p-Index From 2019 - 2024
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL BAHARI PAPADAK
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

JENIS – JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN ALAT TANGKAP GILL NET YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA SAMBINASI, KECAMATAN RIUNG, KABUPATEN NGADA Elita Sari, Ike; Sine, Kiik G.; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis – jenis ikan yang tertangkap dan jumlah hasil tangkapan ikan alat tangkap jaring insang (gillnet) di Desa Sambinasi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Jenis penelitian ini menggunakan teknik observasi yaitu peneliti langsung mengikuti nelayan ke lokasi operasi penangkapan ikan, guna mengamati dan mengetahui jenis ikan dan jumlah hasil tangkapan ikan pada alat tangkap jaring insang (gill net) selama melakukan penelitian. Adapun sampel dalam penellitian ini yaitu seluruh nelayan jaring insang (gillnet) yang berjumlah 15 orang nelayan pancing ulur (gillnet). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis – jenis hasil tangkapan jaring insang (gillnet) di Desa Sambinasi, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada terdapat 18 spesies dari 11 family dan jumlah hasil tangkapan ikan alat tangkap jaring insang yang paling tertinggi yaitu pada spesies ikan dari family Carangidae sebesar 16,67%, dan yang paling terendah yaitu pada spesies ikan dari family Priacanthidae, Nemipteridae, Scombridae, Sphyraenidae, dan Mugilidae sebesar 5,56%. Kata Kunci : Jenis – Jenis Ikan Hasil Tangkapan, Jaring Insang, Desa Sambinasi Abstract – The purpose of this study was to determine the types of fish caught and the amount of fish caught by gill net in Sambinasi Village, Riung District, Ngada Regency. This type of research uses an observation technique, in which the researcher directly follows fishermen to the location of fishing operations, in order to observe and find out the types of fish and the amount of fish caught in gill nets during research. The samples in this research were all gillnet fishermen, totaling 15 gillnet fishermen. The results showed that there were 18 species caught by gillnets in Sambinasi Village, Riung District, Ngada Regency from 11 families and the highest number of fish caught by gill nets was in fish species from the Carangidae family of 16 .67%, and the lowest was for fish species from the families Priacanthidae, Nemipteridae, Scombridae, Sphyraenidae, and Mugilidae at 5.56%. Key Word: Types of Fish Caught, Gill Nets, Sambinasi Village
ANALISIS HASIL TANGKAPAN GURITA PADA ALAT TANGKAP HAND LINE MENGGUNAKAN UMPAN POCONG - POCONG YANG DI OPERASIKAN OLEH NELAYAN DIPERAIRAN KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGRA TIMUR Tupen, Paskalia Somi; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Kabupatenh Ende merupakan Kabupaten yang memiliki potensi perikanan laut yang cukup besar. Salah satu komoditas unggulan Kabupaten Ende adalah gurita (Octopus sp). Harga gurita tingkat nelayan cukup prospektif dibanding ikan lain. Hal ini menyebabkan sebagian besar nelayan di kabupaten Ende menjadikan komoditas gurita sebagai tangkapan utama. Salah satu teknologi perikanan yang memberikan kontribusi besar terhadap hasil tangkapan terletak pada konstruksi peralatan penangkapan, jenis-jenis peralatan penangkapan yang digunakan, dan teknik operasionalnya. Nelayan Penangkapan gurita di Perairan Ende masih menggunakan alat tangkapan tradisional yaitu alat tangkap (Hand line) dengan umpan pocong – pocong yang merupakan salah satu jenis alat tangkap yang digunakan untuk menangkap gurita. Komposisi hasil tangkapan pada alat tangkap Hand line (pocong – pocong ) yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende, terdapat 1 family 1 spesies yang terdiri dari Gurita Karang (octopus cyanea) sebesar 100%. Produksi hasil tangkapan oleh nelayan yang didaratkan di tiga lokasi pada perairan Ende selama 5 tahun yaitu pada tahun 2019- 2023 dengan nilai produksi tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1493,5 kg dan terendah tahun 2020 sebesar 995,6 kg. Nilai