Sunaryo Sunaryo
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR HARA MIKRO (Fe dan Cu) DALAM MEDIA PAITAN CAIR DAN KOTORAN SAPI CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) DENGAN SISTEM HIDROPONIK RAKIT APUNG Prita Fatma Adelia; Koesriharti Koesriharti; Sunaryo Sunaryo
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paitan dan kotoran sapi cair berpotensi cukup tinggi sebagai alternatif media dan nutrisi dalam produksi tanaman bayam merah pada sistem hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media ekstrak paitan (Tithonia diversifolia L.) dan kotoran sapi cair pada konsentrasi yang berbeda dengan penambahan unsur hara Fe dan Cu terhadap pertumbuhan  dan hasil tanaman bayam merah secara sistem hidroponik rakit apung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 9 perlakuan media hidroponik. Percobaan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara keseluruhan perlakuan pupuk A-B Mix Joro (P0) sebagai kontrol, menunjukkan hasil tertinggi  pada semua variabel pertumbuhan dan hasil tanaman dibandingkan dengan perlakuan media cair paitan dan media cair kotoran sapi pada berbagai perlakuan. Hasil tertinggi didapat pada pada perlakuan A-B mix Joro diikuti perlakuan paitan +Fe (P3) dan kotoran sapi+Fe+Cu (P8) pada variabel jumlah daun, diameter batang, panjang akar, panjang tanaman, bobot segar total tanaman,bobot segar konsumsi, bobot segar totatal per m2 dan bobot segar konsumsi per m2.
PENGGUNAAN LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN PUPUK NITROGEN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) Agni Dhewangga; Sunaryo Sunaryo; Mochammad Dawam Maghfoer
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 5 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi Pak Choi dapat dilakukan dengan pemupukan. Pupuk dapat berasal dari limbah media jamur tiram dan pupuk nitrogen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah media jamur tiram dan pupuk nitrogen dalam peningkatan produksi tanaman Pak Choi (Brassica rapa L). Percobaan dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2013 di Desa Kacar Kecamatan Wlingi, Blitar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor 1 dosis limbah media jamur tiram (K), yang terdiri dari : K0 = 0 ton ha-1, K1 = 20 ton ha-1, K2 = 25 ton ha-1, K3 = 30 ton ha-1. Faktor 2 dosis pupuk nitrogen (N), yang terdiri dari : N1 = dosis 0 kg ha-1, N2 = 50 kg ha-1, N3 = 75 kg ha-1, N4 = 100 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan interaksi antar perlakuan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot kering total tanaman. Aplikasi limbah media jamur tiram sebesar 20 ton ha-1, 25 ton ha-1 dan 30 ton ha-1 yang diberikan dengan pupuk nitrogen 50 kg ha-1 dapat memberikan hasil yang optimal masing – masing sebesar 21,5 ton ha-1, 25,3 ton ha-1 dan 25,5 ton ha-1. Kata kunci: Brassica rapa L, limbah media jamur tiram, pupuk nitrogen, produksi
PENGARUH PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP PRODUKTIVITAS DUA VARIETAS TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) Alpano Rolistyo; Sunaryo Sunaryo; Tatik Wardiyati
