Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) DAN GLIBENKLAMID TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA PADA MENCIT PUTIH (Mus Muscullus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN Widiasari, Santi; Rahmi, Aziza; Kesuma, Yuli; Zuhir, Elvina; Ramsky, Dina
Collaborative Medical Journal Vol 7 No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/cmj.v7i1.4466

Abstract

Diabetes merupakan penyakit yang jumlah penderitanya mengalami peningkatan di Indonesia. Menurut data IDF, Indonesia menempati peringkat ke-5 dengan penderita DM terbanyak di dunia. Berdasarkan profil kesehatan riau, pada tahun 2020 terdapat 90.796 orang menderita DM. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru juga melaporkan bahwa DM termasuk dalam tiga penyakit yang banyak di derita di kota Pekanbaru. Penggunaan obat baru dari herbal salah satunya adalah tanaman sirsak (Annona Muricata L). Daun tanaman ini memiliki beragam kandungan aktif diantaranya adalah flavonoid dan tanin. Flavonoid didalam daun sirsak dapat menghambat kerja enzim α-glukosidase sehingga menurunkan kemampuan reabsorpsi glukosa kedalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian kombinasi ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L) dan glibenklamid dalam menurunkan kadar glukosa mencit putih jantan (mus muscullus) yang diinduksi aloksan. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental denga rancangan pretest posttest with control group. Hasil dari penelitian ini didapatkan perbedaan bermakna rata-rata kadar glukosa mencit yang diinduksi aloksan terhadap kelompok yang diberikan kombinasi ekstrak etanol daun sirsak dan glibenklamid, penurunan kadar glukosa dari 227mg/dL menjadi 116,50mg/dL setelah diberikan perlakuan (p-value <0,05). Terdapat pengaruh kombinasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) dan glibenklamid terhadap penurunan kadar glukosa mencit jantan (mus musculus).
Afasia Broca Pada Trombosis Serebri Zuhir, Elvina
Jurnal Ilmu Kesehatan Abdurrab Vol 1 No 3 (2023): Volume 1 Nomor 3 September 2023
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Broca's aphasia is a communication disorder commonly occurring after damage to the Broca's area in the brain. One of the conditions that can lead to such damage is cerebral thrombosis, the blockage of blood vessels in the brain by blood clots. This study aims to explore the relationship between cerebral thrombosis and the manifestation of Broca's aphasia. The research method used is a retrospective analysis of medical data from patients diagnosed with cerebralthrombosis and exhibiting symptoms of Broca's aphasia. The analyzed data include medical history, neurological examination results, brain imaging findings, and the progression of aphasia symptoms in patients. The results of the study indicate that Broca's aphasia is one of the clinical manifestations frequently observed in patients with cerebral thrombosis. The symptoms of Broca's aphasia may vary depending on the location and extent of the thrombosis-affected area.Nonetheless, a deeper understanding of this relationship can provide new insights into the management and care of patients with cerebral thrombosis experiencing communication impairments. This study highlights the importance of comprehensive management for patients with cerebral thrombosis, including careful neurological evaluation to detect aphasia symptoms and provide timely interventions.
Pendampingan Gizi Balita Dalam Rangka Pencegahan Stunting Di Posyandu Pucuk Rebung Kuntum Bersusun Diansyah, Ari; Hasbi, Nurshal; Zuhir, Elvina; Febriani, Ade; Ayuningtiyas, Ratih
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v4i1.901

Abstract

Stunting, suatu kondisi yang diakibatkan oleh kekurangan gizi dan kesehatan yang buruk, telah menjadi masalah yang mengkhawatirkan di Indonesia. Diperkirakan bahwa sekitar 8,8 juta anak di bawah usia lima tahun di Indonesia menderita stunting karena kekurangan gizi dan kondisi kesehatan yang buruk. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi perkembangan fisik dan mental anak, tetapi juga memiliki konsekuensi jangka panjang yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan di kemudian hari. Pemerintah telah menerapkan beberapa inisiatif, seperti menyediakan suplemen gizi dan meningkatkan praktik sanitasi, untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia. Namun, diperlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai target tersebut. Pendekatan ini mungkin termasuk mendidik orang tua dan pengasuh tentang nutrisi yang tepat, menyediakan akses ke air minum bersih dan fasilitas sanitasi, meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil, dan mempromosikan sistem pangan yang berkelanjutan. Sangat penting untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia secara komprehensif dan berkelanjutan, melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi kesehatan, dan anggota masyarakat, untuk memberi anak-anak kesempatan yang adil dalam mencapai potensi penuh mereka. Dalam hal ini tim pengabdian memberikan edukasi kesehatan mengenai gizi untuk balita dalam rangka pencegahan stunting.   Lokasi pengadaan kegiatan ini akan dilakukan di salah satu posyandu balita yang berada di Kota Pekanbaru yaitu Posyandu Pucuk Rebung Kuntum Bersusun. Tujuannya setelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu mengenai gizi yang tepat untuk balita sehingga dapat mencegah terjadinya stunting.