Devy Yuliastanti
Jurusan Statistika, Fakultas Sains Terapan, Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

LEAST COST ANALYSIS UNTUK OPTIMALISASI PROYEK PEMELIHARAAN JALAN DENGAN BAHASA R Devy Yuliastanti; Kris Suryowati; Rokhana Dwi Bekti
Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Vol. 1 No. 01 (2016)
Publisher : Program Studi Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi Informasi, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/statistika.v1i01.1105

Abstract

ABSTRAK Semakin maju peradaban manusia maka semakin canggih teknologi yang digunakan dalam pengerjaan pembangunan proyek. Tujuan utama dari pembangunan adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu dengan spesifikasi dan mutu yang sesuai dengan yang diharapkan Demi kelancaran jalannya sebuah proyek dibutuhkan manajemen proyek. Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu penyelesaian suatu proyek tidak bisa dipastikan akan tepat waktu sehingga Optimalisasi Perlu dilakukan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada serta meminimalkan resiko namun tetap mendapatkan hasil yang optimal. Dalam penelitian ini akan dilakukan optimalisasi Pemeliharaan jalan bulaksari-mrican kabupaten Pekalongan menggunakan Least Cost Analysissebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam melakukan percepatan waktu suatu proyek untuk mendapatkan total biaya percepatan yang minimal. Pada metode PERT (Evaluation and Review Techique) akan digunakan 3 estimasi waktu dalam penentuan durasi optimum penyelesaian proyek, sedangkan metode CPM (Critical Path Method) berguna untuk menentukan jalur kritis dengan asumsi waktu penyeleaian proyek telah diketahui. Berdasarkan hasil perhitungan Least Cost Analysis diperoleh durasi optimal 21 hari untuk penambahan jam kerja lembur dengan biaya optimal sebesar Rp191.327.212,65. Untuk tambahan tenaga kerja diperoleh durasi optimal 14 hari dengan biaya optimal sebesar Rp186.636.842,68.Biaya tambahan yang timbul akibat adanya tambahan tenaga kerja lebih kecil dibandingkan dengan tambahan jam kerja lembur. Ini disebabkan adanya penurunan produktivitas pekerja pada saat diadakan jam kerja lembur.