Mikroalga banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian, obat-obatan, industri pangan dan sumber energi alternatif. Potensi mikroalga ini terkait dengan kandungan senyawa bahan alam yang dimilikinya, salah satu diantaranya adalah eksopoliskarida yang menunjukkan aktivitas antihiperglikemia dan antivirus. Mikroalga dapat dijumpai hidup bebas di perairan atau hidup bersimbiosis dengan inangnya. Biota laut yang memiliki karakteristik unik sebagai inang mikroalgaadalah spon. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan eksplorasi senyawa eksopoliskarida dari isolat mikroalga yang bersimbiosis dengan spon di wilayah perairan Teluk Lampung. Isolasi mikroalga dari spon dilakukan dengan metode dilusi dan seleksi fase pertumbuhan. Kultivasi mikroalga dilakukan pada suhu 25oC pada media f/2 Guilard dan f/2-Si. Ekstraksi eksopolisakarida menggunakan etanol, dilakukan terhadap supernatan dari sentrifugasi kultur. Kadar eksopolisakarida dan karakterisasi secara berurutan ditentukan dengan metode kolorimetri dan spektroskopi-IR.Dua sampel spon yang diperoleh merupakan famili chalinidae dan didapatkan enam isolat mikroalga (LD082A,LD082B, LD083A, LD071A, LD081B, LD083B) dari hasil isolasi terhadap kedua sampel. Hasil ekstraksi eksopoliskarida dari tiga isolat mikroalgaterpilih (LD071A, LD082A dan LD083)memberikan kadar gula masing-masing,95 mg/L, 238 mg/L, 170 mg/L. Karakterisasi eksopoliskarida dari ketiga isolat dengan spektroskopi-IR tidak menunjukkan adanya variasi gugus fungsional yang spesifik dari masing-masing EPS. Spektrum dari ketiganya menunjukkan pola serapan yang sama yaitu adanya uluran O-H, N-H dan vibrasi ikatan C-O yang merupakan karakteristik serapan dari gugus fungsi pada eksopolisakarida. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa isolat mikroalga simbion spon dari perairan Teluk Lampung memiliki potensi sebagai sumber senyawa eksopolisakarida laut.