Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SPATIAL DURBIN ERROR MODEL PADA PEMODELAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Ahmad Akbar; Kartiko Kartiko
Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Vol. 3 No. 02 (2018)
Publisher : Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi Informasi, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/statistika.v3i02.1071

Abstract

Abstrak: Kemiskinan merupakan salah satu indikator utama dalam mendukung pencapaian keberhasilan pembangunan daerah. Strategi dan rencana program pengentasan kemiskinan sebagai aspek penting kinerja pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi permasalahan kemiskinan. Dari tahun 2005 sampai 2014; persentase penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Selatan cenderung menurun dan persentase terendah terjadi pada tahun 2014 sebesar 9,54%. Hasil identifikasi awal menggunakan regresi dengan metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan persentase penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2014 dipengaruhi oleh faktor Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Uji Moran’s I secara lokal menggunakan Local Indicators of Spatial Autocorrelation (LISA) dan uji LMError menunjukkan terdapat dependensi spasial secara lokal dan ada pengaruh efek error spasial pada pemodelan persentase penduduk miskin. Oleh karena itu, digunakan Spatial Durbin Error Model (SDEM) untuk pemodelan spasial. SDEM merupakan jenis khusus dari Spatial Error Model (SEM). Perbedaan kedua model tersebut adalah penambahan lag spasial variabel independen hanya pada SDEM. Hasil pemodelan menggunakan SDEM dan regresi dengan metode estimasi OLS menunjukkan hasil yang sama. Hal ini disebabkan karena kecilnya nilai Moran’s I, sehingga hasil estimasi parameter menggunakan SDEM menjadi tidak nyata. Variabel yang signifikan berpengaruh terhadap persentase penduduk miskin adalah IPM, sedangkan variabel lag spasial IPM tidak signifikan.