<![CDATA[Permasalahan dalam penelitian ini adalah guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa kurang diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, guru tidak menggunakan media pada proses pembelajaran, sehingga aktivitas pembelajaran kurang baik, siswa mudah lelah dalam mengerjakan soal, karena guru kurang memberikan metode dalam pembelajaran, siswa mudah bosan, karena pelajaran yang disampaikan oleh guru kurang kreatif, siswa kurang gairah dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah aktivitas pembelajaran menggunakan model talking stick pada mata pelajaran pancasila meningkat atau tidak. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang meliputi siklus II. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 03 Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan pencatatan. Alat penelitiannya adalah lembar observasi keterlaksanaan, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar observasi aktivitas pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukkan perbaikan dalam perencanaan. Peningkatan aktivitas belajar pada siklus I mencapai nilai rata-rata sebesar 61% dan pada siklus II mencapai nilai rata-rata sebesar 82%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pendidikan pancasila dengan menggunakan model talking stick di kelas IV SDN 03 koto balingka kabupaten pasaman barat mengalami peningkatan pada nilai sangat baik (A).]]>
