Puri Fathurrahmi
Jurusan Statistika, FST, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI AIR MENGGUNAKAN PETA KENDALI MULTIVARIAT T2 HOTELLING SERTA ANALISIS KEMAMPUAN PROSES: Studi Kasus di PDAM Kabupaten Sleman Puri Fathurrahmi; Noviana Pratiwi
Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Vol. 4 No. 01 (2019)
Publisher : Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi Informasi, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/statistika.v4i01.1057

Abstract

Abstrak. PDAM Kabupaten Sleman merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan air bersih. PDAM Kabupaten Sleman menggunakan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum sebagai acuan dalam mengawasi kualitas air yang diproduksi. Data kualitas air merupakan jenis data multivariat karena air mempunyai lebih dari satu macam parameter pengukuran kualitas. Pengendalian kualitas secara multivariat dapat dilakukan dengan menggunakan peta kendali multivariat T2 Hotelling. Pembuatan peta kendali ini dapat dilakukan melalui dua fase. Fase I digunakan untuk mendapatkan estimasi vektor mean dan matrik varian kovarian dengan pengamatan terkendali sedangkan fase II berguna untuk memantau proses dengan data baru. Setelah peta dalam keadaan terkendali, dilakukan analisis kemampuan proses guna memperkirakan seberapa baik proses dalam memenuhi spesifikasi produk yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengendalian kualitas produksi air PDAM kabupaten Sleman menggunakan peta kendali T2 Hotelling serta analisis kemampuan proses. Berdasarkan analisis yang dilakukan pada fase I diperoleh proses yang tidak terkendali secara statistik pada periode Januari-Desember 2017 yaitu pada subgrup 1, 3, 8, dan 11. Data pengamatan yang tidak terkendali tersebut dihapus dan dilakukan perhitungan ulang. Setelah dilakukan perbaikan proses dan peta dalam keadaan terkendali, maka dilanjutkan ke fase II kemudian dilanjutkan dengan analisis kemampuan proses. Nilai kemampuan proses (Cp) pada fase I dan II masing-masing sebesar 2,6953 dan 1,9401, karena nilai Cp>1 maka proses produksi air sudah berjalan dengan sangat baik sesuai dengan spesifikasi produk yang ditentukan.