Arianro Agustinus Parmantoba Simbolon
Department of Public Administration, Parahyangan Catholic University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Fenomenologi Tindakan Rasialisme Terhadap Mahasiswa Papua di Kota Yogyakarta Arianro Agustinus Parmantoba Simbolon; Jeffri Yosep Simanjorang; Kristian Widya Wicaksono
Contemporary Public Administration Review Vol. 1 No. 1 (2023): Contemporary Public Administration Review (CoPAR)
Publisher : Department of Public Administration, Parahyangan Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/copar.v1i1.7121.59-73

Abstract

Penelitian ini bermaksud untuk mendalami bagaimana mahasiswa Papua di Yogyakarta memaknai pengalaman tindakan rasialisme yang mereka alami. Makna adalah suatu nilai yang timbul dari suatu peristiwa atau kejadian yang bisa memengaruhi perilaku atau perasaan dari individu yang pernah mengalaminya. Tindakan rasialisme yang dialami oleh mahasiswa Papua di Kota Yogyakarta telah mengubah cara mereka dalam berperilaku yang mana mereka harus membiasakan diri ketika mendapat perlakuan berbeda hanya karena bentuk ras yang berbeda dari kebanyakan orang yang ada dan juga harus terus beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang terkadang menolak keberadaan mereka. Rendahnya pengetahuan tentang kebijakan yang melarang perbuatan diskriminasi rasialisme juga menjadikan mereka tidak bisa berbuat banyak ketika mereka mengalami perbuatan rasialisme. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan fenomenologi. Pendekatan kualitatif diterapkan agar jawaban dan pengalaman dari partisipan dapat dijadikan pusat eksplorasi dengan cara mendeskripsikan hasil dari temuan ke dalam bentuk penelitian. Penjelasan atau deskripsi secara struktural tentang pengalaman mahasiswa Papua yang tinggal di Kota Yogyakarta terkait dengan permasalahan tindakan rasialisme yang pernah mereka alami menjadi suatu kondisi yang mereka harus alami. Hal ini yang menyebabkan mereka merasa tidak percaya diri karena takut mengalami penolakan oleh masyarakat sekitar. Adanya kebijakan mengenai penghapusan diskriminasi juga tidak membuat banyak perubahan yang cukup signifikan, terbukti masih ada saja tindakan rasialisme yang mereka alami.