This Author published in this journals
All Journal Naditira Widya
Sisva Maryadi
Balai Pelestarian dan Nilai Budaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TRADISI PENGOBATAN BATIMUNG DALAM MASYARAKAT BANJAR DAN DAYAK MERATUS DI KALIMANTAN SELATAN Saefuddin; Sisva Maryadi
Naditira Widya Vol. 12 No. 2 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 2 Oktober Tahun 2018
Publisher : National Research and Innovation Agency (BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batimung dalam masyarakat Banjar dan Dayak Meratus lebih banyak dikenal untuk acara prosesi pernikahan dan sangat sedikit yang mengetahui bahwa batimung selain untuk kesehatan juga untuk pengobatan penyakit di antaranyapenyakit wisa (hepatitis). Oleh karena itu, masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi pengobatanbatimung hidup dalam masyarakat Banjar dan Dayak Meratus. Tujuan penelitian ini akan menguraikan secara terperincikeberadaan batimung Banjar dan Dayak Meratus sebagai warisan tradisi nenek moyang yang telah sejak lama di Kalimantan Selatan yang berdampingan dengan budaya modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif ialah suatu metode untuk memperoleh informasi tentang tata cara pengobatan batimung dalammasyarakat Banjar. Hasil penelitian memberi gambaran tentang pengobatan batimung dalam masyarakat Banjar danDayak Meratus di Kalimantan Selatan. The healing tradition of Batimung in the communities of Banjar and Dayak Meratus is recognised as part of a wedding ceremony, but only few knows that this tradition is benefitted also to cure hepatitis. Thus, a research question arises regarding the continuous existence of batimung in the communities of Banjar and Dayak Meratus today. The objective of this research was to understand how batimung healing tradition coexist with modern culture. This was adescriptive-qualitative research which emphasised on observation and description on the procedure of batimung as ahealing therapy. Hence, the result provided a comprehensive information on batimung which has been practiced by the communities of Banjar and Dayak Meratus until today.