Pemerintah Daerah DKI Jakarta terus berusaha untuk mengatasi permasalahan kota yang dihadapi, salah satunya kemacran dengan merencanakan pembangunan kawasan terpadu di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta. Konsep TOD (Transit Oriented Development) merupakan salah satu bentuk perencanaan yang diharapkan bisa mengurangi permasalahan kemacetan di DKI Jakarta. Salah satu lokasi yang bisa dikembangkan yaitu perencanaan sistem transportasi dengan sistem integrasi di kawasan stasiun. Hal ini karena Stasiun Manggarai sedang melakukan revitalisasi menjadi stasiun sentral yang bisa diterapkan dengan konsep TOD (Transit Oriented Development) karena stasiun Manggarai merupakan perpotongan dan pertemuan koridor transportasi publik lebih dari 2 jenis transportasi publik. Namun dalam pengebangan sebuah kawasan TOD terdapat berbagai prinsip pendukung keberhasilan revitalisasi stasiun Manggarai, yaitu dengan penataan jalur pedestrian yang terintegrasi terhadap sekitarnya. . Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penataan jalur pedestrian stasiun Manggarai yang sesuai atau tidak dengan prinsip TOD serta mengetahui dampak dari revitalisasi stasiun Manggarai yang akan dijadikan stasiun sentral serta menerapkan sistem Transit Oriented Development (TOD). Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Dimana data dikumpulkan melalui metode survei dan studi pustaka dan menetapkan perangkat penilaian standar TOD dari ITDP tahun 2017 sebagai pedoman penilaian. Hasil penelitian yang ditunjukkan ialah penataan jalur pedestrian sudah mendapatkan 74 poin standar TOD yang masuk ke dalam kategori level silver. Kategori ini termasuk dalam kateogi menengah dan menuju ke sempurna, dengan peningkatan kualitas yang sesuai dengan standar prinsip TOD maka revitalisasi Stasiun Manggarai akan berdampak lebih dalam keberhasilan penataan jalur pedestrian berbasis Transit Oriented Development (TOD).