R. Yudi Permadi
Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

VOKATIF PENGHORMATAN BAHASA SUNDA DALAM PERSPEKTIF SINTAKSIS: VOKATIF PENGHORMATAN BAHASA SUNDA DALAM PERSPEKTIF SINTAKSIS Wahya Wahya; R. Yudi Permadi; Taufik Ampera
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Februari, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i1.44

Abstract

Vokatif penghormatan dalam bahasa Sunda merupakan salah satu vokatif yang secara sintaktis dapat diamati perilakuknya. Penelitian ini yang berjudul “Vokatif Penghormatan dalam Bahasa Sunda: Kajian Sintaksis” mengamati vokatif penghormatan yang terdapat dalam jenis kalimat berdasarkan bentuk sintakasis. Di samping itu, mengamati distribusi vokatif dalam kalimat serta satuan lingual yang mendampingi vokatif penghormatan tersebut dalam kalimat deklaratif, baik yang di sebelah kanan maupun yang di sebelah kirinya. Penenelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan tekni catat; penganalisisan data menggunakan metode distribusional dengan pendekatan sintaksis. Sumber data yang digunakan adalah tujuh buah buku fiksi berbahasa Sunda. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa vokatif penghormatan terdapat dalam kalimat deklaratif, kalimat imperatif, kalimat interogatif, dan kalimat eksklamatif dan dominan terdapat dalam kalimat deklaratif dan eksklamatif. Vokatif penghormatan dapat berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kalimat dan dominan terdapat pada akhir kalimat eksklamatif. Satuan lingual yang mendampingi vokatif penghormatan dalam kalimat deklaratif, ada yang di sebelah kanan kalimat deklaratif; ada yang di selah kiri kalimat deklaratif. Pendamping di sebelah kanan umumnya berkonstruksi bukan klausa, sedangkan pendamping di sebelah kiri semuanya berkonstruksi klausa.
SISI SOSIOLINGUISTIK PENGGUNAAN VOKATIF PENGGALAN BAHASA SUNDA DALAM NOVEL KABANDANG KU KUDA LUMPING: SISI SOSIOLINGUISTIK PENGGUNAAN VOKATIF PENGGALAN BAHASA SUNDA DALAM NOVEL KABANDANG KU KUDA LUMPING Wahya Wahya; R. Yudi Permadi; Taufik Ampera
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2022
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v4i3.71

Abstract

Vokatif merupakan unsur universal bahasa yang digunakan penutur untuk memanggil pertutur. Secara bentuk, vokatif ada dua, yaitu bentuk utuh dan bentuk penggalan. Tulisan ini membahas vokatif bentuk penggalan. Metode penelitian bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode simak dengan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode distribusional dan padann. Sumber data penelitian berupa novel berbahasa Sunda berjudul Kabandang ku Kuda Lumping (2018) karya Ahmad Bakri. Berdasarkan sumber data yang digunakan diperoleh 34 data yang memuat vokatif dalam bentuk penggalan, yaitu 31 data memuat vokatif nama diri dan 3 data memuat vokatif kekerabatan. Dari 31 data vokatif nama ditemukan 6 vokatif nama diri yang berbeda, yaitu Mod, Asan, Jang, Léh, Téng, dan Yib yang masing-masing merupakan penggalan dari Emod, Marhasan, Ujang, Aléh, Oténg, dan Oyib. sedangkan vokatif kekerabatan yang berbeda ada 2, yaitu Ki dan Mang, yang masing-masing merupakan penggalan dari Aki ‘Kakek’ dan Emang ‘Paman’. Hubungan sosial yang terdapat di antara penutur dan petutur adalah 26 merupakan hubungan sosial pertemanan, 2 hubungan sosial ketetanggaan, 5 hubungan sosial kenalan baru, dan 1 hubungan sosial suami-istri. Adapun dari sisi pemakaian tingkat tutur, 33 data menunjukkan tingkat tutur kode akrab dan 1 data menunjukkan tingkat tutrur kode hormat. Tingkat tutur kode hormat hanya ditemukan satu data, yakni antara Ujang Udin dengan Aki Uda, yang memiliki hubungan sosial ketetanggan. Dengan demikian, dari hasil analisis di atas, vokatif bentuk penggalan didominasi vokatif nama diri, hubungan sosial antara penutur dan petutur merupakan hubungan pertemanan, dan tingkat tutur didominasi kode akrab.
VOKATIF KESAYANGAN BAHASA SUNDA `DALAM PERSPEKTIF SOSIOLINGUISTIK: VOKATIF KESAYANGAN BAHASA SUNDA `DALAM PERSPEKTIF SOSIOLINGUISTIK Wahya Wahya; R. Yudi Permadi; Taufik Ampera
KABUYUTAN Vol 1 No 2 (2022): Kabuyutan, Juli 2022
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/kabuyutan.v1i2.39

Abstract

Vokatif sebagai panggilan atau sapaan dari penutur kepada petutur memiliki berbagai jenis. Salah satu jenis vokatif ini adalah vokatif kesayangan. Vokatif ini memiliki fungsi untuk mamanggil petutur dengan perasaan sayang. Vokatif kesayangan biasanya digunakan orang tua untuk memanggil anaknya atau suami memanggil istrinya. Vokatif kesayangan secara universal terdapat dalam bahasa-bahasa di dunia, termasuk dalam bahasa Sunda. Tulisan ini membahas vokatif kesayangan dalam bahasa Sunda, yang secara khusus hanya diamati secara sosiolinguistik. Data dikumpulkan dengan metode simak dengan teknik catat. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan metode padan dengan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data yang digunakan berupa buku fiksi berbahasa Sunda sebanyak sebelas buku. Dari hasil penelitian diperoleh 22 data kalimat yang memuat vokatif kesayangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa vokatif kesayangan sebanyak 22 data ini dipakai dalam hubungan sosial antara penutur dan petutur yang berbeda, yang terdiri atas (1) vokatif kesayangan untuk anak kecil laki-laki (3 data), (2) vokatif kesayangan untuk anak remaja laki-laki (4 data), (3) vokatif kesayangan untuk anak remaja perempuan (5 data), vokatif kesayangan untuk laki-laki dewasa (1 data), dan vokatif kesayangan untuk perempuan dewasa (9 data). Ditemukan vokatif yang sama untuk pemakaian di antara penutur dan petutur dalam hubungan sosial yang berbeda, yaitu vokatif cu, panggalan dari incu, kasep, anaking, eulis, dan geulis.