Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Antara Jumlah Fraksinasi Radiasi Terhadap Kejadian Radiodermatitis Pada Pasien Dengan Ca Mamae Yang Menjalani Radioterapi Di RS Kanker Dharmais Benget Cris Dohma Ati; Yuni Susilowati; Cicirosnita J. Idu
USADA NUSANTARA : Jurnal Kesehatan Tradisional Vol. 2 No. 1 (2024): Januari: USADA NUSANTARA
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/usd.v2i1.604

Abstract

Ca mammae disease is the most common cancer in women. One of the therapies given is radiotherapy treatment. All Ca Mammae cases that underwent radiotherapy mostly experienced radiodermatitis both acute and chronic, the amount of radiotherapy fractionation was one of the causes of radiodermatitis. This study aims to determine the relationship between the amount of radiation fractionation and the incidence of radiodermatitis in patients with Ca Mamae undergoing radiotherapy at Dharmais Cancer Hospital. This study uses a quantitative descriptive cross-sectional approach. A sample of 100 respondents with breast cancer who underwent radiotherapy at the Dharmais Cancer Hospital in January 2023. Data was obtained from the patient's medical records. The analysis used is Chi Square. The results showed that the majority were >45 years old (79.0%), had comorbidities (82.0%), normal BMI (84.0%), the number of fractionations was 16-20 times (48.0%), there was radiodermatitis (Grade I-III) as much (64.0%). There is a significant relationship between the amount of radiation fractionation and the incidence of radiodermatitis in patients with Ca Mamae who undergo radiotherapy at the Dharmais Cancer Hospital with a p-value of 0.002 (<0.05). There is a relationship between the amount of radiation fractionation and the incidence of radiodermatitis in patients with Ca Mamae undergoing radiotherapy at Dharmais Cancer Hospital.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS POST ORIF ATAS DENGAN TERAPI ROM (RANGE OF MOTION) TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT DIRUANG PERAWATAN BEDAH RS AN-NISA KOTA TANGERANG TAHUN 2024 Anjani, Dewi Melati; Cicirosnita J. Idu; Samrotul Fuadah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 5 No. 5 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v5i5.5136

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan yang disebabkan oleh rudapaksa (trauma atau tenaga fisik). Untuk memperbaiki posisi fragmen tulang pada fraktur terbuka yang tidak dapat direposisi tapi sulit dipertahankan dan untuk memberikan hasil yang lebih baik maka perlu dilakukan tindakan operasi ORIF (0pen Reduction Internal Fixation). ORIF adalah suatu jenis pembedahan yang tindakannya mengacu pada operasi terbuka untuk mengatur tulang yang diperlukan untuk beberapa patah tulang, fiksasi internal mengacu pada fiksasi sekrup dan piring untuk memfasilitasi penyembuhan . Tujuan : Tindakan ini bertujuan untuk menyembuhkan penyakit, akan tetapi menimbulkan reaksi berupa nyeri dari segi fisiologis maupun psikologis tanpa mempertimbangkan besar atau kecil operasi yang berlangsung. Metode : Metode yang digunakan adalah pengkajian skala peningkatan kekuatan otot dengan skor 0-5. Hasil: Hasil uji yang digunakan adalah Uji Wilcoxon dengan taraf signifikan a 0,05. Berdasarkan hasil pengolahan data maka didapatkan nilai sig. sebesar 0,0001 sehingga bisa disimpulkan dengan intervensi diberikannya terapi ROM dapat mempengaruhi peningkatan kekuatan otot yang dialami oleh pasien fraktur ekstremitas post orif. Kesimpulan: Setelah dilakukan intervensi dan implementasi jurnal yang dilakukan intervensi dan terapi ROM untuk meningkatkan kekuatan otot pada paasien fraktur ekstremitas post orif. Kata Kunci : Fraktur Ekstremitas, Post Orif, Terapi (ROM) Kekuatan Otot.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI KISTA OVARIUM DENGAN PEMBERIAN TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DI RUANG PERAWATAN BEDAH RS AN-NISA TANGERANG Mawardi, Agmarisa; Cicirosnita J. Idu; Samrotul Fuadah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v6i1.5159

