Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS CURAH HUJAN PADA BADAI SIKLON SEROJA TERHADAP ALIRAN DEBIT SUNGAI DI DAS TEMEF Davianto Frangky B. Welkis; Willem Sidharno; Sri Wahyuni; Denik Sri Krisnayanti
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 20, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2021.v20i2.5048

Abstract

Badai siklon Seroja yang terjadi  dari tanggal 3 April 2021 di daratan Pulau Timor merupakan salah satu badai siklon dengan kekuatan besar yang terbentuk di selatan Nusa Tenggara Timur. Seroja ini mengakibatkan badai petir dan hujan dengan intensitas tinggi di bebarapa kawasan di Nusa Tenggara Timur yang mengakibatkan banjir besar. Luapan banjir akibat badai Seroja ini juga terjadi pada DAS Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika bahwa siklon tropis Seroja merupakan siklon ketujuh dalam musim siklon wilayah Australia 2020-2021 dan satu-satunya badai yang menyebabkan korban jiwa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar intensitas hujan terhadap debit sungai di DAS Temef  saat badai Seroja terjadi di awal April 2021. Metode yang digunakan dalam analisis ini dengan cara kuantitatif berdasarkan data citra satelit Global Precipitation Measurement (GPM) dan dari ground station. Hasil yang didapatkan dari analisis ini diperoleh bahwa tinggi hujan saat badai Seroja adalah 146.38 mm/hari - 149.81mm/hari secara merata pada luasan DAS. Kondisi ini diperburuk dengan hujan yang terjadi secara terus menerus selama 5 hari sebelumnya yang sudah diatas 80-90 mm. Badai Seroja ini bisa menjadi tolok ukur dalam mitigasi bencana untuk kondisi anomali cuaca di Nusa Tenggara Timur.
Evaluasi Kerentanan Akuifer Menggunakan Metode Simple Vertical Vulnerability Berdasarkan Hasil Penyelidikan Geolistrik (Studi Kasus di Desa Sumberpasir, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang) Julia Putri Rosalinda; Hari Siswoyo; Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i2.2026

Abstract

There are indications of water pollution due to industrial waste, which can be seen from the rivers and springs condition in Sumberpasir Village. So it is necessary to investigate the vulnerability of the aquifer using SVV method. There are three parameters that must be calculated as the index value of the SVV method, thickness of the unsaturated zone, percolation value, and material type of the unsaturated zone. From the three parameter values, the SVV index will be obtained as an aquifer vulnerability assessment. The SVV index was mapped into the distribution of aquifer vulnerability using the Surfer program. The results of the study resulted in five types of rock lithology materials as a result of interpretation from geoelectrical investigations based on adjustments to actual conditions in the field. The layer with the lowest resistivity is clay, the second layer is tuff, the third layer is sandy tuff, the fourth layer is pumice, and the fifth layer is breccia. From the three parameters of the SVV calculation, the SVV index value is between 54 which is interpreted as having a moderate vulnerability until 76 with a very low vulnerability. So that Sumberpasir Village is considered likely to be safe against aquifer vulnerability. The distribution of vulnerability levels in the research location is divided into three, very low vulnerability (18.65% of the total area Sumberpasir Village), low vulnerability (60.03%), and medium vulnerability (21.32%).
Evaluasi Pemanfaatan Data Pos Hujan dan Data Satelit TRMM dalam Pemodelan Debit Sintetik DAS Temef Davianto Frangky Welkis; Donny Harisuseno; Sri Wahyuni
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (Juni 2022)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.449 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v2i1.30