CPUE tertinggi pada tahun 2023 sebesar 1286,94 kg/trip dan terendah tahun 2020 sebesar 900,84 kg/trip. Kata Kunci : Hand Line, Gurita (O.Cyanea) Abstract - Ende Regency is a regency with significant potential for marine fisheries. One of Ende Regency's flagship commodities is octopus (Octopus sp). The price of octopus at the fisherman level is quite promising compared to other fish. This has led the majority of fishermen in Ende Regency to consider octopus as their main catch. That one of the fishing technologies that contribute significantly to catch results lies in the construction of capture equipment, the types of capture equipment used, and their operational techniques. Octopus fishermen in the waters of Ende still use traditional capture tools, namely hand lines with "pocong-pocong" bait. "Pocong-pocong" is one of the types of capture tools used to catch octopus. The composition of the catch results using hand lines ("pocong-pocong") landed at three locations in the waters of Ende shows one family and one species, consisting of Coral Octopus (Octopus cyanea) at 100%. The production of catch results by fishermen landed at three locations in the waters of Ende over 5 years, from 2019 to 2023, had the highest production value in 2023 at 1493.5 kg and the lowest in 2020 at 995.6 kg. The highest CPUE (Catch Per Unit Effort) value in 2023 was 1286.94 kg/trip, while the lowest was in 2020 at 900.84 kg/trip. Keywords : Hand Line, Octopus (O. Cyanea)
TINGKAT KERAMAHAN LINGKUNGAN ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) YANG DIOPERASIKAN OLEH NELAYAN DI DESA LAMATOKAN KECAMATAN ILE APE TIMUR KABUPATEN LEMBATA Nanga, Srinana; Tallo, Ismawan; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Penelitian ini mengkaji tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keramahan lingkungan alat tangkap jaring insang yang dioperasikan oleh nelayan di Desa Lamatokan Kecamatan Ile Ape Timur Kabupaten Lembata. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan responden 9 orang nelayan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat tangkap jaring insang dengan ukuran mata jaring 2,5 inci yang digunakan oleh nelayan di Desa Lamatokan tergolong sangat ramah lingkungan, dengan nilai skor 28. Temuan ini menunjukkan bahwa nelayan di desa tersebut telah mengoperasikan alat tangkapnya dengan memperhatikan aspek-aspek keramahan lingkungan, termasuk selektivitas tinggi, tidak merusak habitat, dan hasil tangkapan yang berkualitas tinggi. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam mendukung praktik perikanan berkelanjutan dan menjaga keberlanjutan lingkungan perairan serta keberlangsungan mata pencaharian nelayan setempat. Kunci : Alat tangkap, Jaring Insang, Tingkat Keramahan Lingkungan. Abstrak - This research examines the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, with the aim of determining the environmental friendliness level of the gill net fishing gear operated by fishermen in the village of Lamatokan, Ile Ape Timur district, Lembata Regency. The research uses interview methods with 9 fishermen as purposive sampling respondents. The results show that the gill net fishing gear with a mesh size of 2.5 inches used by the fishermen in the village of Lamatokan is considered to be very environmentally friendly, with a score of 28. This finding indicates that the fishermen in the village have been operating their fishing gear while considering environmental friendliness aspects, including high selectivity, non-habitat destruction, and high-quality catch. This research makes an important contribution in supporting sustainable fishing practices and preserving the sustainability of the aquatic environment, as well as the continuity of local fishermen's livelihoods. Keywords: Fishing Gear, Gill Net, Environmental Friendliness Level
MORFOMETRIK KERANG BULU (Anadara antiquata) YANG TERTANGKAP OLEH NELAYAN DI DESA TALIBURA, KECAMATAN TALIBURA, KABUPATEN SIKKA Alfarizi, Muhammad; Yahyah, Yahyah; Ayubi, Aludin Al
