Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EKSTRAKURIKULER DI PESANTREN MODERN SEBAGAI UPAYA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI (Penelitian di Pondok Pesantren Darussalam, Kp. Sindangsari, Kec. Malangbong, Kab. Garut) Muhammad Jihan Khopia; Asep Tutun Usman; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam upaya untuk membangun karakter santri, latar belakang penelitian ini adalah ekstrakurikuler di pesantren modern. Karena menyadari pentingnya karakter, banyak orang dewasa ini menuntut pendidikan karakter yang lebih komprehensif dan berkualitas tinggi dari institusi pendidikan formal. Tuntutan itu timbul karena adanya tren sosial yang semakin meningkat, yakni tingkat kenakalan remaja yang meningkat di masyarakat, termasuk perkelahian massal dan permasalahan moral lainnya. Bahkan, dalam beberapa kota besar, fenomena ini telah menciptakan kekhawatiran yang serius. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendidikan karakter membentuk pribadi anak menjadi orang yang baik, warga masyarakat, dan warga negara (menjunjung tinggi nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan negaranya). Maka dari itu, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bentuk pendidikan non-formal untuk mencapai sebuah pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus (case study) dan mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuan dari pendidikan ekstrakurikuler di pesantren adalah untuk meningkatkan kemampuan hidup santri. Akibatnya, pendidikan karakter berarti mengajarkan nilai-nilai luhur yang berasal dari budaya Indonesia untuk membina kepribadian generasi muda. Akibatnya, jelaslah bahwa pembelajaran, terutama pendidikan karakter, tidak dapat dicapai hanya melalui proses pembelajaran yang mutlak yang dikenal sebagai "formal" di dalam ruangan kelas. Meskipun demikian, banyak sekolah, terutama pesantren, mendukung berbagai kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran formal untuk mencapai tujuan lembaga pendidikan
Manajemen Program Bina Pribadi Islami Dalam Meningkatkan Totalitas Beragama Siswa Citra Apriliani; Asep Tutun Usman; Yufi Mohammad Nasrullah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh SMPIT Al-Khoiriyyah Garut sebagai salah satu sekolah menengah pertama yang berbasis Sekolah Islam Terpadu (SIT) adalah kurangnya kualitas keagamaan siswa pada lingkup akidah, syariah dan akhlak, hal ini memberikan dampak terhadap sikap bertotalitas dalam agama siswa. Ini menjadi satu diantara latar belakang terkuat sekolah mengadakan program Bina Pribadi Islami sebagai bentuk upaya yang dilakukan. Program tersebut tentunya akan terimplementasi dengan optimal jika dilakukan dengan manajemen yang baik. Penelitian ini bertujuan menguraikan bagaimana manajemen program Bina Pribadi Islami dalam meningkatkan totalitas beragama siswa di SMPIT Al-Khoiriyyah Garut. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan merupakan salah satu aspek penting dalam program Bina Pribadi Islami, seperti perencanaan tujuan program, penjadwalan program, pengelompokkan siswa, materi pembelajaran, metode, dana, alur pelaksanaan serta evaluasinya telah dilakukan. Pelaksanaan program Bina Pribadi Islami diawali pembukaan, dilanjutkan dengan tilawah, kultum, penyampaian materi dan penutup. Evaluasi dilakukan oleh murobbi atau pengelola Bina Pribadi Islami sebagai perbaikan program di kemudian hari. Hambatan yang ditemukan adalah kurangnya pengelolaan murobbi dari segi jadwal, manejemen pembelajaran, maupun penyampaian materi. Adapun solusinya yaitu pengadaan upgrading pembina untuk menambah semangat membina, sehingga bukan hanya sekadar memberikan materi, tetapi menyampaikan juga ruh belajar agar materi Bina Pribadi Islami dalam aspek akidah, ibadah dan akhlak ini dapat jauh lebih dirasakan langsung oleh siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Berbasis Media Kartu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Asep Tutun Usman; Masripah; Neng Fufu Fauziah Nurzaida; Iman Saifullah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Model Pembelajaran merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Namun terkadang tidak semua guru di dalam kelas menyampaikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cepat merasa bosan, ngantuk, malas dan tidak bersemangat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT berbasis media kartu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran al-qur’an hadits di MTs Al-Musaddadiyah Garut dan untuk mengetahui bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, Hasil belajar siswa sebelum penerapan model pembelajaran TGT, dan juga bagaimana hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran TGT di MTs Al-Musaddadiyah Garut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis Quasi Eksperimen bentuk Non Equivalent control group design. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa (1) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memiliki respon/ nilai yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil lembar observasi guru yang menunjukkan angka 86% yang berarti sangat baik dan juga hasil lembar observasi siswa yang menunjukkan angka 72,5% yang berarti baik. Selain itu diperkuat lagi dengan respon siswa melalui penyebaran angket yang memiliki perolehan angka 80,12% yang berarti sangat baik. (2) Dari Hasil belajar siswa sebelum menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memiliki rata-rata yang sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest siswa kelas VII-2 yang rata-ratanya adalah 61,82. (3) Dari Hasil belajar siswa setelah menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT memiliki rata-rata yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil pretest awalnya 61,82 dan hasil postestnya memperoleh nilai rata-rata sebesar 83,94.