Abstract

Rainfall data collection based on the TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) satellite provides a good alternative in estimating rainfall. TRMM technology can minimize manual rainfall recording errors and increase rainfall accuracy for hydrological analysis. From the results of the statistical relationship analysis, the most accurate results obtained are 9 years of calibration and 1 year of validation, the selected equation is a polynomial with the following equation y = 0.0112 x2 - 0.2564x + 4,1293, so that validation analysis is carried out with the selected equation so that the validation results are obtained against 1 year rainfall data for the RMSE value of 7.022. The NSE value is 0.923, the Correlation Coefficient is 0.94 and the relative error value is 5.48 and the results of the equation for discharge are modeling return periods of discharge 2, 5, 10, 20 and 25 years for discharge observations of 2 years return period; Q = 84.44, m3/s at 5 years return period; Q = 105.95 m3/s, 10 year return period; Q = 120.86 m3/s, 20 years return period; Q = 135.16 m3/s, 25 years return period; Q = 139.69 m3/s. Meanwhile, for the simulation discharge, the return period is 2 years; Q =51,84 m3/s at 5 year return period; Q = 65,35 m3/s, 10 year return period; Q = 74,15 m3/s, 20 years return period; Q = 84,89 m3/s, return period of 25 years; Q = 94,65 m3/s.
Evaluasi Penjadwalan Awal Tanam Padi untuk Efisiensi Irigasi Sri Wahyuni; Riyanto Haribowo; Dian Sisinggih; Yusril Fatrah; Ivan Dwi P
Jurnal Teknik Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (Juni 2022)
Publisher : Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.179 KB) | DOI: 10.56860/jtsda.v2i1.33

Abstract

Meningkatkan efektivitas penggunaan air dalam pertanian adalah subyek dari banyak penelitian karena secara signifikan dapat mengurangi produksi pertanian di banyak negara. Simulasi awal tanam merupakan salah satu strategi mengatasi keterbatasan air. Dengan areal persawahan seluas 1.005 ha, penelitian ini berupaya memodelkan penanaman awal padi di Daerah Irigasi Bilokka, Sulawesi Selatan. Teknik neraca air yang diterapkan pada saat penanaman pertama kali dijadwalkan, merupakan salah satu cara untuk mengetahui berapa banyak dan berapa lama tanaman membutuhkan pengairan. Kami membutuhkan informasi tentang cuaca, termasuk curah hujan. Parameter masukan yang dihitung adalah evapotranspirasi. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Nilai evapotranspirasi berada pada kisaran 3-6 mm/hari; 2) Curah hujan andalan berkisar 0-110 mm/10hari, sedangkan curah hujan efektif 0-8 mm/hari; dan 3) Berdasarkan perhitungan pola tanam dengan jenis tanaman padi dengan dua musim tanam, kebutuhan air minimum terdapat pada alternatif III yaitu 1,56 liter/detik/ha dengan mulai tanam pada bulan November III. Opsi ketiga, yang dapat memangkas penggunaan irigasi sebesar 0,31 liter per detik per hektar (16%, atau 322 liter per detik untuk keseluruhan area irigasi), adalah alternatif yang sebaiknya diterapkan di lapangan. Daerah irigasi seluas 206 ha dapat dikembangkan dengan menggunakan efisiensi air yang ditemukan dalam simulasi ini. Pemda yang bertanggung jawab atas pengendalian irigasi juga dapat menggunakan temuan ini sebagai referensi.
Studi Optimasi Alokasi Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Sarangan Kabupaten Madiun Dengan Program Dinamik Hesti Dwi Aprilia; Rini Wahyu Sayekti; Sri Wahyuni
TERAS JURNAL Vol 12, No 2 (2022): Volume 12 Nomor 2, September 2022
Publisher : UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/tj.v12i2.789