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat merupakan komoditas hortikultura unggul, namun persentase fruit set seringkali rendah. Pemberian GA3 pada tomat dapat menimbulkan buah partenokarpi. Partenokarpi adalah mekanisme pembentukan buah tanpa melalui proses polinasi dan fertilisasi. Upaya pembentukan buah partenokarpi melalui induksi giberelin dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas bentuk, ukuran buah besar, jumlah biji yang sedikit serta lebih stabil bentuk dan ukuran. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemberian giberelin (GA3) yang optimum sehingga berpengaruh terhadap produktivitas tanaman tomat dan kandungan biji dalam buah. Percobaan dilaksanakan pada bulan Juni sampai November 2013 di desa Sumberejo kecamatan Pare kabupaten Kediri. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 8 perlakuan yang diulang 4 kali. Perlakuan tersebut terdiri dari pemberian konsentrasi GA3 dengan 4 taraf yaitu 0, 20,40 dan 60 ppm serta 2 varietas tomat yaitu Tymoty dan New Idaman. Data dianalisis menggunakan uji F dengan taraf 5%,apabila berbeda nyata antar perlakuan diuji dengan BNT 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan interaksi yang nyata pada parameter bobot segar per tanaman, bobot segar per buah dan jumlah buah panen total. Pemberian konsentrasi 40 ppm pada Tymoty dan 60 ppm New Idaman memberikan pengaruh nyata karena dapat menambah bobot segar buah per tanaman, bobot segar buah dan jumlah buah panen total. Parameter jumlah biji menunjukkan konsentrasi GA3 40 ppm dapat menurunkan kandungan biji dalam buah sebesar 9,13 % dibandingkan perlakuan kontrol. New Idaman memiliki jumlah buah masak, buah jadi dan persentase fruit set lebih baik dibandingkan Tymoty. Kata kunci: Lycopersicum esculentum Mill., Konsentrasi GA3, Jumlah Biji, Partenokarpi.
KAJIAN THERMAL UNIT AKIBAT PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN MULSA PLASTIK HITAM PERAK PADA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) Maulana Nuril Huda; Sunaryo Sunaryo; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Thermal unit ialah jumlah panas yang harus tersedia bagi tanaman untuk optimalisasi pertumbuhan dengan akumulasi suhu rata-rata harian diatas suhu dasar tanaman. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk meng-kaji thermal unit akibat kerapatan tanaman dan penggunaan mulsa plastik hitam perak terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi hijau. Penelitian dilakukan di desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama ialah perlakuan jarak tanam (J), yakni jarak tanam 10x10 cm, 20x20 cm, 30x30 cm dan 40x40 cm. Faktor kedua ialah penggunaan mulsa (M), yakni tanpa mulsa dan mulsa plastik hitam perak. Dari hasil penelitian menunjukkan pengaturan kerapatan tanaman dan peng-gunaan mulsa menyebabkan perbedaan akumulasi thermal unit, kecepatan per-tumbuhan dan hasil sawi hijau. Penggunaan mulsa plastik hitam perak (M2) memiliki akumulasi nilai thermal unit saat per-kecambahan 132.95 hari oC (9.00 hari), saat muncul daun pertama 621.13 hari oC (42.25 hari) dan saat panen 2111.26 hari oC (100.75 hari) dibandingkan tanpa peng-gunaan mulsa (M1). Sedangkan, perlakuan kerapatan tanaman memberikan pengaruh nyata pada saat panen, dengan jarak tanam 10x10 cm (J1) memiliki akumulasi nilai thermal unit 2182.20 hari oC (105.00 hari) lebih besar dibandingkan dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Hasil tertinggi pada Jarak tanam 20x20 cm (J2) mencapai 340.91 g.tan-1 dan pada plastik hitam perak (M2) memiliki nilai segar konsumsi  309.05 g.tan-1 lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Kata kunci: Thermal Unit, Kerapatan Tanaman, Mulsa, Sawi Hijau.
