Denny Soetrisnaadisendjaja
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEBAGAI PENDIDIKAN DEMOKRASI TERHADAP PARTISIPASI SISWA DI SEKOLAH Denny Soetrisnaadisendjaja; Ronni Juwandi; Novan Badrusalam
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i1.6125

Abstract

Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah atas dasar permasalahan yang terjadi di SMA Negeri 8 Kota Serang yang berkaitan dengan perlu adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang sikap demokrasi dan kesadaran untuk berpartisipasi secara langsung maupun tidak langsung, baik berupa penyampaian gagasan, ide bahkan suatu penolakan, salah satunya dalam kegiatan OSIS. Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu : (1) Perlunya peningkatan pengetahuan tentang demokrasi yang termuat kedalam pelajaran PPKn, (2) Kurangnya kesadaran siswa untuk terlibat langsung maupun secara tidak langsung dalam praktik berdemokrasi di sekolah dan (3) Kurangnya partisipasi siswa dalam mengimplementasikan sikap demokrasi di sekolah salah satunya dalam pemilihan ketua OSIS. Rumusan masalah yaitu bagaimana hubungan PPKn sebagai pendidikan demokrasi terhadap partisipasi siswa di sekolah?. Metode yang digunakan dalam penelitian  ini adalah metode korelasional dan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI yang berjumlah 314 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan angket. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah teknik korelasi product moment untuk mengetahui tingkat hubungan PPKn Sebagai Pendidikan Demokrasi (X) sebagai variabel prediktor terhadap Partisipasi Siswa di Sekolah sebagai variabel terikat (Y). Hasil penelitian ini menunjukan hubungan PPKn sebagai pendidikan demokrasi terhadap partisipasi siswa di sekolah memiliki korelasi dengan tingkat hubungan sedang, hal tersebut berdasarkan pengujian korelasi product moment menggunakan aplikasi SPSS dan microsoft excel diperoleh nilai signifikan sebesar 0,00 hal tersebut lebih kecil dari nilai signifikasi sebesar 0,05 dan diperoleh nilai person korelasi sebesar 0,536. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh positif antara PPKn sebagai pendidikan demokrasi terhadap partisipasi siswa di sekolah, Hal ini berdasarkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar = 0,536 dan koefisien determinan (R Square) sebesar = 0,287. Selanjutnya hasil penelitian ini menujukan pengaruh yang signifikan antara PPKn sebagai pendidikan demokrasi terhadap partisipasi siswa di sekolah. Hal ini berdasarkan nilai thitung = 4,994 > ttabel = 1,999 pada taraf signifikansi 0,05.
PEMBENTUKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KOTA SERANG Denny Soetrisnaadisendjaja
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v3i1.3606

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan guru pendidikan kewarganegaraan  dalam mengembangkan kecerdasan moral peserta didik di SMP Negeri 1 Banggai Selatan kecamatan Banggai Selatan kabupaten Banggai Laut. Dengan memilih metode kualitatif, dan subjek kepala sekolah, guru dan peserta didik, teknik pengumpulan data diambil dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dan  diperoleh data penelitian dan hasil analisisnya bahwa terjadi pengembangan kecerdasan moral peserta didik di SMP Negeri 1 Banggai Selatan. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru PKn SMP Negeri 1 Banggai Selatan berperan aktif dalam mengembangkan kecerdasan moral peserta didik yaitu dengan mengintegrasikan penanaman nilai-nilai kecerdasan moral dalam proses pembelajaran, membahas materi pelajaran dan mengaitkan dengan nilai kecerdasan moral, mendorong mengkuti kegiatan ekstra kurikuler dan memberi contoh atau model tentang orang yang memiliki nilai-nilai kecerdasan moral. Disarankan agar pengembangan kecerdasan moral peserta didik tidak hanya dilakukan oleh guru PPKn, namun juga dapat dilakukan oleh guru maata peljaran lain, sehingga tujuan pendidikan pada aspek apekif dapat terwujud
PEMBENTUKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI KEGIATAN ORGANISASI DI SEKOLAH Ibrahim Hamdi; Denny Soetrisnaadisendjaja; Ria Yuni Lestari
UNTIRTA CIVIC EDUCATION JOURNAL Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/ucej.v4i1.6127

Abstract

Penelitian ini membahas tentang 1) pembentukan nilai – nilai demokrasi dalam kegiatan osis. 2) kegiatan yang mendukung pembentukan nilai – nilai demokrasi, dan  3) Faktor pendukung serta penghambat  dalam membentukan nilai – nilai demokrasi di SMPN 1 Pandeglang. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai-nilai demokrasi dapat di bentuk melalui kegiatan OSIS (Organisasi Intra Sekolah) adapun nilai – nilai demokrasi yang berusaha di bentuk melalui kegiatan OSIS di SMPN 1 Pandeglang meliputi toleransi kebebasan berpendapat, menghormati perbedaan pendapat, memahami keanekaragaman, percaya diri, tidak ketergantungan terhadap oranglain, kegiatan yang dapat membentuk nilai-nilai demokrasi diantaranya yaitu melalui kegiatan rapat pengurus melalui kegiatan rapat peserta didik atau pengurus OSIS mampu membentuk kebebasan menyatakan pendapat,menghormati perbedaan pendapat, pemilihan ketua OSIS dapat membentuk kebebasan menyatakan pilihan atau pendapat, kepercayaan diri, memghormati orang lain, dan musyawarh besar dapat membentuk kebebasan menyatakan pendapat, menghormati perbedaan pendapat, faktor pendukung dalam pembentukan nilai – nilai demokrasi di SMPN 1 Pandeglang ialah pihak sekolah dan guru. Sedangkan faktor penghambat nya ialah faktor internal dan faktor eksternal, dalam faktor internal berkaitan dengan dana yang kurang menunjang untuk kegiatan – kegiatan, dan faktor eksternalnya ialah kurangnya dukungan dari orangtua kepada peserta didik dalam kegiatan OSIS