Abstract

Abstrak Daerah Irigasi Sarangan merupakan salah satu daerah irigasi yang memiliki permasalahan ketersediaan air, yaitu air yang ada tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Berdasarkan permasalahan tersebut, dibutuhkan upaya pengelolaan air secara optimal dengan teknik optimasi. Teknik optimasi yang digunakan adalah program dinamik deterministik. Tujuan penelitian adalah mengoptimalkan alokasi air irigasi sehingga diperoleh keuntungan yang maksimum. Fungsi tujuan optimasi adalah keuntungan maksimum dengan fungsi kendala berupa luas lahan dan ketersediaan debit. Pola tata tanam yang digunakan sesuai dengan Rencana Tata Tanam Global (RTTG) periode 2021-2022. Berdasarkan hasil optimasi, diperoleh peningkatan luas tanam serta keuntungan pada Musim Tanam I sebesar 3%, pada Musim Tanam II sebesar 6%, dan pada Musim Tanam III sebesar 7%. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi dinas terkait untuk mengetahui pemberian air optimal yang dapat menghasilkan keuntungan maksimum berdasarkan ketersediaan air yang ada pada Daerah Irigasi Sarangan. Kata kunci: optimasi, irigasi, program dinamik, deterministik    Abstract The Sarangan Irrigation Area has a problem, namely that there is not enough water to meet irrigation water needs. Optimization techniques are needed based on these problems optimal water management efforts are required. This research aims to optimize irrigation water allocation to obtain maximum profit. The optimization technique used is a deterministic dynamic program. The optimization objective function is the maximum profit with the constraint functions in the form of land area and the availability of discharge. The cropping pattern follows the Global Planting Plan (RTTG) for 2021-2022. Based on the optimization results, it was found that the increase in planted area and profits in the first planting season was 3%, in the second planting season it was 6%, and in the third planting season it was 7%. This research can be useful for the relevant agencies to find out the optimal water supply that can produce maximum profit based on water availability in the Sarangan Irrigation Area. Keywords: optimization, irrigation, dynamic programming, deterministic
Studi Optimasi Alokasi Air Pada Daerah Irigasi Bilokka Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan Menggunakan Program Linear Moh. Ali Mabrur; Sri Wahyuni; Very Dermawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.15

Abstract

Irigasi Bendung Bilokka yang terletak di Kecamatan Panca Lautang Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki luasan potensial sawah ± 1005 Ha. Salah satu cara untuk mengatasi masalah distribusi air ialah dengan memaksimalkan produktivitas dan manfaat pertanian yang salah satunya dapat diatasi dengan salah satunya teknik optimasi. Optimasi bertujuan untuk mengoptimalkan laju pemanfaatan air irigasi agar menghasilkan manfaat yang maksimal dan penyaluran irigasi lebih efektif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Mathematical Programming (MP) dari Riset Operasi yang merupakan program linier dengan dukungan program QM for Windows 4. Dari hasil teknik optimasi dengan bantuan program POM-QM For Wndows 4 maka untuk keuntungan eksisting awal tanam desember II sebesar Rp. 21.806.950.000,00 diperoleh luas tanam 1005 Ha pada MT I 1005 Ha dan MT II 873,5 Ha dengan intensitas tanam selama satu tahun sebesar 187%, sedangkan keuntungan yang didapat dari hasil simulasi debit yang terkecil terpilihlah alternatif 3 awal tanam desember III sebesar Rp. 23.334.010.000,00 diperoleh luas tanam 1005 pada MT I 1005 Ha dan MT II 1005 Hadengan intensitas tanam selama satu tahun sebesar 200%.
Estimasi Tinggi Curah Hujan dari Data Klimatologi Menggunakan Model Artificial Neural Network (ANN) di Kabupaten Badung Bali Selatan Muhammad Walidi Juma'a; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.01.11

