Dampak yang terjadi dari halusinasi adalah seseorang dapat kehilangan kontrol dirinya sehingga bisa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan, hal ini terjadi dimana seseorang yang mengalami halusinasi sudah mengalami panik dan perilakunya dikendalikan oleh pikiran halusinasinya. Untuk itu dilakukanlah terapi generalis dan dzikir agar individu bisa memahami dengan tepat setiap perubahan-perubahan jiwa, timbul tenggelamnya kombinasi faktor-faktor jiwa yang sehat dan tidak sehat, kemudian berusaha memunculkan faktor-faktor jiwa yang sehat sehingga menekan faktor-faktor jiwa yang tidak sehat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Tn.J dengan penerapan terapi generalis dan terapi khusus dzikir. Penelitian ini dilakukan tanggal 03 – 06 Juli 2023, Klien Tn.J berumur 42 tahun dengan diagnosa keperawatan yaitu gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran. Intervensi keperawatan melakukan dengan pemberian terapi generalis dan psikoreligius dzikir untuk penderita halusinasi. Hasil implementasi menunjukkan mampu melakukan SP 1-4 dan terapi khusus dzikir pada Tn. J sehingga didapatkan evaluasi yaitu SP 1-4 dapat tercapai. Kesimpulan dari pemberian terapi generalis dan terapi khusus psikoreligius dzikir terjadi peningkatan kemampuan klien dalam mengendalikan halusinasi yang dialami serta dampak pada penurunan gejala halusinasi pendengaran yang dialami. Diharapkan pihak Rumah Sakit Jiwa dapat menggunakan hasil penerapan asuhan keperawatan sebagai bahan evaluasi dan pembuatan suatu ketentuan atau peraturan terkait pelayanan dengan pendekatan terapi generalis dan terapi dzikir.