Banjir merupakan permasalahan lingkungan yang seringkali terjadi di kota-kota besar Indonesia, termasuk di Desa Menala, Kabupaten Sumbawa Barat. Penyebabnya adalah kurangnya perhatian terhadap sistem drainase, penyempitan dan pendangkalan saluran drainase, serta perubahan tata guna lahan yang pesat. Sistem drainase berperan penting dalam mengatasi banjir, dan mengubahnya dapat berdampak buruk pada infrastruktur. Untuk mengevaluasi permasalahan banjir, pemodelan dengan perangkat lunak HEC-RAS menjadi solusi yang diusulkan. Pemodelan ini membantu dalam mengevaluasi sistem drainase perkotaan dan merancang solusi efektif. Studi ini menyajikan hasil penelitian menggunakan aplikasi HEC-RAS 6.2 satu dimensi untuk mengevaluasi permasalahan banjir di Desa Menala, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa debit banjir dengan kala ulang 5 tahun berkisar antara 0,005 m3/detik hingga 1,016 m3/detik. Ditemukan 30 saluran drainase yang tidak mampu menangani debit banjir, menyebabkan ketinggian banjir berkisar antara 15 cm hingga 50 cm. Solusi alternatif berupa perbaikan dimensi saluran dengan beton precast U-Ditch berhasil mengatasi masalah, dan perkiraan biaya untuk implementasi solusi ini sekitar Rp 2.007.342.165.