Tujuan penelitian ini untuk : (1) mengetahui perbedaan penalaran belajar matematika siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, (2) mengetahui perbedaan penalaran belajar matematika antara siswa yang memiliki disiplin diri tinggi dan yang memiliki disiplin diri rendah, (3) mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis proyek dan disiplin diri terhadap penalaran belajar matematika, (4) mengetahui perbedaan penalaran belajar matematika siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan memiliki disiplin diri tinggi dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan memiliki disiplin diri tinggi, dan (5) mengetahui perbedaan penalaran belajar matematika siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan memiliki disiplin diri rendah dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan memilki disiplin diri rendah. Penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Kota Cilegon semester pertama tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen melalui desain treatment by level 2 x 2, sedangkan metode pengumpulan data melalui kuisioner. Uji validitas menggunakan koefisien korelasi Pearson dan uji reliabilitas menggunakan koefisien alpha Cronbach. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas Liliefors, uji homogenitas dengan perbandingan varians terbesar dibagi varians terkecil, dan uji hipotesis menggunakan ANOVA dua jalur. Hasil penelitian diketahui bahwa data penalaran belajar matematika maupun disiplin diri berdistribusi normal dan bersifat homogen. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan, bahwa hipotesis pertama teruji kebenarannya karena Fhitung > Ftabel (29,01 > 4,08) pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji hipotesis kedua menunjukan bahwa Fhitung > Ftabel (105,97 > 4,08) pada taraf signifikansi 5% sehingga hipotesis teruji kebenarannya.Untuk uji hipotesis ketiga Fhitung < Ftabel (0,22 < 4,08) pada taraf signifikansi 5%, dengan demikian hipotesis ketiga ditolak dan tidak terbukti kebenarannya. Hipotesis keempat dan kelima tidak dapat dilanjutkan, dengan kata lain hipotesis keempat dan kelima ditolak dan tidak terbukti kebenarannya. Kata Kunci : Model Pembelajaran Berbasis Proyek, Disiplin Diri dan Kemampuan Penalaran Matematis