Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Resepsi Warganet terhadap Berita COVID-19 dalam Media Warga di NTB : (Analisis Isi Berita @InsideLombok bulan Mei 2020) Nur Alfinatullail; Yessica Ryanti Anggajaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Komunikasi (JIMaKom) Vol. 1 No. 2 (2020): Media, Citizen dan Wacana Publik
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui resepsi warganet terhadap pemberitaan mengenai Covid-19 yang dipublikasikan oleh InsideLombok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dimana datanya dikonversikan ke dalam angka-angka dan dihitung dengan teknik statistik. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik analisis isi yang bertujuan untuk membahas secara mendalam suatu informasi yang terdapat dalam media massa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik sampling purposive. Setelah dilakukannya analisis statistic, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kategori komentar terbanyak pada berita terkait COVID-19 di akun @insidelombok selama bulan Mei 2020 adalah komentar netral dan mengiyakan berita. Lalu, disusul dengan komentar yang mendiskusikan, menentang atau menyalahkan, meragukan, danĀ  menanyakan. Komentar netral dan mengiyakan dapat menandakan bahwa kebanyakan masyarakat setuju dan percaya terhadap kebijakan pemerintah dan pihak-pihak yang menangani pandemi COVID-19. Sedangkan, komentar ragu dan menentang dapat terjadi karena kurangnya pemahaman mereka, kebijakan pemerintah dianggap tidak konsisten, serta hanya menguntungkan satu pihak. Ada pula yang tidak langsung menerima berita, melainkan ada upaya mereka untuk mencari kejelasan. Jika dihubungkan dengan teori pertimbangan sosial, maka proses penilaian seseorang untuk menerima atau menolak suatu isu dalam berita merupakan hasil proses pertimbangan (judgement) dengan sudut pandang mereka yang dipengaruhi oleh referensi yang dimilikinya dan keterlibatan egonya, yang mengacu pada tingkat seberapa besar COVID-19 ini mempengaruhi pola hidupnya. Semakin besar keterlibatan ego seseorang dalam isu ini, maka semakin luas wilayah penolakannya.