Wardiyati, Tatik
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 33 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH PANJANG TUNAS DAN BOBOT RIMPANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) A’yun, Lutfi Qurrotun; Maghfoer, Mochammad Dawam; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/240

Abstract

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan salah satu tanaman obat asli Indonesia. Perbanyakan tanaman temulawak yang sering digunakan yaitu berasal dari rimpang. Rimpang temulawak yang digunakan merupakan rimpang cabang. Dalam budidaya temulawak, bobot rimpang yang digunakan sebagai bahan tanam akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman. Rimpang temulawak yang akan digunakan sebagai bahan tanam sebaiknya sudah muncul tunas. Rimpang yang telah bertunas, apabila digunakan sebagai bahan tanam pertumbuhannya akan lebih cepat dibandingkan dengan rimpang yang belum bertunas. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh panjang tunas dan bobot rimpang terhadap pertumbuhan tanaman temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, meliputi 2 faktor yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah panjang tunas dengan 3 taraf yaitu : 2-4 cm, >4-6 cm dan >6-8 cm. Faktor kedua bobot rimpang dengan 3 taraf yaitu : 5-10 g, >10-15 g dan >15-20 g. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara penggunaan panjang tunas dan bobot rimpang terhadap semua variabel pengamatan.  Penggunaan panjang tunas >4-6 cm dan >6-8 cm menghasilkan jumlah anakan, bobot kering rimpang dan bobot segar rimpang panen yang lebih tinggi dibandingkan panjang tunas 2-4 cm.  Penggunaan bobot rimpang >15-20 g menghasilkan tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, bobot kering daun, bobot kering batang, bobot kering akar, bobot kering rimpang dan bobot segar rimpang panen yang lebih tinggi dibandingkan bobot rimpang yang lain. Kata kunci : Temulawak, Panjang Tunas, Bobot Rimpang, Pertumbuhan
PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.) Pramitasari, Harin Eki; Wardiyati, Tatik; Nawawi, Mochammad
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/259

Abstract

Peningkatan produksi  kailan dapat dilaku-kan dengan pengaturan tingkat kepadatan tanaman dan pupuk nitrogen. Pada tingkat kepadatan optimal, kompetisi antar tanam-an masih terjadi sehingga pertumbuhan dan hasil per individu menjadi berkurang, namun karena jumlah tanaman per hektar ber-tambah dengan meningkatnya populasi, maka hasil panen per hektar masih dapat meningkat. Suplai nitrogen akan membuat bagian tanaman  menjadi hijau karena me-ngandung klorofil yang berperan dalam fo-tosintesis. Unsur tersebut juga bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan tinggi ba-gi tanaman, memperbanyak jumlah anak-an, mempengaruhi lebar dan panjang daun serta membuat menjadi besar, menambah kadar protein dan lemak bagi tanaman. Pe-nelitian dilaksanakan pada bulan April sam-pai Juli 2014 di Cangar Kecamatan Bumiaji Kota Batu Malang. Bahan yang digunakan adalah benih kailan varietas Taichung, pu-puk urea, SP-36, KCl, pupuk kandang, kom-pos, dan air. Alat yang digunakan adalah cangkul, gembor, cetok, tugal, tray pot, sprayer, label, penggaris, alat tulis, jangka sorong, kamera, dan timbangan. Penelitian menggunakan RAK faktorial terdiri dari per-lakuan pertama P1: Kepadatan 25 tanaman per petak (1m2), P2: Kepadatan 30 tanaman per petak (1m2). Perlakuan kedua N1: 80,5 kg N ha-1, N2: 92 kg N ha-1, N3: 103,5 kg N ha-1, N4: 115 kg N ha-1, N5: 126,5 kg N ha-1. Dari hasil penelitian diketahui bahwa tidak terjadi interaksi nyata antara kedua perlaku-an tersebut terhadap pertumbuhan dan ha-sil tanaman kailan. Pada tingkat kepadatan tanaman 30 tanaman per 1m2 dan perlaku-an dosis pupuk nitrogen 126,5 kg N ha-1 me-nunjukkan hasil tertinggi pada semua kom-ponen hasil kecuali indeks panen disban-dingkan dengan perlakuan lainnya. Kata kunci: Kailan, Kepadatan Tanaman, Pupuk Nitrogen, Urea.
PENGARUH PEMBERIAN THIDIAZURON (TDZ) TERHADAP PERTUMBUHAN TUNAS NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.) cv. ‘Smooth Cayyene’ ASAL MAHKOTA BUAH Prasiwi, Indika Dwi; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/609

