Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan Paritas Dengan Kejadian Emesis Gravidarum Di PMB Nur Giarti Tulangan Sidoarjo Munisah Munisah; Diani Octaviyanti Handajani; Suprapti Suprapti
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol 2 No 2 (2023): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v2i2.6158

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Semua perempuan yang sedang mengandung akan melalui tahap penyesuaian fisik dan psikologis terhadap kehamilannya, sesuai ditahap trimester yang sedang dilaluinya. Pada awal tiga bulan pertama keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah timbulnya rasa nek dan ingin mengeluarkan isi perut yang disebut dengan emisis gravidarum, dimana keluhan tersebut dirasakan setelah bangun tidur saat matahari terbit, dikenal dengan morning sicknes, tetapi ada sebagian kecil ibu hamil mengalami keluhan itu pada malam hari. Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya emisis gravidarum adalah dari dalam tubuh sendiri yaitu hormonal, psikologis, gizi, paritas, dan faktor dari luar adalah pekerjaan. Paritas adalah jumlah persalinan dan bayi yang dilahirkan hidup yang dialami oleh seorang perempuan. Metode: Karya ilmiah ini menggunakan desain penelitian analitik dan memakai sistem cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil di PMB Nur Giarti Tulangan Sidoarjo, yang berjumlah 50 ibu hamil. Alat yang dipakai untuk megumpulkan data berupa kuesioner yang harus diisi oleh ibu hamil yang menjadi obyek penelitian. Data penelitian ini dianalisa menggunakan uji statistik uji Chi Square dengan nilai siqnifikansi ɑ= 0,05. Setelah dianalisis hasil didapatkan adalah nilai p = 0, 304 > 0,05, artinya Ho diterima yang maksunya adalah tidak ada hubungan antara paritas dengan kejadian emisis gravidarum di PMB Nur Giarti Tulangan Sidoarjo. Simpulan: Hasil dari penelitian ini tidak sama dengan sumber dan literatur yang terdahulu, yaitu emisis gravidarum disebabkan berapa banyak ibu hamil pernah melahirkan.
Pengaruh Usia Menarche Dengan Kejadian Menapause Pada Perempuan Di Pengajian Al-Hidayah Kabupaten Gresik Munisah Munisah
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol 2 No 2 (2023): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v2i2.5589

Abstract

Introduction: There are three stages in a woman's life, namely menarche, reproduction, and menopause. Menarche is the first menstrual experience experienced by a woman. This stage indicates that the female reproductive system is in normal condition. While menopause is a condition where a woman does not experience menstruation anymore. This is due to a decrease in estrogen production by the ovaries of 300 mg per day to zero. Menopause experienced by women is closely related to the period of menarche, the sooner menarche comes the slower menopause comes. Methods: This study used an analytic correlation design with a cross sectional approach. The population of the study was women who were members of the Al-Hidayah recitation of Gresik district, totaling 30 respondents who met the inclusion criteria. The instrument used is Google Form which is distributed to respondents. Bivariate analysis of data with statistical tests using the Rank Spearman test with a significance value of ɑ= 0.05. From the results that have been tested using rank Spearman, the result is p value = 0.539 > 0.05, then Ho is accepted, which can be concluded that there is no relationship between the age of menarche and the incidence of menopause. Conclutions: Based on the results of this study, it is adjacent to the existing theory, namely the earlier the menarche, the later the onset of menopause, but the results of this study state that there is no relationship. Although the results of the study do not state that there is no relationship between the age of menarche and the incidence of menopause, it is our hope that all women who are about to enter menopause will prepare themselves both physically and psychologically.
Hubungan Jumlah Paritas Dengan Usia Menapause di Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Munisah Munisah; Rizka Esty Safriana; Rahmawati Ika Sukarsih
IJMT : Indonesian Journal of Midwifery Today Vol 3 No 1 (2023): IJMT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/ijmt.v3i1.6891

Abstract

Pendahuluan: Salah satu tahapan yang akan dihadapi oleh seorang perempuan adalah menapause yaitu berhentinya siklus menstruasi dan berhentinya bereproduksi, yang semua itu disebabkan karena ovarium tidak memproduksi hormon esterogen lagi. Menapause adalah siklus menstruasi yang berheni secara alami, terjadi pada perempuan yang masuk di usia antara 45 sampai 55 tahun. Paritas ialah suatu keadaan yang menggambarkan sekelompok perempuan dalam periode reproduksi. Paritas juga mempunyai makna jumlah anak yang pernah dilahirkan seorang perempuan dan dalam kondisi hidup. Tujuan: mengetahui lebih jauh hubungan secara empiris antara jumlah anak yang dilahirkan (paritas) dengan usia menapause pada perempuan yang ada di Gresik. Metode: penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan uji Chi Square dengan jumlah 50 responden perempuan dengan usia 45 – 60 tahun. Hasil: Hasil analisis bivariat didapatkan hasil p value = 0,000, yang bermakna bahwa Ho terima dan Ha ditolak. Kesimpulan: terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah paritas dengan usia menapause pada perempuan di Gresik.