<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terdapat di SLBN 1 Bukittinggi kelas VI. Terdapat 2 dari 3 anak yang mengalami permasalahan pada kemampuan akademik, selain itu anak juga memiliki kemampuan yang rendah dalam mengenali rambu lalu lintas, sedangkan untuk berangkat ke sekolah anak tunagrahita ringan ini menggunakan sepeda motor, anak juga memiliki kendala dalam mengenali rambu lalu lintas. rambu lalu lintas,akibatnya anak mengalami beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenali rambut lalu lintas melalui media APE pada anak tunagrahita ringan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus. Setiap siklus terdiri dari empat kali pertemuan tatap muka dan setiap pembelajaran dilakukan evaluasi. Siklus tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pembelajaran mengenai rambu lalu lintas melalui media APE pada anak tunagrahita ringan kelas VI mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan awal anak sebelum diberikan tindakan yaitu QA 22%, BE 28% dan MD 27%. Sedangkan pada akhir siklus I kemampuan anak meningkat menjadi QA 55%, BE 58% dan MD 55% dan pada akhir siklus II kemampuan anak meningkat yaitu QA 92%, BE 100% dan MD 92%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran rambu lalu lintas melalui media APE pada anak tunagrahita ringan kelas VI mengalami peningkatan.]]>