Abstract

Abstract: The objective of this research was to establish the results of calibration relationship between rainfall and climatology, mathematical equations and the results of the validation Artificial Neural Network (ANN) method from 30 years of climatological data and historical rainfall. The population was taken from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency at Ngurah Rai Station, Badung Regency, Bali. Climatic data and rainfall data were analyzed the quality of the data, namely the consistency test, stationary test, trend absence test and persistence test. The output of the analysis calculation of rainfall using the (ANN) method of observational data based on the calibration found that in the distribution of data for 25 years epoch 2000 with an indicator value of NSE = 0.83 (Good) and R = 0.91 (Very strong) showed the best results, while for verification on 1 year epoch 2000 data with an indicator value of  NSE = 0.48 (fulfilled) and R = 0.90 (very strong). The comparison of rainfall data with observational data is almost close if the Nash-Sutchliffe Efficiency (NSE) and Correlation Coefficient (R) values meet the existing categories. Abstrak : Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hasil kalibrasi hubungan curah hujan dengan klimatologi, persamaan matematis dan hasil validasi metode Artificial Neural Network (ANN) dari 30 tahun data klimatologi dan curah hujan historis. Populasi diambil dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di Stasiun Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali. Data iklim dan data curah hujan dilakukan analisis kualitas data, yaitu dengan Uji Konsistensi, Uji Stasioner, Uji Ketidakadaan trend dan Uji Persistensi. Hasil analisis perhitungan curah hujan dengan metode (ANN) terhadap data pengamatan berdasarkan kalibrasi didapatkan bahwa di pembagian data 25 tahun epoch 2000 dengan nilai indikator NSE = 0,83 (Baik) dan R = 0,91 (Sangat kuat) menunjukan hasil terbaik, sedangkan untuk verifikasi pada data 1 tahun epoch 2000 dengan nilai indikator NSE = 0,48 (Memenuhi) dan R = 0,90 (Sangat kuat). Perbandingan data curah hujan dengan data pengamatan hampir mendekati jika nilai Efisiensi Nash-Sutchliffe (ENS) dan Koefisien Korelasi (R) memenuhi kategori yang ada.
Kajian Hidrolika Sungai Kusan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan Dengan Uji Model Fisik dengan Skala Distorsi Vertikal 1:40 Horizontal 1:80 Muhammad Danudoro; Very Dermawan; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.38

Abstract

The research was conducted to determine the hydraulic conditions in the Kusan River by means of a modeled prototype which would later be compared with the theoretical calculation results. Discharge test with a rating curve on the river model of the Kusan River with distortion scale of vertical 1:40 horizontal 1:80. To decide which sediment  that will be used to do test on model, it takes several sample of sediment test when testing the river model. There are 5 samples tested, with a ratio of sand and coal, those ratio sample between sand and coal are 1: 9, 2: 8, 3: 7, 4: 6 and 5: 5, referring to the ratio of 3: 7 as the best criterion. The estimation of the passing discharge in the existing by calculating of the rating curve in several sections of the Kusan River by using a slope of 0.007007 (mean slope) and n manning 0.03. From the winding discharge, it is determined that the discharge used is a small discharge with a water level of ± 0.50 (14.29 m3/s), a medium discharge with a water level of ± 2.00 m (156.07 m3/s) and a large discharge with a water level. ± 3.50 m (519.64 m3/s). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi hidrolika di Sungai Kusan secara prototype yang dimodelkan yang nantinya dibandingan dengan hasil perhitungan teori. Dengan debit pengujian dilakukan menggunakan rating curve pada sungai model Sungai Kusan dengan skala distorsi vertical 1:40 horisontal 1:80. Diperlukan pengujian terhadap bebeara sampel sedimen yang bertujuan untuk menentukan sedimen yang nantinya akan digunakan saat pengujian model sungai. Terdapat 5 sampel yang diujikan, dengan perbandingan jumlah pasir dan jumlah batu bara 1:9, 2:8, 3:7, 4:6 dan 5:5, mengacu pada perbandingan 3:7 sebagai kriteria yang paling baik. Estimasi debit yang lewat pada kondisi eksisting adalah dengan perhitungan lengkung debit pada beberapa section Sungai Kusan dengan menggunakan slope 0,007007 (slope rerata) dan n manning 0,03. Dari liku debit ditentukan debit yang digunakan adalah debit kecil dengan ketinggian air ± 0,50 m (14,29 m3/detik), debit sedang dengan ketinggian air ± 2,00 m (156,07 m3/detik) dan debit besar dengan ketinggian air ± 3,50 m (519,64 m3/detik).
Penentuan Skala Prioritas Kondisi Fisik Jaringan Irigasi pada Daerah Irigasi Selokambang & Daerah Irigasi Sumber Gogosan di Kabupaten Lumajang dengan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Metode Analytic Network Process (ANP) Bimantio Fariz Nugroho; Sri Wahyuni; Tri Budi Prayogo
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selokambang Irrigation Area and Sumber Gogosan Irrigation Area where located at Lumajang regency included in the irrigation area that to be rehabilitated by the government, the existing physical conditions in these two irrigation areas, there was a lot of damage to the channels and structures. The purpose of this research used to determining the priority scale of the physical condition so that the rehabilitation will be effectively and efficiently. The priority scale order obtained by using Analytic Hierarchy Process (AHP) method and Analytic Network Process (ANP) method. the results of this research, obtained the priority scale based on criteria the first order is Main Structure, then Off-Taking Channels, and Complementary Structures. based on alternatives the first order is Sumber Gogosan Irrigation Area then Selokambang Irigation Area. The main structure on  Sumber Gogosan Irrigation Area becoming the priority of rehabilitation with estimated cost Rp. 135.100.00,00.Daerah Irigasi Selokambang dan Daerah Irigasi Sumber Gogosan yang berlokasi di Kabupaten Lumajang termasuk ke dalam Daerah Irigasi yang menjadi program rehabilitasi oleh Pemerintah, kondisi fisik yang ada pada kedua Daerah Irigasi ini terjadi banyak kerusakan pada saluran dan bangunannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui urutan skala prioritas fisik irigasi agar rehabilitasi yang dilakukan efektif dan efisien. Urutan skala prioritas didapatkan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Analytic Network Process (ANP). Hasil dari penelitian ini didapatkan  urutan skala prioritas yang sama dari kedua metode yaitu berdasarkan kriteria didapatkan urutan pertama adalah Bangunan Utama, dilanjutkan oleh Saluran Pembawa, dan Bangunan pada Saluran Pembawa. Berdasarkan alternatif didapatkan urutan pertama adalah Daerah Irigasi Sumber Gogosan, dan selanjutnya adalah Daerah Irigasi Selokambang. Bangunan terpilih yang menjadi prioritas adalah Bangunan Utama pada Daerah Irigasi Sumber Gogosan dengan perkiraan biaya rehabilitasi sebesar Rp 135.100.000,00.
Analisis Volume Limpasan Permukaan dan Erosi Tanah dengan Model Soil Conservation Service (SCS) dan Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) Menggunakan Alat Rainfall Simulator Pramasela Pramasela; Lily Montarcih Limantara; Sri Wahyuni
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

