Zhao Xuan
Shanghai International Studies University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE TO DEAF AND HARD-OF-HEARING STUDENTS IN INDONESIAN CONTEXTS Ni Luh Putu Sri Adnyani; Ni Made Rai Wisudariani; Sebastianus Menggo; Kadek Sintya Dewi; Putu Wiraningsih; Zhao Xuan
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 27 No 1 (2024): JUNE
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2024v27n1i2

Abstract

Due to linguistic difficulties, students with hearing impairments face unique challenges when studying English as a foreign language (EFL). This study examined how hearing-impaired junior high school students in Indonesia were taught and the barriers faced by teachers when teaching students in English. The study employed a descriptive qualitative methodology involving nine teachers from schools for special needs education in Bali. This study applies multiple techniques, including questionnaire distribution, interviews, observations, and document analysis. The study shows the absence of teachers’ prior experience in developing curriculum and syllabus. Other main issues were related to teachers’ and students’ lack of sign language understanding, lack of learning materials, and students’ learning characteristics. The teachers primarily used grammar-translation methods and applied ineffective classroom management. By these findings, policymakers need to review the English curriculum, provide special training for teachers, and design the classroom to satisfy the unique learning needs of the students. Abstrak: Keterbatasan linguistik menyebabkan siswa dengan gangguan pendengaran menghadapi tantangan ketika belajar bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL). Penelitian ini menganalisis pembelajaran bahasa Inggris untuk siswa tuna rungu pada tingkat SMP serta hambatan yang dihadapi guru ketika mengajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang melibatkan sembilan guru dari sekolah luar biasa di Bali. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran kuesioner, wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan kurangnya pengalaman guru dalam mengembangkan kurikulum dan silabus untuk pengajaran bahasa Inggris bagi siswa tuna rungu. Masalah lainnya terkait dengan terbatasnya pengetahuan bahasa isyarat oleh guru maupun siswa, ketersediaan materi pembelajaran yang kurang, dan karakteristik belajar siswa yang unik. Guru umumnya menggunakan metode penerjemahan dan penerapan manajemen kelas yang kurang efektif. Sejalan dengan temuan tersebut, pembuat kebijakan perlu meninjau kembali kurikulum bahasa Inggris, memberikan pelatihan untuk guru, serta merancang ruang kelas untuk memenuhi kebutuhan khusus bagi siswa tuna rungu.