Efektivitas Metode Role Playing dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Asep Tutun Usman; Masripah; Wilda Risma Agesty; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 2 (2024): APRIL - MEI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas metode Role Playing dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Penelitian ini menggunakan penelitian kualtitatif. Metode Role Playing digunakan sebagai pendekatan pembelajaran alternatif yang melibatkan peran aktif siswa dalam simulasi situasi Sejarah Kebudayaan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Role Playing efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI, dengan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman konsep-konsep Sejarah Kebudayaan Islam, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan sosial siswa. Temuan ini menunjukkan potensi metode Role Playing sebagai pendekatan pembelajaran yang inovatif dan relevan dalam konteks pembelajaran SKI, dengan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan bagi siswa. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan strategi pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAN TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM Asep Tutun Usman; Yufi Muhamad Nasrullah; Wandi Hidayatulloh; Masripah Masripah
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 6 (2024): Agustus 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah bahwa terdapat kondisi nyata yang dihadapi di lapangan bahwa pendidik memiliki banyak tantangan dalam proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Misalnya, seorang pendidik kesulitan dalam mengelola kelas dengan baik, kurangnya partisipasi siswa, kurangnya antusias siswa pada saat proses pembelajaran, dan kurangnya motivasi belajar. Maka, melalui model pembelajaran CTL pendidik dapat melatih siswa secara terus menerus sampai mencapai ketuntasan belajar, serta pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat mempermudah dalam proses implementasi model pembelajaran CTL serta sumber informasi yang relevan dengan materi ajar dapat mudah ditemukan sehingga makna dan informasi dapat dipahami siswa dan dapat diintegrasikan dalam rutinitas sehari-hari. Apabila peserta didik paham dan sadar bahwa sejarah kebudayaan islam sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, keadaan pribadi, sosial dan budayanya maka motivasi dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam juga akan meningkat karena sifat alamiah manusia mempunyai rasa penasaran yang tinggi dan menggali ilmu pengetahuan sebagai sumber bekal dan pelajaran dalam membimbing alur kehidupan. Adapun tujuan penelitian ini untuk menghubungkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa dengan model pembelajaran CTL agar mendorong siswa untuk memahami dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari untuk menyelesaikan masalah lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif secara deskriptif dengan menggunakan metode penelitian survei. Penelitian deskriptif dengan pendekatan survei ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala tersebut ada. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Pengaruh Model Pembelajaran Contextual teaching and learning (CTL) terhadap motivasi belajar siswa di kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1 Garut dengan bantuan hasil kriteria yang didapatkan “Sangat Baik”. Hal ini dapat dilihat dari nilai perhitungan nilai t hitung = 7,189 dibandingkan dengan nilai ttabel = 2,034 dengan taraf signifikan 0,05 atau 5%. Dengan demikian, ketentuan bahwa jika nilai t hitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dalam kasus ini, ternyata nilai thitung lebih besar dari nilai t tabel (7,189 lebih besar dari 2,034), dan taraf signifikan a adalah 5%. Hasilnya menunjukkan bahwa Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL).