If the amount of rainfall exceeds the rate of infiltration and evaporation, it will result in surface runoff. Heavy rain will exfoliate the soil and cause erosion. So this study aims to analyze the effect of varying rainfall intensity on the volume of surface runoff and the rate of erosion on the rainfall simulator. This study was an experiment was carried out on a rainfall simulator with rain variations of 0.5 liters/minute, 1.0 liters/minute, 1.5 liters/minute, and 2.0 liters/minute with a rainfall simulator slope of 5% and without vegetation. The method used in this study is the Soil Conservation Service (SCS) method, which is to find out how much influence variations in rain intensity have on the volume of surface runoff and use the modified universal soil loss equation (MUSLE) method to find out how much influence variations in rain intensity have on erosion rates.The relationship between rainfall intensity and Surface Runoff Volume shows the coefficient of determination (R2), which is 0.9993. And the MUSLE method shows the value of the coefficient of determination (R2), which is 0.9995. Jumlah curah hujan melampaui laju infiltrasi dan penguapan maka akan mengakibatkan limpasan permukaan. Hujan dengan kekuatan dan butiran yang besar akan membuat tanah menjadi terkelupas dan akan menyebabkan erosi. Maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisi pengaruh dari intensitas hujan yang bervariasi terhadap volume limpasan permukaan dan laju erosi pada alat rainfall simulator. Studi ini dilakukan pada alat rainfall simulator dengan variasi hujan yaitu 0,5 liter/menit, 1,0 liter/menit, 1,5 liter/menit, dan 2,0 liter/menit dengan kemiringan alat rainfall simulator sebesar 5% dan tanpa vegetasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Soil Conservation Service (SCS) yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi intensitas hujan terhadap volume limpasan permukaan serta menggunakan metode modified universal soill loss equation (MUSLE) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variasi intensitas hujan terhadap laju erosi. Hasil dari hubungan intensitas hujan dan Volume Limpasan Permukaan tersebut menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,9993. Dan pada metode MUSLE tersebut menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,9995.