Research of mussel attachment, Septiver billocularis was carried out on the intertidal zone of coastal Tiwoho, north Sulawesi. The objectives of this study were 1) to identify type of substrates (organic and inorganic) to be attached by box mussel Septifer bilocularis, 2) to identify substrate preferences of Septifer bilocularis settlement. 3) to know the favorite position of settlement in mussel aggregation. The PVC plate has 16 holes, each with diameter of 1.8 cm, which had been filled randomly with organic substrate of coconut fibers and palm fibers, and mussel shell with byssus threads, then inorganic with plastic rope. Each substrate had 4 replicates. The PVC plate, four replications, each was placed at edge and middle of large aggregation, the PVC plate with substrates was also placed in isolated aggregation. All PVC plates were placed in intertidal Tiwoho for 1.5 months. The settlement data were analyzed using a Two-Way ANOVA with substrata and position in patch as the main factor. Before running the test, data were transformed using arcsin. The results showed that the settlement of box mussel (< 1 mm) attached to organic substrata such as coconut and palm fibers, as well as inorganic substrates, plastic rope. Settlement of box mussels on shells with byssus threads had sizes ranging from > 1 mm to - < 3 mm. A Two-way ANOVA test shows that settlement was not affected by substrata (P > 0.05), the settlement of box mussel was affected by position in aggregation (P < 0.05). Factors such as the effect of physical, chemical, and biological on box mussel settlement are discussed. Keywords: Aggregation, Attachment, Shellfish, Substrate, Tiwoho Coast ABSTRAK ` Penelitian penempelan kerang Septiver bilocularis pada substrat telah dilakukan di zona intertidal di pesisir Tiwoho, Sulawesi Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengidentifikasi jenis-jenis substrat organik dan non organik yang menjadi substrat penempelan kerang Septifer bilocularis, 2) untuk mengidentifikasi substrat preferensi (favorit) pada penempelan kerang Septifer bilocularis. 3) untuk mengetahui posisi favorit penempelan dalam agregasi kerang. Plat PVC memiliki 16 lubang dengan diameter masing-masing 1,8 cm yang telah diisi secara acak dengan substrat organik serabut kelapa, serabut pohon seho, dan cangkan dengan byssus, serta substrat inorganik tali plastic. Setiap substrat memiliki 4 ulangan. Plat PVC dengan substrat ditempatkan di posisi pinggir dan tengah agregasi besar, serta agregasi kecil. Penempatan plat PVC dilakukan secara terpisah (4 kali ulangan) baik di posisi pinggir dan tengah untuk agregasi besar, serta 4 ulangan secara terpisah untuk masing- masing agregasi kecil. Semua plat PVC ditempatkan di intertidal Tiwoho selama 1,5 bulan. Data penempelan kerang dianalisa dengan menggunakan 2 Arah-ANOVA dengan substrat dan posisi dalam agregasi sebagai faktor utama. Sebelum menjalankan pengujian, data ditransformasikan menggunakan arcsinh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penempelan larva kerang yang menempel pada substrat organik, yaitu serabut kelapa dan seho, serta inorganic tali plastic memiliki ukuran < 1 mm, serta substrat organik cangkang induk dengan byssus, yang memiliki ukuran antara > 1 mm sampai - < 3 mm. Uji ANOVA dua arah menunjukkan bahwa penempelan tidak dipengaruhi oleh substrat (P > 0,05), penempelan kerang dipengaruhi oleh posisi dalam agregasi (P < 0,05). Faktor-faktor seperti fisik, kimia, dan biologis yang mempengaruhi penempelan kerang kotak dibahas dalam diskusi. Kata kunci: Agregasi, Penempelan, Kerang, Substrat, Pesisir Tiwoho