Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strengthening Counter-Terrorism Religious Moderation through Traditional Islamic Education based on Kitab Kuning Literacy at Pesantren Ma’had Aly in South Sulawesi Afifuddin, Afifuddin; Tajuddin, Muh. Amri; Nisa, Wahdatun
Jurnal Adabiyah Vol 23 No 2 (2023): Islamic Humanities
Publisher : Faculty of Adab and Humanities - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jad.v23i2a7

Abstract

Religious literacy held by high level Islamic boarding school (pesantren), or so-called Ma’had Aly, is a scientific tradition and a means of religious learning specifically places santri and pesantren as the main pioneers of strengthening religious moderation in Indonesia. The aim of this research is to understand and get an overview of religious literacy activities (ngaji kitab) of Ma'had Aly students in South Sulawesi in contributing and playing a positive role on strengthening religious moderation. The research problem is emphasized what is the model and application of religious literacy in Ma'had Aly so that it can have an educational effect on mahasantri in the formation of moderate attitudes, as well as their rejection of terrorist behavior in the name of religion. This research is descriptive research with a phenomenological approach, using qualitative analysis of observation and interview data to the caregivers, teachers and students of Ma'had Aly. Theoretically, the reality of a person's attitudes and tendencies of understanding is largely determined by his ability and reach of literacy in religious texts. Text may not sound anything, but text readers can create sounds according to their literacy. The research found that Ma'had Aly in South Sulawesi applied the literacy model by studying, analyzing and reading complete the Kitab Kuning. Apart from the Sorogan and Bandongan method, also uses the method of deliberation, jalsa (participatory discussion) and halaqoh (seminar). In addition, Mahasantri at Ma'had Aly As’adiyah Sengkang and Mangkoso understood Kitab Kuning and translated religious values are aimed at socializing and developing a moderate mindset (wasathiyah) and balance (tawazun) to mahasantri in literacy and conveying religious knowledge. الملخص محو الأمية الدينية التي تنظمها المدارس الداخلية الإسلامية رفيعة المستوى، أو تسمى ماهاد علي، هي تقليد علمي ووسيلة للتعليم الديني تضع على وجه التحديد مدارس سانتري والمدارس الداخلية الإسلامية باعتبارها الرواد الرئيسيين في تعزيز الاعتدال الديني في إندونيسيا. الهدف من هذا البحث هو فهم والحصول على لمحة عامة عن أنشطة محو الأمية الدينية (تلاوة القرآن) لطلاب معهد علي في جنوب سولاويزي في تقديم مساهمة إيجابية ودور في تعزيز الاعتدال الديني. تتمحور مشكلة البحث حول كيفية نمذجة وتطبيق الثقافة الدينية في معهد علي بحيث يكون لها تأثير تربوي على الطلاب (المهاسنتري) في تكوين اتجاهات معتدلة، وكذلك رفضهم للسلوك الإرهابي باسم الدين. هذا البحث هو بحث وصفي ذو منهج ظاهري، باستخدام التحليل النوعي لبيانات الملاحظة والمقابلة مع مقدمي الرعاية والمعلمين وطلاب المعهد. ومن الناحية النظرية فإن حقيقة اتجاهات الشخص واتجاهاته في الفهم تتحدد إلى حد كبير بقدرته ومدى إلمامه بالنصوص الدينية. قد لا يصدر النص أي صوت، لكن يمكن لقراء النص إنشاء أصوات وفقًا لمعرفتهم بالقراءة والكتابة. وجد الباحثون أن معهد علي في جنوب سولاويزي طبق نموذجًا لمحو الأمية من خلال دراسة ودراسة وقراءة الكتب الصفراء بدقة. وبصرف النظر عن طريقة سوروجان وطريقة باندونجان، فإنها تستخدم أيضًا أساليب المداولة والجلسة (المناقشة التشاركية) والحلقة (الندوة). Mahasantri في Ma'had Aly As'adiyah Sengkang وDDI Mangkoso، يفهمان الكتاب الأصفر ويترجمان القيم الدينية التي تهدف إلى التنشئة الاجتماعية وتطوير العقلية المعتدلة (الوسطية) والتوازن (التوازن) للمهاسانتري في محو الأمية ونقل المعرفة الدينية. الكلمات المفتاحية: مكافحة الإرهاب، الاعتدال الديني، معرفة الكتاب الأصفر، التربية الإسلامية التقليدية Abstrak Literasi keagamaan yang diselenggarakan pesantren tingkat tinggi, atau disebut Ma’had Aly, merupakan tradisi keilmuan dan sarana pembelajaran agama yang secara khusus menempatkan santri dan pesantren sebagai pionir utama penguatan moderasi beragama di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah memahami dan mendapatkan gambaran tentang aktivitas literasi keagamaan (ngaji kitab) santri Ma’had Aly di Sulawesi Selatan dalam memberikan kontribusi dan peran positif pada penguatan moderasi beragama. Masalah penelitian ditekankan kepada bagaimana model dan penerapan literasi keagamaan di Ma’had Aly sehingga dapat memberikan efek edukatif kepada santri (mahasantri) pada pembentukan sikap moderat, serta penolakan mereka pada perilaku terorisme atas nama agama. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologis, menggunakan analisis kualitatif terhadap data-data observasi dan wawancara kepada para pengasuh, guru dan mahasantri Ma’had Aly. Secara teoretis, realitas sikap dan kecenderungan pemahaman seseorang sebagian besar ditentukan oleh kemampuan dan jangkauan literasinya terhadap teks-teks keagamaan. Teks mungkin tidak berbunyi apapun, tetapi pembaca teks dapat menciptakan suara sesuai dengan literasinya. Peneliti menemukan bahwa Ma’had Aly di Sulawesi Selatan menerapkan model literasi dengan mengkaji, menelaah dan membaca tuntas kitab-kitab kuning. Selain metode sorogan dan metode bandongan, juga menggunakan metode musyawarah, jalsah (diskusi partisipatoris) dan halaqoh (seminar). Mahasantri di Ma’had Aly As’adiyah Sengkang dan DDI Mangkoso, memahami kitab kuning dan menerjemahkan nilai-nilai keberagamaan ditujukan untuk mensosialisasikan dan mengembangkan pola pikir moderat (wasathiyyah) dan keseimbangan (tawazun) kepada para mahasantri dalam berliterasi dan menyampaikan ilmu-ilmu agama. Kata Kunci: Penanggulangan Terorisme; Moderasi Beragama; Literasi Kitab kuning; Pendidikan Islam Tradisional
Penatalaksanaan Penyakit Hipertensi Dengan Terapi Komplementer Rendam Kaki Menggunakan “Jamer” Pada Masyarakat Di Desa Lokbaintan Dalam Yuliantie, Putri; Febrianti, Mita; Maisyarah, Nadia; Dewi, Antung Sinta; Sari, Aprilia Sulistia; Darman, Aprilino Saputra; Sary, Ariska Yulia; Utomo, Yudha Wahyu; Octaviani, Via; Viviana, Viviana; Nabilla, Yasmin; Raihani, Siti; Muliani, Sri; Andini, Tressia; Nisa, Wahdatun; Widia, Widia; Yellika, Yellika; Izhariaqi, Mahwa
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 3 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i3.438