KARAKTERISASI TANAMAN MANGGA (Mangifera Indica L.) CANTEK, IRENG, EMPOK, JEMPOL DI DESA TIRON, KECAMATAN BANYAKAN KABUPATEN KEDIRI Yoga Oktavianto; Sunaryo Sunaryo; Agus Suryanto
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 2 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangga merupakan salah satu buah tropis unggulan yang digemari oleh masyarakat di dunia. The Best Loved-Tropical, mendampingi popularitas durian sebagai King of Fruit. Indonesia, termasuk Jawa Timur merupakan pusat dan sumber dari berbagai varietas buah tropika beserta keaneka ragaman hayatinya. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 sampai Januari 2012 di Desa Tiron Kabupaten Banyakan, Kediri. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan informasi mengenai morfologi dan menjadikan sebagai dasar pemahaman konservasi plasma nutfah mangga lokal di Desa Tiron Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei dan wawancara kepada petani setempat, dimana penelitian dilakukan dengan mengamati kegiatan-kegiatan yang tidak dibuat peneliti, melainkan merupakan fenomena alam. Metode ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang obyek yang diteliti melalui data sampel yang ada dilapangan. Didalam penelitian ini tidak diperlukan adanya perlakuan khusus. Untuk menganalisa data dilakukan dengan data statistik deskriptif. Jumlah responden pemilik tanaman sebanyak 10 orang petani yang ada di Desa Tiron Kecamatan Banyakan, Kediri dimana ditemukan tanaman mangga dari jenis yang beragam. Karakterisasi menggunakan acuan IPGRI. Mangga Cantek Ciri morfologis bentuk ujung daun bersudut, bentuk buah bulat lonjong dan tekstur serat sedang. Mangga Empok Ciri morfologis dasar daun tumpul dan tipe paruh buah menonjol. Mangga Ireng Ciri morfologis tonjolan leher buah sedikit, bentuk biji seperti ginjal. Mangga Jempol Ciri morfologis bentuk daun ovate, bentuk ujung daun tumpul, bentuk buah bulat, kedalaman rongga tangkai dangkal, landaian punggung buah berakhir dengan bentuk kurva panjang dan tipe sinus buah tidak ada. Kata kunci :The Best Loved-Tropical, Plasma Nutfah, Morfologi, Deskriptif, IPGRI
PENGARUH TINGKAT DEFOLIASI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) Afinta Jayanti; Sunaryo Sunaryo; Eko Widaryanto
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas ubi jalar cukup tinggi dibandingkan dengan beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah defoliasi yang tepat pada tiga varietas ubi jalar terhadap pertumbuhan dan produktivitas ubi jalar. Penelitian  menggunakan  percobaan  Rancangan Acak  Kelompok, terdiri  2  faktor,  yaitu  varietas ubi jalar dan tingkat defoliasi. Varietas ubi jalar terdiri dari : Varietas Jago (V1), Varietas Beta (V2) dan Varietas Antin (V3). Tingkat defoliasi dengan 4 taraf yaitu : Tanpa defoliasi (D0), defoliasi menyisakan 1 sulur (D1), defoliasi menyisakan 2 sulur (D2) dan defoliasi menyisakan 3 sulur (D3). Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, luas daun, panjang tanaman dan intersepsi cahaya. Komponen hasil meliputi panjang, jumlah, berat dan kadar pati umbi. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. hasil penelitian dapat diketahui bahwa varietas ubi jalar tidak berpengaruh terhadap komponen hasil tetapi mempengaruhi parameter jumlah daun, panjang daun, luas daun  dan intersepsi cahaya. Tingkat defoliasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar meliputi parameter jumlah daun, panjang daun, intersepsi cahaya, berat umbi dan kadar pati umbi jalar. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan varietas ubi jalar dengan tingkat defoliasi terhadap komponen pertumbuhan dan komponen hasil. Pada perbandingan perlakuan  menunjukkan perlakuan tingkat defoliasi menyisakan 2 sulur memiliki pertumbuhan dan hasil yang baik diantara perlakuan defoliasi lainnya. Berdasar hasil penelitian disarankan melakukan penelitian berlanjut tentang penentuan waktu defoliasi yang tepat untuk meningkatkan hasil panen.
