Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Akibat Hukum Yang Timbul Dari Perceraian Beda Kewarganegaraan Perspektif Hukum Perdata Internasional Azizah Rima Gitacahyani; Bilqis Dewi P; Cherisanda Nesya; Regita Kisnanda Putri; Yasmine Erlisa
Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum Vol. 1 No. 4 (2023): Desember : Deposisi: Jurnal Publikasi Ilmu Hukum
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/deposisi.v1i4.1802

Abstract

Divorce between spouses of different nationalities has become an increasingly common phenomenon in the context of globalization. International civil law plays a key role in addressing the legal issues arising from divorce between different nationalities. This article discusses the legal repercussions arising from such divorces, focusing on several important aspects. Determination of the applicable law is a major concern in cases of non-citizenship divorce. The Lex Loci principle is the rule used to determine the law governing divorce, with special considerations regarding both spouses being from different countries. The recognition of divorce in different jurisdictions is an important concern. The process of official recognition of divorce in different countries often requires special procedures and certain requirements. Issues related to child custody become particularly significant if the couple has children together. International civil law considers aspects such as child residence, custody, and child-related decision-making. A valid divorce certificate may be required for various purposes, including a change in marital status in each spouse's country. The process of obtaining a divorce certificate may vary in each spouse's home country. Pensions and inheritance may also be affected by divorce, and the application of international civil law principles is necessary to determine the associated rights.
Analisis Hukum Terhadap Pengaturan Batasan Umur & Jaminan Sosial Terhadap Karyawan: Studi Kasus CV Maju Makmur Plywood Bilqis Dewi P; Cherisanda Nesya; Burhanudin Ahmad; Gibran Akbar
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 6 (2024): GJMI - JUNI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i6.529

Abstract

Berdasarkan UU No. 24/2011, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) didirikan untuk menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program jaminan sosial, termasuk Jaminan Pensiun, Jaminan Kematian, Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Hari Tua. BPJS Ketenagakerjaan bertanggung jawab melaksanakan program ini khusus bagi pekerja, memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko sosial dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun, perundang-undangan Indonesia menetapkan batasan minimal umur seseorang untuk melakukan tindakan hukum, termasuk bekerja. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan melarang mempekerjakan anak di bawah umur, namun CV Maju Makmur Plywood di Magelang sering kali menerima pekerja di bawah umur karena kebutuhan ekonomi mendesak. Praktik ini melanggar peraturan ketenagakerjaan dan menyulitkan proses administrasi BPJS Ketenagakerjaan, serta berpotensi mengganggu stabilitas operasional dan kesejahteraan karyawan.