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Kista ovarium merupakan benjolan pada ovarium yang dapat menyebabkan pembesaran pada perut bagian bawah. Pengobatan kista ovarium adalah pembedahan. Pembedahan dapat menyebabkan rasa sakit jika nyeri. Tujuan : Tindakan ini bertujuan untuk menyembuhkan penyakit pada post operasi dan menurunkan intensitas nyeri berupa dari segi fisiologis maupun psikologis. Metode : Metode yang digunakan adalah pengkajian skala numerical ratting scale dengan skor 1-10. Hasil : Hasil uji yang digunakan adalah Uji non-Prametik dengan taraf signifikan a 0,05. Berdasarkan hasil pengolaan data maka didapatkan nilai sig. sebesar 0,039 sehingga bisa disimpulkan dengan intervensi diberikannya terapi relaksasi nafas dalam dapat mempengaruhi penurunan intensitas nyeri yang dialami pasien kista ovarium post operasi. Kesimpulan : Setelah dilakukan intervensi dan implementasi jurnal yang dilakukan intervensi dan terapi relaksasi nafas dalam untuk penurunan intensitas nyeri pada pasien kista ovarium post operasi. Kata kunci :Kista Ovarium, Post Operasi, Terapi Relaksasi Nafas Dalam, Intensitas Nyeri ABSTRACT Background: Ovarian cysts are lumps on the ovaries that can cause enlargement of the lower abdomen. Treatment for ovarian cysts is surgery. Surgery may cause pain if it is painful. Purpose: This action aims to cure post-operative disease and reduce the intensity of pain from a physiological and psychological perspective. Method: The method used is a numerical rating scale assessment with a score of 1-10. Results: The test results used are the non-premetic test with a significance level of 0.05. Based on the results of data processing, the sig value is obtained. amounted to 0.039 so it can be concluded that the intervention of deep breathing relaxation therapy can influence the reduction in pain intensity experienced by post-operative ovarian cyst patients.Conclusion: After the intervention and implementation of the journal, intervention and deep breathing relaxation therapy were carried out to reduce pain intensity in post-operative ovarian cyst patients. Keywords:Ovarian Cyst, Post Surgery, Deep Breathing Relaxation Therapy, Intensitation pain
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF) DENGAN TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP HIPERTERMI DI RUANG PERAWATAN UTAMA 2 RS AN-NISA TANGERANG Dewi Rara Fauziah; Cicirosnita J. Idu; Samrotul Fuadah
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i1.5350

Abstract

Latar Belakang : Dengue Hemorrhagic Fever merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam tinggi 2-7 hari. Dengue haemorragic fever telah muncul sebagai penyakit yang disebabkan vektor yang paling luas dan meningkat pesat di dunia. 2,5 miliar orang di seluruh dunia yang tinggal di negara tropis berisiko tertular demam berdarah, 1,3 miliar tinggal di daerah endemis dengue di 10 negara Asia Tenggara. Tujuan : Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis pemberian terapi kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh pada pasien DHF dengan Hipertermia. Metode : Pemberian intervensi asuhan keperawatan dan terapi kompres hangat untuk mengatasi hipertermia. Hasil : Berdasarkan studi kasus pada pasien kelolaan didapatkan pemberian terapi kompres hangat memiliki pengaruh terhadap penurunan hipertermia pada Tn. H selama 3 hari.
HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KABUPATEN TANGERANG Muhammad Miftahul Ilmi; Jaenudin Saputra; Cicirosnita J. Idu
Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Medic Nutricia : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5455/nutricia.v7i1.5362

Abstract

Latar Belakang: Mutu pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien menjadi tolok ukur utama layanan kesehatan di rumah sakit. RSUD Kabupaten Tangerang menghadapi tantangan menjaga standar pelayanan optimal di tengah meningkatnya kunjungan pasien. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Kabupaten Tangerang. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel dipilih melalui metode purposive sampling, dengan jumlah responden sebanyak 107 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan uji chi-square. Hasil Penelitian: Mayoritas responden (77,6%) menilai mutu pelayanan keperawatan di RSUD Kabupaten Tangerang berada pada kategori tinggi. Selain itu, sebagian besar responden (60,7%) melaporkan tingkat kepuasan pasien rawat inap yang tinggi. Temuan ini mengindikasikan persepsi yang umumnya positif terhadap kualitas layanan keperawatan dan tingkat kepuasan yang baik di kalangan pasien rawat inap RSUD Kabupaten Tangerang. Analisis chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien (p-value = 0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Tangerang.