Abstract

Nanas merupakan salah satu komoditas ekspor andalan pertanian Indonesia berdampingan dengan kelapa, karet, kelapa sawit, kopi, kakao, manggis dan mangga. Berdasarkan wilayahnya, pada tahun 2011 Pulau Jawa memiliki produktivitas buah nanas yang lebih besar dibandingkan dengan produktivitas buah nanas di luar Pulau Jawa. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas nanas adalah dengan memperbaiki manajemen penyediaan bibit. Super mikro section crown merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif dengan menggunakan mahkota buah, tetapi memiliki persentase tumbuh tunas yang rendah, dan memiliki waktu muncul tunas yang lama. Thidiazuron (TDZ) merupakan salah satu sitokinin tipe phenylurea sintetik yang memiliki kemam-puan lebih baik dalam menginduksi tunas. Tujuan penelitian ini adalah untuk meng-analisis pengaruh aplikasi thidiazuron (TDZ) terhadap pertumbuhan bibit nanas (Ananas cosmosus (L) Merr.) cv. ‘Smooth Cayenne’ klon MD 2 asal mahkota buah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan enam perlakuan. Pengamatan dilakukan pada umur muncul tunas, persentase tumbuh tunas, jumlah tunas, berat segar tunas, dan panjang akar. Penelitian dilaksanakan di ruang pembibitan milik Crop Development PT. Great Giant Pineapple, Jl. Lintas Timur KM. 77 Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada bulan Januari hingga Maret 2016. Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi antara perlakuan potongan dengan konsentrasi TDZ. Pada potongan 32 peningkatan konsentrasi TDZ tidak ber-pengaruh pada persentase tumbuh dan jumlah tunas, namun pada potongan 64 peningkatan konsentrasi TDZ berpengaruh pada peningkatan persentase tumbuh dan jumlah tunas.
IDENTIFIKASI KERAGAMAN MORFOLOGI DAUN MANGGA (Mangifera indica L.) PADA TANAMAN HASIL PERSILANGAN ANTARA VARIETAS ARUMANIS 143 DENGAN PODANG URANG UMUR 2 TAHUN Nilasari, Agustin N.; Heddy, JB. Suwasono; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.497 KB) | DOI: 10.21776/8

Abstract

Buah mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah yang potensial dikembangkan karena mempunyai tingkat keragaman genetik yang tinggi. Variasi yang cukup tinggi pada bentuk, ukuran dan warna daun mangga menunjukkan adanya keragaman genetik yang cukup luas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaman morfologi daun mangga sehingga dapat digunakan sebagai salah satu cara mendeteksi dini keragaman morfologi daun hasil persilangan antara mangga varietas Arumanis 143 dengan Podang Urang. Pengamatan dilakukan pada bagian daun, mulai flush daun sampai daun menjadi sempurna dan berwarna hijau tua. Pengamatan tanaman sampel dilakukan dengan 2 metode, metode non-destruktif yang terdiri dari pengamatan warna daun, warna tulang daun, panjang daun, lebar daun, rasio P/L daun dan lama perkembangan daun, sedangkan untuk metode destruktif terdiri dari pengamatan  jumlah daun per flush, posisi duduk daun pada batang, bangun atau bentuk daun dan luas daun maksimum. Data akan dianalisis dengan menggunakan Hierarkhi Cluster metode Average Linkage (Between Groups) program SPSS 13 dan hasilnya disajikan dalam bentuk Dendrogram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil pengamatan metode kualitatif maupun kuantitatif yang dilanjutkan dengan metode cluster pada daun mangga diperoleh 2 cluster. Cluster 1 yaitu klon yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan kedua tetuanya, 32 klon. Sedangakan cluster 2 merupakan klon harapan dari hasil persilangan Arumanis 143 dan Podang Urang, 12 klon.
PENGARUH BEBERAPA MACAM KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt) Prasetyo, Wahyudi; Santoso, Mudji; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 3 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.059 KB) | DOI: 10.21776/33

