Eleazar Satrio Kurniawan
Tanjungpura University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN OPERASIONAL PINTU AIR DAERAH IRIGASI RAWA (STUDI KASUS DIR SEBUBUS KOMPLEK) Eleazar Satrio Kurniawan; Umar Umar; Eko Yulianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 9, No 4 (2022): JeLAST Desember 2022
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v9i4.60927

Abstract

Daerah irigasi rawa sebubus merupakan salah satu daerah irigasi rawa yang masih aktif di Kabupaten Sambas. Ketersediaan air untuk daerah irigasi rawa ini di pengaruhi oleh pasang surut dan curah hujan di daerah tersebut. Dengan sebagian besar lahan yang diperuntukkan untuk tanaman padi. Tata kelola air di daerah irigasi rawa sebubus komplek dilakukan dengan cara sistem oprasi pintu air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan air dan modulus drainase yang dibutuhkan, serta cara pengaturan operasional pintu air untuk mencukupi kebutuhan air di daerah irigasi rawa Sebubus Komplek, penelitian dilakukan dengan cara mengolah data curah hujan dan iklim untuk menentukan berapa besar kebutuhan air dan modulus drainase serta perhitungan pengaturan pintu air. Dari hasil pengolahan data didapat  besarnya kebutuhan air yang di perlukan untuk mengairi sawah dengan luas 52 ha, diperlukan kebutuhan air sebanyak 29,31 l/det/ha. Dengan pola tanam yang di mulai pertengahan November. Modulus drainase yang di gunakan yaitu pada saat curah hujan 1 harian karena diperoleh data yang terbesar, di dapat modulus drainase  Q2 sebesar 7,30 l/s/ha, Q5 sebesar 10,18 l/s/ha, Q10 sebesar 11,69 l/s/ha, Q20 sebesar 12,92 l/s/ha, Q50 sebesar 14,33 l/s/ha, dan Q100 sebesar 15,29 l/s/ha. Pengaturan pintu air pada Daerah Irigasi Rawa (D.I.R) Sebubus Komplek,  diatur berdasarkan naik turunnya muka air sebagai contoh pada pengoperasian pintu air untuk muka air dibagian hulu setinggi 2.00 m di lakukan bukaan pintu setinggi 0,32  m pada saat muka air di hulu tinggi di lakukan bukaan pintu air yang rendah agar air dari hulu tidak banyak terbuang sehingga dapat mencukupi kebutuhan air pada lahan pertanian dan perkebunan.Kata kunci: Pintu air, kebutuhan air irigasi, daerahirigasi rawa