Anggun Desima
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A KHUSUSNYA PADA NY.D TENTANG PEMBERIAN TERAPI MUSIK DALAM MENURUNKAN NYERI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA SIMPANG KUBU WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS AIR TIRIS TAHUN 2023 Anggun Desima; Ridha Hidayat; Yenny Safitri
Excellent Health Journal Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/18g4d674

Abstract

Penyakit hipertensi dikategorikan sebagai the silent killer (pembunuh senyap) karena tidak bergejala dan tidak ada keluhan. Sering kali penderita tidak menyadari jika mereka menderita hipertensi dan baru disadari jika dirinya menderita hipertensi sampai komplikasi berkembang. Pengobatan pada pasien hipertensi bisa dilakukan secara farmakologi maupun non farmakologi. Terapi nonfarmakologi dapat dilakukan dengan menggunakan hipnoterapi, distraksi, massage, musik dan slow deep breathing atau relaksasi Benson. Terapi musik adalah terapi menggunakan musik yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki kondisi fisik, emosi, kognitif, dan sosial bagi individu dari berbagai kalangan usia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan keluarga pada Ny.D tentang pemberian terapi musik dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi di desa Simpang Kubu. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Subjek pada penelitian ini adalah keluarga Tn.A yaitu Ny.D perempuan berusia 46 tahun. Penelitian dilakukan pada tanggal 27-29 Juli 2023. Hasil pengukuran tekanan darah sebelum dilakukan terapi musik yaitu 158/97 mmHg. Hasil setelah dilakukan penerapan terapi musik terjadi penurunan tekanan darah pada Ny.D, sistolik berada pada 136 mmHg dan diastolik 84 mmHg (Hipertensi derajat I). Kesimpulan: terapi musik dapat menurunkan nyeri pada pasien hipertensi. Disarankan kepada keluarga agar menggunakan penanganan non farmakologi sehingga tidak bergantung pada pemberian diuretik sebagai penyerta pengobatan hipertensi.