STUDI TENTANG APLIKASI KOMPOS UB PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TALAS (Colocasia esculenta (L.) Schott var. Antiquorum) YANG DITANAM DI LAHAN KERING PADA MUSIM KEMARAU Muhammad Nagano; Sunaryo Sunaryo; Nur Edy Suminarti
Produksi Tanaman Vol. 4 No. 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelompok tanaman dari umbi-umbian seperti tanaman talas memiliki potensi besar untuk dikembangkan karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan pangan alternatif yang sehat dan aman. Akan tetapi produksi umbi talas pada lahan kering masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi umbi talas pada lahan kering dengan aplikasi bahan organik. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh tingkat pemupukan kompos UB pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas dilahan kering dan menentukan tingkat pemupukan kompos UB yang optimum pada tanaman talas. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – November 2014 di dusun Jetak Lor, desa Mulyoagung, Dau, Malang. Bahan yang digunakan ialah bibit tanaman talas varietas Antiquorum dan kompos UB. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang menempatkan dosis kompos UB sebagai perlakuan, terdiri dari 6 taraf yaitu: 0% (0 ton ha-1), 25% (1,51 ton ha-1), 50% (3,02 ton ha-1), 75% (4,53 ton ha-1), 100% (6,05 ton ha-1) dan 125% (7,56 ton ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil panen per hektar yang lebih tinggi didapatkan pada aplikasi kompos UB dengan dosis 125%, yaitu sebesar 12,77 ton ha-1.
PENGARUH PEMANGKASAN CABANG DAN PEMBERIAN PUPUK NITROGEN TERHADAP HASIL TANAMAN BROKOLI (Brassica oleracea L. var. italica) Suli Indriya; Sunaryo Sunaryo; Koesriharti Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Brokoli adalah jenis sayuran spesies Brassica oleracea yang memiliki produksi cukup rendah di Indonesia. Produksi brokoli yang rendah disebabkan budidaya tanaman kurang tepat. Produksi brokoli dapat ditingkatkan melalui budidaya brokoli dengan cara melakukan pemangkasan cabang dan pemberian pupuk nitrogen di dataran tinggi. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemangkasan cabang brokoli dan pemberian dosis pupuk nitrogen yang tepat bagi tanaman. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Cangar, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, dimulai pada Januari sampai Maret 2014 dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dalam faktorial 2 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemangkasan  (P) terdiri dari 2 taraf yaitu; P0 = tanpa pemangkasan, P1 = pemangkasan 100%. Faktor kedua adalah pupuk nitrogen yang terkandung dalam urea (N) terdiri dari 4 taraf yatu; N0 = tanpa pupuk N, N1 = 60 kg N ha-1, N3 = 120 kg N ha-1, N3 = 180 kg N ha-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemangkasan dan dosis pupuk nitrogen terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli. Pemangkasan berpengaruh nyata terhadap peningkatan diameter bunga (curd) brokoli. Diameter curd yang dipangkas ukurannya lebih besar dibandingkan dengan yang tidak dipangkas. Pupuk nitrogen tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman brokoli.
PENGARUH PUPUK HAYATI PELARUT P PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL BERBAGAI VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Meril) Nurul Muthoharoh; Sunaryo Sunaryo; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai ( Glycine Max L. Meril) adalah salah satu komoditi pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat sehingga kebutuhannya terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dosis pupuk hayati pelarut P terhadap berbagai varietas tanaman kedelai. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di lahan jemur UPT Pengembangan Benih Palawija Jl. Raya Randuagung No. 120 A, Desa Randuagung, Kecamatan Singosari. Pada penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan dua faktor. Faktor 1 yaitu jenis varietas kedelai yang menggunakan varietas Argomulyo, Wilis, dan Gepak Kuning.  Faktor 2 yaitu pemberian dosis pupuk hayati pelarut P 15 g, 10 g, 5 g dan tanpa pupuk hayati pelarut P. Dari hasil yang didapatkan perlakuan macam-macam varietas tanaman kedelai dan pemberian dosis pupuk hayati pelarut P memberikan pengaruh yang nyata diantaranya pada parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar. Varietas Gepak Kuning lebih toleran terhadap pupuk hayati pelarut  P dengan dosis 15 g. Hal ini ditunjukan dari hasil  parameter tinggi tanaman, jumlah cabang, dan jumlah bintil akar.