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mempelajari pengaruh pemupukan pupuk anorganik dan pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis dan mencari dosis dan jenis pupuk yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2011 di Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tertinggi pada komponen hasil terdapat pada perlakuan Urea 200 kg ha-1, KCl 50 kg ha-1, SP36 75 kg ha-1 (Kontrol) (P1) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Pukan sapi 10 ton ha-1 (P5), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Pukan sapi 20 ton ha-1 (P6), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1+ Kotoran sapi segar 1 l air/tanaman (P7), Urea 100 kg ha-1, KCl 25 kg ha-1, SP36 37,5 kg ha-1 + Kotoran sapi segar 2 l air/tanaman (P8) dan NPK (16-16-16) 100 kg ha-1.+  POC Nasa 2 ml/tanaman (P10). Nilai tertinggi pada kadar gula (o Brix) terdapat pada perlakuan NPK (16-16-16) 100 kg ha-1+ POC Nasa 1 ml/tanaman (P9) memiliki 16o Brix.
PENGARUH JENIS ABSORBEN TERHADAP KUALITAS MINYAK ATSIRI PADA DUA KULTIVAR BUNGA SEDAP MALAM (Polianthes tuberosa) Hetik, Hetik; Maghfoer, Mochammad Dawam; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.168 KB) | DOI: 10.21776/39

Abstract

Ekstraksi minyak atsiri sedap malam dengan proses enfleurasi akan menghasilkan rendeman absolute yang tinggi dibandingkan dengan metode lainnya, proses enfleurasi menggunakan lemak sebagai absorben. Jenis lemak terbaik yang digunakan pada proses enfleurasi adalah campuran lemak sapi dan lemak babi. Penggunaan lemak babi dalam proses enfleurasi harus dihindari karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan jenis lemak yang efektif sebagai absorben pengganti lemak babi dan mutu rendemen absolute minyak atsiri yang tinggi pada dua kultivar sedap malam, di Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan. Analisis dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kimia Organik Fakultas MIPA UMM dan UGM pada bulan Januari sampai Mei 2012. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 6 perlakuan (1. Roro anteng+snow white, 2. Roro anteng+lemak sapi, 3. Roro anteng+lemak kambing, 4. Dian arum+snow white, 5. Dian arum+lemak sapi, 6. Dian arum+lemak kambing) diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian dari ketiga jenis lemak yang digunakan, jenis lemak snow white yang paling efektif dalam menyerap aroma wangi pada bunga sedap malam dan menghasilkan rendemen absolute tertinggi pada ke dua varietas sedap malam (Roro Anteng dan Dian Arum. Hasil analisis GC-MS minyak atsiri sedap malam mengandung dua komponen kimia besar yaitu golongan ester (benzyl acetate, benzyl salicylate, linalil acetate, methyl antranilate, methyl benzoate) dan golongan alkohol (benzyl alcohol, eugenol, linalool). Hasil uji organoleptik aroma wangi minyak atsiri bunga sedap malam yang diminati panelis terdapat pada perlakuan yang menggunakan varietas Roro Anteng dengan jenis lemak kambing dan varietas Dian Arum dengan jenis lemak snow white. Kata kunci: sedap malam, minyak atsiri, enfleurasi, lemak, kualitas
APLIKASI Trichoderma harzianum TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS KENTANG DI DATARAN MEDIUM Hermawan, Rifqi; Maghfoer, Mochammad Dawam; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 5 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.046 KB) | DOI: 10.21776/59

Abstract

Faktor kelestarian lingkungan menyebabkan ekstensifikasi lahan pertanian kentang di dataran tinggi tidak dapat dilakukan, sehingga dataran medium menjadi alternatif eksplorasi lahan budidaya kentang. Untuk meningkatkan produktivitas kentang di dataran medium disamping pemilihan bibit yang tepat adalah dengan menggunakan Trichoderma harzianum. Trichoderma harzianum selain berperan antagonis terhadap pathogen, juga berperan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman melalui produksi auksin dan proses dekomposisi bahan organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi Trichoderma harzianum terhadap pertumbuhan dan hasil varietas Granola, Red Pontiac dan Desiree di dataran medium. Penelitian dilaksanakan bulan Juli sampai Oktober 2010 di Desa Ngujung, Bumiaji, Batu. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan enam kali perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan terdiri dari T0V1 = Granola (Kontrol), T1V1 = Granola dengan Trichoderma harzianum, T0V2 = Red Pontiac (kontrol), T1V2 = Red Pontiac dengan Trichoderma harzianum, T0V3 = Desiree (kontrol) T1V3 = Desiree dengan Trichoderma harzianum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Trichoderma harzianum memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada pengamatan pertumbuhan tanaman. Trichoderma harzianum meningkatkan hasil panen varietas Granola, namun tidak berbeda nyata pada varietas Red Pontiac dan Desiree. Kata kunci : Granola, Red pontiac, Desiree, Trichoderma harzianum, dataran medium, hasil panen
UJI DAYA HASIL TUJUH KLON TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Aulia, Ana Lutfi; Nawawi, Mochammad; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.311 KB) | DOI: 10.21776/67