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 1 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak- Kerang bulu (A. antiquata) merupakan biota kelas bivalvia yang memiliki sisi lengkung dan berbulu halus. Habitat kerang bulu sangat dipengaruhi oleh parameter fisika, kimia, mauoun biologis. Perbedaan kondisi lingkungan yang mecolok dapat memberikan perbedaan nyata terhadap pertumbuhan kerang dan mempengaruhi proses reproduksi kerang. Perairan pantai Desa Talibura merupakan wilayah pesisir dimana masyarakat yang tinggal disekiyar wilayah pantai memanfaatkan kerang bulu sebagai bahan makanan maupun dijual. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui ukuran morfometrik kerang bulu di perairan Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka yang dilihat dari ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat kerang bulu. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2022 dan bertempat di Desa Talibura, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdiri dari metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis morfomterik kerang bulu yang meliputi ukuran panjang, lebar, tinggi dan berat. Berdasarkan hasil penelitian, ukuran morfometrik panjang cangkang kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura adalah berkisar antara 3,00 cm hingga lebih dari 5,50 cm, kemudian ukuran lebar cangkang berkisar antara 2,00 cm hingga lebih dari 4,50 cm, selanjutnya ukuran tinggi cangkang berkisar antara 1,11 cm hingga lebih dari 3,61 cm dan ukuran berat berkisar antara 9 gram hingga lebih dari 38 gram. Jumlah frekuensi ukuran kerang bulu yang tertangkap oleh nelayan di perairan Desa Talibura lebih banyak berdasarkan kelas panjang adalah berkisar antara 3,50-4,99 cm dengan ukuran lebar 2,50-3,99 cm, kemudian ukuran tinggi berkisar antara 1,61-3,10 cm dan berat berkisar antara 15-31 gram. Sedangkan jumlah hasil tangkapan paling sedikit berdasarkan ukuran panjang yaitu berkisar antara 3.00-3.49 cm dan 5,00->5,50 cm dengan lebar berkisar antara 2.00-2.49 cm dan 4,00->4,50 cm, kemudian tinggi berkisar antara 1.11-1.60 cm dan 3,11->3,61 cm dan berat berkisar antara 9-14 gram dan 32->38 gram. Kata Kunci: Kerang bulu, Desa Talibura, Morfometrik Abstract - Shellfish (A. antiquata) is a bivalve class biota that has curved sides and fine hairs. The habitat of mussels is greatly influenced by physical, chemical, and biological parameters. Striking differences in environmental conditions can make a real difference to the growth of clams and affect the reproductive processes of clams. The coastal waters of Talibura Village are a coastal area where people who live around the coastal area use shellfish as a food ingredient or for sale. This study aims to determine the morphometric size of the shells in the waters of Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency as seen from the length, width, height and weight of the shells. The research was carried out from June to July 2022 and took place in Talibura Village, Talibura District, Sikka Regency. The method used in this research consists of qualitative and quantitative methods. Morphometric analysis of shells including length, width, height and weight. Based on the results of the study, the morphometric size of the shell length of the shells caught by fishermen in the waters of Talibura Village ranged from 3.00 cm to more than 5.50 cm, then the size of the shell width ranged from 2.00 cm to more than 4.50 cm. , then the size of the shell height ranges from 1.11 cm to more than 3.61 cm and the size of the weight ranges from 9 grams to more than 38 grams. The frequency of clams caught by fishermen in the waters of Talibura Village is more based on the length class, which ranges from 3.50-4.99 cm with a width of 2.50-3.99 cm, then the height ranges from 1.61- 3.10 cm and weighs between 15-31 grams. While the number of catches was the least based on length, which ranged from 3.00-3.49 cm and 5.00->5.50 cm with a width ranging from 2.00-2.49 cm and 4.00->4.50 cm, then the height ranged from 1.11 -1.60 cm and 3.11->3.61 cm and weighs between 9-14 grams and 32->38 grams. Keywords: Shellfish, Talibura Village, Morphometrics