Anneke V. Lohoo
Universitas Sam Ratulangi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS

STATUS KESEHATAN PADANG LAMUN DI PERAIRAN DESA TANAKI KECAMATAN SIAU BARAT SELATAN KABUPATEN SITARO David B. Tamarariha; Calvyn F. A. Sondak; Veibe Warouw; Grevo S. Gerung; Billy Th Wagey; Anneke V. Lohoo
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.1.2022.54998

Abstract

Siau Island is a part of Sitaro Archipelago located in northern part of Sulawesi Island. This island is rich of marine biodiversity include mangrove, coral reef and seagrass bed. The purposes of this study were to identify seagrass species, cover area and its health status. This research was conducted from September to October 2021, in Tanaki Village waters, Siau Island. The research method that used in this study is the quadrant transect method which includes the calculation of seagrass cover within station and seagrass species percent cover that used to determining the health status and condition of seagrass beds. Seven seagrass species were found in Tanaki water namely Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium, Halodule pinifolia, Halophila ovalis and Thalassodendron ciliatum. The health status of the seagrass beds in the study area was categorized "unhealthy" (42.24%) and the criteria for the seagrass cover was "moderate" (30-49.9%). The dominance of seagrass species in Tanaki Village water were T. hemprichii (19,89%) followed by C. rotundata (12.88%) respectively. Key Word: Seagrass Bed, Identification, Health, Species, Cover. ABSTRAK Kepulauan Siau, Kabupaten SITARO merupakan pulau kecil di sebelah utara Pulau Sulawesi yang memiliki ekosistem laut yang lengkap yaitu ekosistem mangrove, karang serta lamun. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui (1) Jenis lamun yang ditemukan; (2) Penutupan jenis lamun di lokasi penelitian; (3) Status kesehatan padang lamun di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Bulan September - Oktober 2021, di perairan Pantai Desa Tanaki. Metode penelitian yang digunakan yakni metode transek kuadran yang mencangkup perhitungan tutupan lamun disetiap stasiun dan perhitungan penutupan lamun per jenis sehingga nilai rata-rata yang didapatkan merupakan hasil akhir dalam penentuan status dan kondisi padang lamun. Jenis lamun yang ditemukan di perairan Tanaki teridentifikasi sebanyak 7 spesies yang terdiri (2 Family dan 7 Genus) yaitu Cymodocea rotundata, Thalassia hempricii, Enhalus acoroides, Siringodium isoetifolium, Halodule pinifolia, Halophila ovalis dan Thalassodendron ciliatum. Status kesehatan padang lamun yang terdapat di lokasi penelitian termasuk dalam kategori “Kurang sehat” dengan penutupan lamun 42,24% dan kriteria kategori tutupan lamun yakni “Sedang” dengan pentutupan (30-49,9%). Dan dominansi jenis lamun di perairan Desa Tanaki adalah jenis T. hemprichii dan C. rotundata dengan persentase penutupan per jenis masing-masing 19,89% dan 12,88%. Kata Kunci : Padang Lamun, Identifikasi, Kesehatan, Jenis, Tutupan.
ESTIMASI PENYERAPAN KARBON MANGROVE DI DESA PONTO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Firman Darman; Calvyn F. A. Sondak; Anthonius P. Rumengan; Medy Ompi; Joshian N. W. Schaduw; Anneke V. Lohoo
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.10.1.2022.55007

Abstract

Mangrove forest can be found grow along the coast, or river estuaries which ist growth and develop is influenced by tides. The mangrove forest plays an important role as carbon sequester to combat global warming. The purposes of this study are to calculate the potential biomass of mangrove trees in the Ponto village and to estimate carbon stocks (C) storage and carbon dioxide (CO2) uptake by mangrove stands in Ponto village. The data collection method used in this research is the line transect quadratic method without damaging the object of the study. The data taken were mangrove tree biomass data. The data collection was carried out in 12 plots measuring (10 x 10 m2).All trees found within the plots were recorded for their number, type and diameter at breast height(DBH).This study found that a total of five mangrove spesies, namely: Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnorrhiza, and Ceriops tagal. Tthe highest density value was 1,500 trees/ha. Total tree biomass was 64,64-105,23 ton/ha, estimated carbon(C) content and carbon dioxide (CO2) mangrove were 30,38-49,46 ton C/ha to111,50- 181,51 ton CO2/ha respectively. Keywords : Mangrove, density, diameter, carbon, carbon dioxide ABSTRAK Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang tumbuh dan berkembangnnya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove memiliki salah satu fungsi ekologis yaitu berperan dalam upaya mitigasi pemanasan global karena hutan mangrove sebagai penyerap dan penyimpan karbon dioksida (CO2) yang dilakukan melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam stok biomasa. Tujuan dari penelitian ini ada 2 yaitu: (1) menghitung potensi biomasa pada pohon mangrove di Desa Ponto (2) mengestimasi simpanan karbon (C) dan serapan karbondioksida (CO2) atas tegakan mangrove di Desa Ponto. Metode pengambilan data digunakan dalam kegiatan penelitian ini metode line transek kuadrat dilakukan tanpa merusak objek penelitian. Data yang diambil adalah data biomasa pohon mangrove. Untuk pengambilan data dilakukan dalam 12 plot berukuran 10 x 10 m2. Semua pohon yang ada di dalam plot dicatat jumlah, jenis serta diukur DBH (diameter at breast height) dari keseluruhan sampel. Hasil penelitian diperoleh total pohon mangrove yang teridentifikas 5 jenis yaitu: Rhizophora apiculata, Avicennia officinalis, Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnorrhiza, dan Ceriops tagal dengan nilai kerapatan tertinggi 1,500pohon/ha.Dari hasil perhitungan diperoleh total jumlah biomasa berkisar 64,64-105,23 ton/ha, serta hasil estimasi kandungan karbon (C) dan karbon dioksida (CO2) tegakan mangrove sebesar 30,38-49,46ton C/ha atau setara111,50-181,51ton CO2/ha. Kata Kunci: Mangrove,Kerapatan,diameter,karbon,karbon dioksida