Faika Burhan
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEREMPUAN PADA LATAR KOLONIALISME DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA TINJAUAN FEMINISME POSKOLONIAL Sarnil Sarnil; Faika Burhan
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 1 (2019): Volume 2, nomor 1, Juni 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i1.1363

Abstract

Skripsi ini berjudul “Perempuan pada Latar Kolonialisme dalam Novel Sang Maharani Karya Agnes Jessica Tinjauan Feminisme Poskolonial”. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana gambaran perempuan pada latar kolonialisme dalam novel Sang Maharani karya Agnes Jessica. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran perempuan pada latar kolonialisme dalam novel Sang Maharani karya Agnes Jessica. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan Feminisme Poskolonial. Data dalam penelitian ini berupa data tertulis berbentuk kata-kata atau kalimat yang berkaitan dengan perempuan pada latar kolonialisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran perempuan pada latar kolonialisme dalam novel Sang Maharani karya Agnes Jessica mengalami bentuk-bentuk penindasan terhadap perempuan yang meliputi, pemarjinalan, pelecehan seksual, stereotip dan termiskinkan. Penindasan yang dialami perempuan pada latar kolonialisme menghadirkan bentuk-bentuk perlawanan yang meliputi, memanfaatkan waktu dengan menulis, mempraktikkan ilmu yang diperoleh, bekerja, menikah. Kata Kunci: Perempuan pada Latar Kolonialisme, Feminisme Poskolonial, Novel Sang Maharani
PANDANGAN DUNIA PENGARANG DALAM NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI (KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK) Wa ode Qabliatul Ma'walia; Faika Burhan
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2019): Volume 2, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v2i2.1373

Abstract

Penelitian ini mengkaji novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini yang mengisahkan tentang realitas sosial masyarakat Bali. Novel tersebut merupakan novel yang menarik untuk dikaji dengan menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra, khususnya teori Strukturalisme Genetik, karena novel tersebut memuat dokumentasi budaya dan kritikan terhadap masalah sosial dalam masyarakat Bali. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana pandangan dunia pengarang dalam novel Tarian Bumi. Metode penelitian yang digunakan, yaitu metode dialektika yang mencakup konsep “keseluruhan-bagian” dan “pemahaman-penjelasan”. Jenis penelitian, yaitu penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat (1) fakta kemanusiaan, (2) subjek kolektif berupa eksistensialisme dan humanisme, (3) pandangan dunia pengarang dalam novel Tarian Bumi yaitu berupa perbedaan status sosial dan eksistensi penari dalam masyarakat Bali, pengarang selaku wakil dari subjek kolektif melihat adanya masalah sosial yang terjadi pada lingkungan sekitarnya, yaitu pergeseran nilai budaya berupa tarian sebagai kesenian leluhur yang kurang dilestarikan, dan penolakan terhadap orang-orang asing yang ingin menjadikan budaya Bali sebagai objek eksploitasi (orientalisme), (4) struktur dalam karya berupa unsur-unsur intrinsik, dan struktur sosial yang ditemukan dalam novel Tarian Bumi meliputi kerja sama, sistem budaya dan religi. Kata Kunci: Pandangan Dunia Pengarang, Masalah Sosial, Kritik Sosial, Sosiologi Sastra, Strukturalisme Genetik
CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH Aprianti Aprianti; Faika Burhan
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 3 No. 1 (2020): Volume 3, Nomor 1, Juni 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v3i1.1380

Abstract

Penelitian ini membahas tentang citra perempuan dalam novel Mimpi Sejuta Dolar Karya Alberthiene Endah. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimana citra perempuan dalam novel Mimpi Sejuta Dolar Karya Alberthiene Endah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data pada penelitian ini berupa kutipan dalam novel Mimpi Sejuta Dolar Karya Alberthiene Endah yang merepresentasikan citra perempuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa novel Mimpi Sejuta Dolar Karya Alberthiene Endah menggambarkan beberapa citra perempuan sebagai berikut: pertama, citra fisik berupa citra perempuan muda, berani, mandiri dan optimis. Kedua, citra psikis berupa perempuan berpendirian dan semangat tinggi. Ketiga, citra sosial perempuan yaitu perempuan yang sukses di bidang pendidikan, karir dan rumah tangga. Kata Kunci: Citra, Perempuan, dan Novel Mimpi Sejuta Dolar.
HUBUNGAN INTERTEKSTUAL NOVEL BUKAN CINTA SESAAT KARYA MIRA W. DENGAN CERPEN CLARA ATAWA WANITA YANG DIPERKOSA KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA Herti Herti; Faika Burhan
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 3 No. 2 (2020): Volume 3, Nomor 2, Desember 2020
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v3i2.1391