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang dapat mengakibatkan semakin tingginya tekanan darah. Pengobatan awal pada hipertensi sangatlah penting karena dapat mencegah timbulnya komplikasi pada beberapa organ tubuh seperti jantung, ginjal, dan otak. Penatalaksanaan hipertensi terbagi menjadi dua yaitu penalaksanaan farmakologi dan penatalaksanaan nonfarmakologi dengan terapi komplementer rendam kaki menggunakan “JAMER”. Tujuan: Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terkait penatalaksanaan penyakit hipertensi dengan terapi komplementer rendam kaki menggunakan jahe merah. Metode: Metode pelaksanaan menggunakan ceramah, diskusi dan demontrasi melalui tahapan melalui  pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan dokumentasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada 24 juli 2024, dengan target lansia di Desa Lokbaintan Dalam RT.01. Melalui tahapan edukasi tentang terapi komplementer rendam kaki menggunakan jahe merah dari metode ini diharapkan peserta dapat memahami. Hasil:  Sudah terleksankan terlihat  nilai Pre_Test 68,4, untuk nilai Post_Test 78,4 yang artinya terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat setelah diberikan edukasi dan demonstrasi tentang penatalaksanaan penyakit hipertensi dengan terapi komplementer rendam kaki menggunakan jahe merah. Simpulan: Meningkatkannya pengetahuan dan pemahaman masyarakat Desa Lokbaintan Dalam RT.01 tentang manfaat dan cara pengolahan jahe merah untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Menggunakan tanaman herbal yang mudah ditemui dan dijadikan alternatif obat non farmakologis.