Muwaffiqoturrizqi
UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Metode Story Telling Dalam Penanaman Nilai-Nilai Keteladanan Bagi Peserta Didik Di SD Negeri 13 Kebondalem Pemalang Arditya Prayogi; Muwaffiqoturrizqi
Educatia : Jurnal Pendidikan dan Agama Islam Vol. 13 No. 2 (2023): Desember
Publisher : STAI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69879/krzzg328

Abstract

Salah satu keunggulan yang terdapat pada metode story telling yaitu dapat mempermudah peserta didik dalam memahami dan memanggil kembali ingatan (recall) suatu pengetahuan, terutama juka dibandingkan ketika pengetahuan tersebut disampaikan secara konvensional (ceramah) yang bersifat informatif. Metode ini juga dapat menjadi salah satu cara menanamkan keteladanan dengan cara membiasakan dan mencontohkan perilaku atau sosok figur dalam proses story telling dalam bertingkah laku, berbicara, berpikir dan melakukan aktivitas tertentu untuk membentuk kebiasaan yang baik sehingga akan membentuk karakter yang baik. Dengan demikian artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran bagaimana implementasi metode story telling dalam rangka penanaman nilai keteladanan bagi peserta didik di SDN 13 Kebondalem Pemalang, serta apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapannya. Artikel ini ditulis dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis yang dilakukan secara interaktif melalui tiga tahap yaitu: kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil ulasan didaptkan gambaran metode story telling diimplementasikan melalui langkah-langkah persiapan, pelaksanaan, serta evaluasi. Metode story telling digunakan dalam proses penanaman nilai-nilai keteladanan dengan cara menyelipkan kisah yang mengandung nilai keteladanan dalam proses bercerita. Faktor pendukung dalam implementasi metode ini yaitu adanya persiapan fisik dan pemberian reward. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu suasana yang gaduh, tidak adanya alat peraga dan kesibukan individual guru.