkel. Penelitian ini adalah literature review dengan desain narrative review. Hasil dari penelitian ini didapatkan ekstrak daun kemangi (Ocinum basilicum) dan antibiotik mupirocin efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menunjukkan kedua bahan percobaan yaitu ekstrak daun kemangi (Ocinum basilicum) dan antibiotik mupirocin efektif dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan keduanya sama sama memiliki kekuatan zona hambat yang tergolong sangat kuat.
Karakteristik penderita Lepra (Kusta) yang menjalani pengobatan rawat jalan di Puskesmas Tamalate Makassar periode 2018–2021 Riski Amaliah H.R; Lisa Yuniati; Nurul Rumila Roem; Sri Vitayani; Solecha Setiawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.231

Abstract

Kusta adalah penyakit menular karena Mycobacterium leprae. Kusta adalah penyakit menular yang tetap endemik di banyak wilayah di dunia, Brasil, India dan Indonesia menyumbang sekitar 80% dari kasus baru yang terdaftar secara global. Indonesia berada di peringkat ketiga di dunia setelah India dan Brazil, dengan jumlah Penderita Kusta baru pada tahun 2017 mencapai 15.910 Penderita Kusta (angka penemuan Penderita Kusta baru 6,07 per 100.000 penduduk). Ada beberapa hal yang menjadi distribusi Penderita Kusta menurut faktor manusia, antara lain: usia, jenis kelamin, etnik dan suku dan faktor sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita Lepra (Kusta) yang menjalani pengobatan rawat jalan di puskesmas Tamalate Makassar periode 2018–2021. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan data sekunder yaitu rekam medik pasien lepra (kusta) dan pengambilannya dengan cara teknik total sampling. Ditemukan distribusi penderita lepra atau kusta yang menjalani perawatan rawat jalan di Puskesmas Tamalate Makassar periode 2018-2021 berdasarkan klasifikasinya terbanyak pada kusta tipe Multibasiller yaitu 33 orang (78%), berdasarkan usia didapatkan terbanyak pada kelompok usia 26-35 tahun (28,6%), berdasarkan jenis kelamin didapatkan lebih banyak pada kelompok laki-laki sebanyak 34 orang (81%), dan berdasarkan pekerjaan lebih banyak pada pasien yang bekerja sebagai buru harian yaitu 16 orang (38,1%). Kesimpulan Karakteristik penderita Lepra (Kusta) yang menjalani pengobatan rawat jalan di puskesmas Tamalate Makassar periode 2018–2021 yaitu terbanyak pada kusta tipe Multibasiller, kelompok usia 26-35 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan pasien yang bekerja sebagai buruh harian.