Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo merupakan sebuah daerah yang seringkali mengalami kekeringan. Sedangkan masyarakat di wilayah tersebut mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan airtanah sebagai sumber air irigasi dengan metode pendugaan geolistrik dan perencanaan jaringan irigasi air tanah dengan program WaterCAD V8i. Hasil pendugaan geolistrik dan interpretasi data pada titik lintasan geolistrik setelah diolah menggunakan program IPI2WIN dan Progress 3.0 menunjukkan terdapat tiga lapisan litologi yaitu berupa batu pasir, lempung, dan kerakal. Berdasarkan penentuan nilai transmisivitas yang paling besar dan jarak radius antara titik yang telah ditentukan dengan luasan sawah, dihasilkan potensi air tanah sebesar Q = 35 liter/detik. Perencanaan jaringan irigasi air tanah menggunakan sistem pipa hubungan seri dengan pola operasi sistem rotasi. Jenis sumur yang direncanakan menggunakan sumur dalam (Deep Tube Well) dan pompa yang digunakan yaitu pompa tenggelam (submersible) merk Grundfos tipe 95-6. Kemudian, nilai yang didapatkan dalam perhitungan kebutuhan air di sawah (NFR) yaitu sebesar 1,03 liter/detik/hektar. Rencana Anggaran Biaya (RAB) total yang diperlukan untuk pembangunan jaringan irigasi air tanah di Desa Tanjunggunung dan Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan sebesar Rp. 3.495.663.676.00.