Yosnela, Tiwi Putria
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah

Hakikat Manusia dalam Perspektif Islam Serta Implikasinya pada Konseling Pendidikan Islam Nurhasnah; Kenedi, Gusril; Afnibar, Afnibar; Ulfatmi, Ulfatmi; Yosnela, Tiwi Putria
Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah Vol. 8 No. 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Ibnu Sina Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55187/tarjpi.v8i2.5530

Abstract

Konseling pada pendidikan Islam bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman atas dirinya dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinya. Bagi guru di lembaga pendidikan Islam, tujuan ini mengharuskan mereka memahami dahulu tentang hakikat manusia dalam Islam untuk dapat melaksanakan konseling yang komprehesif kepada peserta didik. Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan bagaimana hakikat manusia sesungguhnya serta bagaimana implikasinya dalam kegiatan konseling pendidikan Islam pada saat sekarang ini. Penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga istilah yang digunakan dalam Al-Qur’an untuk penyebutan manusia, yaitu: al-insân (manusia yang berkebutuhan dan memiliki potensi yang dapat dikembangkan), al-basyar (manusia secara jasmani yang tampak indah dan sempurna jika dibandingkan dengan makhluk lainnya), dan Banî Âdam (bahwasanya semua manusia adalah anak keturunan adam, baik itu laki-laki maupun perempuan. Di mana ini termasuk seluruh umat manusia di muka bumi). Manusia memiliki dua potensi dasar yaitu akal dan hati, serta fitrah. Tujuan dari penciptaan manusia adalah sebagai khalifah dan untuk beribadah kepada Allah SWT. Dalam kehidupan, manusia juga memiliki problematika mendasar terkait dengan akal dan nafsu yang sering berjalan tak beriringan. Manusia memiliki tugas dan tanggung jawab di muka bumi sebagai ‘abd (pengabdi kepada Allah SWT) dan sebagai khalifah. Berdasarkan hal tersebut maka implikasinya dalam konseling pendidikan Islam bahwa konseling harus mendorong: pemahaman tujuan hidup, pengembangan fitrah, pembentukkan karakter islami, pemahaman tugas sebagai khalifah, pengintegrasian ilmu dengan keimanan, pembentukkan kesadaran sosial dan kemanusiaan, pendidikan itu sebagai ibadah, pemahaman cinta dan ketakwaan kepada Allah, pendidikan yang holistik, dan penanaman semahgat kritis dan kreatif.