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan intertekstual novel Bukan Cinta Sesaat karya Mira W dengan cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa karya Seno Gumira Ajidarma. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori intertekstual. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan dialog yang berkaitan dengan hubungan intertekstual novel Bukan Cinta Sesaat karya Mira W dengan cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa karya Seno Gumira Ajidarma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Bukan Cinta Sesaat dan cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa memiliki hubungan intertekstual berupa kesamaan dan perbedaan. Kesamaan meliputi : a) kedua karya sastra tersebut antara novel Bukan Cinta Sesaat dan Cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa menceritakan tentang perempuan Tionghoa, b) Kedua karya tersebutmengisahkan hubungan asmara yang terjadi antara pribumi dan Tionghoa, c) Kedua karya tersebut mengisahkan penindasan terhadap perempuan Tionghoa, d) Kedua karya tersebut menghadirkan aksi kekerasan dan pengrusakan terhadap barang- barang yang dipakai atau digunakan oleh Tionghoa. Selanjutnya Perbedaan yaitu : a) Yang membedakan dari kedua karya tersebut adalah medianya yaitu antara novel dan cerpen, b) Ceritanya berlatarkan tahun yang berbeda. Novel Bukan Cinta Sesaatberlatar tahun 1959-1970-an sedangkan cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa berlatar tahun 1998, c) Perbedaan penindasan terhadap perempuan Tionghoa yang dilakukan dalam novel dan cerpen. Meskipun latar kejadian atau dekade dari novel Bukan Cinta Sesaat karya Mira W., dan cerpen Clara Atawa Wanita Yang Diperkosa karya Seno Gumira Ajidarma berbeda, namun isu rasisme, penindasan dan kekerasan terhadap perempuan Tionghoa tetap tidak pernah berubah. Kata Kunci: Novel, Cerpen, dan Intertekstual
DISKRIMINASI TERHADAP PEREMPUAN DALAM NOVEL PENGANTIN PESANAN KARYA MYA YE: TINJAUAN FEMINISME SOSIALIS Nada Octavia; Faika Burhan; Mustika Mustika
Cakrawala Listra: Jurnal Kajian Sastra, Bahasa, dan Budaya Indonesia Vol. 4 No. 1 (2021): Volume 4, Nomor 1, Juni 2021
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/cakrawalalistra.v4i1.1402

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena sosial yang benar-benar terjadi di tengah-tengah masyarakat penganut sistem patriarki dan eksploitasi kapitalisme terhadap kehidupan kaum perempuan Singkawang (keturunan Tionghoa) yang mengalami diskriminasi atas jenis kelaminnya, yang mana oleh seorang Mya Ye diangkat menjadi sebuah karya sastra novel dengan judul Pengantin Pesanan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan diskriminasi terhadap perempuan dalam novel Pengantin Pesanan karya Mya Ye. Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, tinjauan Feminisme Sosialis, yang dikembangkan oleh Iris Young. Data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan paragraf yang berkaitan dengan diskriminasi terhadap perempuan dalam novel Pengantin Pesanan karya Mya Ye. Hasil penelitian ini menunjukkan diskriminasi terhadap perempuan terjadi karena sistem patriarki, sistem kapitalisme, dan sistem patriarki-kapitalisme di ranah domestik dan publik. Di ranah domestik terbagi atas diskriminasi terhadap Sinta sebagai anak, istri, dan menantu, Angelina, dan Xin Ru sebagai anak yang menunjukkan perempuan mengalami diskriminasi dan opresi karena sistem patriarki yang memandang rendah jenis kelamin perempuan. Sinta mengalami diskriminasi dalam bentuk tekanan, diperlakukan berbeda, batasan ruang gerak, subordinasi, kekerasan fisik dan psikis, serta stereotip. Sedangkan Angelina dan Xin Ru mengalami diskriminasi dalam bentuk penolakan dari ayah kandung mereka atas kekecewaannya karena anaknya lahir dengan jenis kelamin perempuan. Sinta, Angelina, dan Xin Ru didiskriminasi karena terlahir sebagai jenis kelamin perempuan di dalam keluarga yang berideologikan sistem patriarkal. Di ranah publik terdapat diskriminasi terhadap Sinta karena sistem kapitalisme sekaligus sistem patriarki-kapitalisme yang membuat Sinta harus menanggung beban kerja ganda dan mendapatkan upah yang rendah atas pekerjaannya yang berat dan melelahkan. Kata Kunci: Diskriminasi terhadap Perempuan, Novel Pengantin Pesanan, Patriarki-Kapitalisme, Feminisme Sosialis.