Abstract

Uji daya hasil adalah salah satu tahapan dalam kegiatan perakitan varietas baru yakni melalui evaluasi keberadaan gen-gen yang dikehendaki pada suatu genotip. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai potensi daya hasil dari tujuh klon tanaman kentang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kalitejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, pada bulan Agustus 2012 hingga Januari 2013. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari tujuh perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Bahan yang diuji adalah tujuh klon tanaman kentang terdiri dari empat varietas yang diuji dan tiga varietas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh klon yang diuji terdapat klon yang memiliki potensi daya hasil tinggi yaitu UB, ST (Superjhon-transgenik) dan SK (Superjhon-kontrol). Kata kunci: kentang, klon, pengujian, daya hasil.
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI PAK CHOY (Brasica rapa L.) PADA UMUR TRANSPLANTING DAN PEMBERIAN MULSA ORGANIK Pribadi, Gandhi Yudhistira; Roviq, Mochammad; Wardiyati, Tatik
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.196 KB) | DOI: 10.21776/77

Abstract

Potensi produksi tanaman pak choy belum optimal, rendahnya produksi pak choy dikarenakan pada teknik budidayanya petani cendrung tidak memperhatikan kondisi lingkungan mikro dan masih belum adanya standart transplanting yang tepat. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan teknik budidaya pak choy dengan penggunaan mulsa dan saat transplanting yang tepat. Dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2013 di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji - Batu. Penelitian menggunakan Ranca-ngan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 16 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan ialah pak choy tanpa mulsa dengan umur transplanting 5, 10, 15 dan 20 hss, pak choy dengan pemberian mulsa sekam  dengan umur transplanting 5, 10, 15 dan 20 hss, pak choy dengan pemberian mulsa jerami  dengan umur transplanting 5, 10, 15 dan 20 hss, pak choy dengan pemberian mulsa paitan dengan umur transplanting 5, 10, 15 dan 20 hss. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara mulsa organik dan umur transplanting pada pertumbuhan dan produktivitas pak choy. Pertumbuhan pak choy yang ditransplanting 20 hst lebih cepat dibandingkan 5 hst disemua variabel pertumbuhan. Kata kunci: pak choy, transplanting, mulsa, produktivitas
KARAKTERISASI BUNGA MANGGA (Mangifera indica L.) HASIL PERSILANGAN ARUMANIS-143 DAN PODANG URANG Nasution, Ismuha; Wardiyati, Tatik; Nawawi, Mochammad
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.783 KB) | DOI: 10.21776/95

Abstract

Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah. yang mempunyai keragaman genetik yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui karakterisasi bunga mangga (Mangifera indica L.) hasil persilangan Arumanis-143 dan Podang Urang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Induk Hortikultura (KBBIH) Pohjentrek yang beralamat di Kota Pasuruan Jawa Timur, pada bulan Juni 2013 sampai dengan September 2013. Percobaan ini dengan metode observasi dengan pengumpulan data langsung. Parameter pada karakter morfologi bunga mangga meliputi cluster bunga 1 pohon, jumlah bunga 1 cluster, saat muncul bunga, jumlah buah per cluster, persentase fruit set, warna tangkai bunga, warna petal bunga dan warna bakal buah. Hasil pada parameter jumlah cluster dan jumlah bunga memiliki nilai kemiripan yaitu 53,34 dengan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143 dan 7 pohon memiliki kemiripan pada pohon induk Podang Urang, karakter yang diturunkan yaitu jumlah cluster per 1 pohon dan jumlah  bunga per cluster. Parameter jumlah  buah dan fruit set memiliki nilai kemiripan 44,94 dengan 5 pohon yang memiliki kemiripan dengan pohon induk Podang Urang dan 7 pohon memiliki kemiripan dengan pohon induk Arumanis-143, karakter yang diturunkan yaitu jumlah buah per cluster dan fruit set. Kata kunci: Keturunan mangga, Arumanis-143, Podang Urang, Karakterisasi bunga manga