This Author published in this journals
All Journal Naditira Widya
Wahyu Rizky Andhifani
Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah, Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMANFAATAN MUSEUM BALAPUTRA DEWA SEBAGAI IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMAN 18 PALEMBANG M. Fakhruddin; Made Darme; Wahyu Rizky Andhifani; Luh Suwita Utami
Naditira Widya Vol. 18 No. 1 (2024): Naditira Widya Volume 18 Nomor 1 April Tahun 2024
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan “Kurikulum Merdeka” di sekolah menekankan bahwa pembelajaran sejarah memegang peranan penting dalam menumbuhkembangkan, menilai, dan melatih keterampilan peserta didik. Akan tetapi, pembelajaran sejarah hanya dengan menggunakan buku paket sekolah yang hanya menyajikan narasi dan gambar, sedangkan pemanfaatan seperti koleksi-koleksi di museum kurang begitu maksimal digunakan oleh guru sejarah. Tujuan penelitian ini untuk memahami pemanfaatan Museum Balaputra Dewa oleh guru sejarah sebagai implementasi “Kurikulum Merdeka” pada pembelajaran sejarah di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka melalui jurnal, dan dokumen-dokumen. Analisis menggunakan tiga komponen, yang meliputi kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa “Kurikulum Merdeka” telah memberikan ruang yang luas bagi guru sejarah untuk menggunakan berbagai sumber belajar sejarah termasuk pemanfaatan museum sebagai media pembelajaran sejarah. Upaya guru memanfaatkan Museum Balaputra Dewa sebagai sumber belajar dilakukan melalui koleksi-koleksi peninggalan sejarah masa lampau di Sumatra Selatan, yakni zaman prasejarah dan pra-Sriwijaya. Hal ini disesuaikan dengan materi sejarah kelas X Ilmu Pengetahuan Sosial di semester ganjil. Peserta didik diajak berkunjung ke museum sebagai upaya untuk mendalami pemahaman belajar sejarah. Setelah kunjungan ke museum, peserta didik lebih antusias belajar Sejarah, karena mereka mendapatkan berbagai informasi sejarah yang tidak ada dalam buku paket sekolah.The “Merdeka Curriculum” implementation in schools emphasizes that history learning plays an important role in developing, assessing, and training students' skills; however, history education only uses textbooks that present narratives and pictures. This research aims to understand history teachers' use of the Balaputra Dewa Museum to implement the "Merdeka Curriculum" in history learning at school. This research uses a qualitative descriptive analysis method with a case study approach. Data was collected through observation, interviews, and literature studies through journals and documents. The analysis uses three components, i.e. data condensation, data presentation, and conclusions or further verification. Research results indicate that the "Merdeka Curriculum" has provided ample space for history teachers to use various history education resources including using museums as a medium for history learning. The history teachers use the Balaputra Dewa Museum as a learning resource and adapt to the history material for class X Social Sciences during the odd semester. After visiting the museum, students became more enthusiastic about learning history, because they received various historical information not provided in school textbooks.