Kondisi alam dan lingkungan telah mengalami banyak perubahan termasuk permasalahan lingkungan, khususnya pemanasan global menjadi isu fenomenal. Salah satunya disebabkan oleh industri konstruksi seperti pembangunan gedung atau efek rumah kaca. Salah satu upaya yang dapat di lakukan untuk menangani kondisi tersebut muncul konsep penerapan green building atau bangunan hijau berkelanjutan yang ramah lingkungan khususnya untuk pembangunan gedung di Indonesia yang semakin pesat dan kebutuhan energi yang semakin meningkat juga. Perguruan Tinggi di Indonesia berlomba-lomba untuk mendapatkan pengakuan kampus hijau. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang evaluasi sudah sejauh mana tingkat green building pada gedung-gedung yang berada di IAIN Langsa agar dapat dikatakan sebagai perguruan tinggi dengan bangunan hijau dan dijadikan sebagai langkah awal program Eco-campus kedepannya. Pemilihan gedung Pascasarjana IAIN Langsa didasari karena gedung ini merupakan salah satu gedung yang digunakan oleh akademisi IAIN Langsa dengan luas bangunan 4.429 m2 yang terdiri dari 3 lantai yang menggunakan energi besar. Hal ini disebabkan oleh tuntutan pelayanan yang baik untuk pengguna gedung, meliputi kenyamanan udara (sistem tata udara), kenyamanan visual (sistem pencahayaan), serta kelengkapan fasilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kriteria Green Building pada gedung Pascasarjana IAIN Langsa. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang peneliti lakukan, Gedung Pascasarjana IAIN Langsa memperoleh total poin sebesar 30 dari poin maksimal 117, sehingga dapat disimpulkan Gedung Pascasarjana IAIN Langsa tidak termasuk kedalam kategori Green menurut Greenship.