Penerapan Media Sosial Tiktok Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Asep Tutun Usman; Yufi Muhamad Nasrullah; Khoerul Anam; Nenden Munawaroh
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 3 (2024): JUNI - JULI 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan zaman dan Pendidikan tidak bisa hanya berpaku pada stigma-stigma lama yang bersifat konservatif, perlu adanya inovasi dan pengembangan kompetensi baik untuk guru maupun siswa dalam konsep pembelajaran di zaman revolusi industri 4.0 ini. Waktu berlalu generasi berganti, Generasi Z yang lahir dari sekitar 1998 sampai 2010 telah tumbuh remaja dimana dimasa ini Pendidikan memainkan peran penting sebagai penyeimbang dan haluan bagi masa depan yang akan mereka hadapi, tentunya sabak dan kapur sudah tidak relevan lagi dengan generasi ini, bahkan buku yang tebal sudah dimasukan pada gadget yang tipis maka dari itu media-media pembelajaran pun perlu mulai di digitalisasi. Berdasar pada permasalahan tersebut peneliti bermaksud untuk mengembangkan sebuah studi ilmiah tentang digitalisasi media pembelajaran melalui media sosial, karena media sosial hari ini tak ubahnya nasi dalam kehidupan kita sehari-hari. Bagi anak-anak di generasi ini media social memainkan peran yang sangat besar dalam perkembangan mental dan pola pikirnya karena berbagai informasi dari seluruh dunia tanpa filtrasi yang jelas dapat masuk kegenggaman anak, sehingga Pendidikan harus berperan sebagai penyeimbang dengan ikut peran dalam dunia tersebut. Untuk memfokuskan permasalahan penelitian ini peneliti mengambil sebuah aplikasi media social yang sedang ramai digunakan hari ini yakni Media Sosial TikTok yang akan coba peneliti kaji tentang kesesuaiannya untuk diterapkan sebagai media pembelajaran Pendidikan agama islam. Dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif peneliti mencoba mengkaji tentang penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan agama islam ini. Sebagai objek penelitian, peneliti memilih SMPN 1 Cigedug Kabupaten Garut dengan alasan jangkauan yang cukup mudah dari tempat tinggal peneliti dan menjadikan siswa kelas 7 sebagai fokus objek penelitiannya. Menggunakan Teknik trianggulasi dengan metode observasi, wawancara dan studi dokumentasi peneliti mencoba mennganalisis permasalahan dari penelitian ini. Setelah serangkaian observasi, wawancara dan studi dokumentasi peneliti lakukan, dapat dikatakan bahwa penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam ini dinilai positif serta efektif dan efisien untuk sasaran generasi anak hari ini yang menjadikan media sosial sebagai kebutuhan pokoknya, hal ini juga didasarkan pada penngkajian tentang kesesuai penerapan media sosial TikTok ini sebagai media pembelajaran terhadap kriteria penggunaan media pembelajaran menurut Prof. Ramayulis. Menurut pada hasil wawancara dengan siswa dan guru kelas 7 SMPN 1 Cigedug didapati pula bahwa adanya penerimaan yang baik bahkan dengan penilaian yang cenderung baik terhadap penerapan media sosial TikTok sebagai media pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas 7 SMPN 1 Cigedug Kabupaten Garut
Model Pembelajaran Group Investigation Dalam Meningkatkan Motivasi BelajarPada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Asep Tutun Usman; Nenden Munawaroh; Sofi Sofiah Nurfadilah
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 1 No. 4 (2024): AGUSTUS - SEPTEMBER 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk meingkatkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskiptif untuk bisa menjelaskan, merangkai, menggambarkan dan menjawab permasalahan yang akan diteliti dengan lebih detail dan terperinci. Berdasarkan hasil penelitian antara lain: pertama, mengevaluasi model pembelajaran group investigation pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. kedua, motivasi belajar siswa dalam pelaksanaan model group investigation pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Ketiga, menganalisis faktor pendukung dan penghambat model pembelajaran ini. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam cukup baik. Dengan pembelajaran ini siswa merasa lebih percaya diri karena suasana kelompok lebih santai dan terbuka dibandingkan dengan pembelajaran individu. Guru Pendidikan Agama Islam tersebut mengungkapkan bahwa penggunaan model pembelajaran penelitian kelompok menciptakan lingkungan belajar yang menantang namun mendukung sehingga memotivasi siswa untuk berkembang.