Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MEDIA INSTAGRAM SEBAGAI AJANG EKSISTENSI DIRI (Studi Kasus pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara) Tria Fricila; Abdul Rasyid; Aulia Kamal
PENDALAS: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas dan Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): PENDALAS
Publisher : Yayasan Pendidikan Islam dan Multikultural

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47006/pendalas.v2i3.183

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep diri mahasiswa ilmu komunikasi yang menggunakan sosial media instagram yang mengunggah foto dan video di media sosial. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus dimana peneliti akan memberikan pemaparan atau gambaran umum mengenai konsep diri pengguna sosial media instagram yang mengunggah foto dan video di instagram. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Dramaturgi. Pada penelitian ini, peneliti melibatkan 16 informan yang dipilih sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian yang menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini juga, peneliti melakukan wawancara dan observasi sebagai teknik pengumpulan data dan menggunakan teknik analisis data kualitatif, untuk menyajikan, dan menyimpulkan data yang diperoleh dari hasil wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada ke 16 informan tersebut ditemukan bahwa konsep diri yang terbentuk cenderung positif. Pada saat proses observasi, peneliti juga merasakan hal yang sama dengan informan-informan tersebut. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri mahasiswa pengguna sosial media instagram di Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara merupakan konsep diri yang dominan positif.
Budaya K-Pop dan Perubahan Perilaku Sosial Pada Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Dan Studi Islam Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Mauliani Afrida; Faisal Riza; Aulia Kamal
Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni Vol. 2 No. 4 (2024): Jurnal Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to find out how the relationship between K-Pop culture and changes in social behavior in students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Studies, State Islamic University of North Sumatra. The results showed that K-Pop Culture can cause behavioral changes in students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Studies, namely: K-Pop is an inspiration and motivation for fans in the fashion world.By studying K-Pop Culture, fans (kpopers) know their selfimage and love themselves more. Furthermore, changes in terms of interaction, with the friendship between fans they have many friends from various regions or from outside countries.They can also socialize well. Fans are more independent, creative and innovative, such as learning Korean, opening an online shop by selling K-Pop things such as clothes, cosmetics, and others. The impact of K-Pop culture on consumerism varies, some fans buy goods related to their idols, everyone does not have the same opportunity to enjoy K-Pop goods. It did not cause a change in social strata because students of the Faculty of Ushuluddin and Islamic Stdusi were still able to balance between the needs and desires for goods related to K-Pop culture.
Ritual Kematian dalam Masyarakat Suku Alas di Desa Batu Mbulan II, Aceh Tenggara Ainun Mardiah; Sori Monang; Aulia Kamal
SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial dan Budaya Vol. 1 No. 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Lembaga Aneuk Muda Peduli Umat, Bekerjasama dengan Pusat Jurnal Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sinthop.v1i2.2394

Abstract

The Alas people in Batu Mbulan II Village, Southeast Aceh have a unique tradition related to death. This ritual has been practiced across generations and still exists today because it is believed to have a function in their lives. This study wants to know how the death ritual is practiced by the Orang Alas in Batu Mbulan II Village; what does it mean; and its function in their social life. This is a qualitative research using case studies where data is collected through interviews and observations. The data were analyzed descriptively, and showed that: 1) The death ritual practiced by the Orang Alas in Batu Mbulan II Village is part of the local interpretation of tajhiz mayit in Islam. The ritual begins with bathing the corpse in the river, mengkiran (surrounding the coffin), talkin (teaching the dead), samadiyah (sending reward, praying for the dead, blessing tombstones and white stones). 2) This ritual has a number of meanings, as a way of remembering the dead, helping him, honoring his family; and 3) having social functions such as, strengthening solidarity, cooperation. This study shows that rituals are not only oriented to spiritual and mystical matters, but also social life
Gaya Hidup Ibu-ibu Pengajian di Desa Perawang Kecamtan Tualang Kabupaten Siak Yolanda, Shella Fitri Yolanda .S; Faisal Riza; Aulia Kamal
Jurnal el-Huda Vol. 15 No. 01 (2024): Jurnal el-Huda
Publisher : LP2M, Institut Agama Islam Qamarul Huda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59702/el-huda.v15i01.80

Abstract

Di antara kegiatan sosial keagamaan yang berkembang cukup masif di kalangan masyarakat kelas bawah adalah kegiatan pengajian, yang umumnya diikuti oleh ibu-ibu. Aktivitas ini pada sisi tertentu telah ikut mendorong tumbuhnya perilaku gaya hidup baru di kalangan ibu-ibu peserta pengajian yang menarik untuk dikaji. Skripsi ini membahas tentang bagaimana gaya hidup ibu-ibu pengajian dengan melihat pada kasus di Desa Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, di mana seluruh data utama didapat melalui studi lapangan di Desa Perawang sebagai lokasi penelitian. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, serta dokumentasi untuk kemudian diolah dan dianalisa dengan menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif. Studi ini menemukan dua hal; Pertama, gaya hidup ibu-ibu pengajian Majelis Taklim Nurhasanah di Desa Perawang terdapatperubahan dalam berbusana, di zaman dahulu gaya berbusana ibu-ibu pengajian memakai pakaian biasa, sederhana atau dengan semestinya (fungsionalis), Namun seiring dengan perkembangan zaman, sebahagian ibu-ibu mempengaruhi gaya hidup berpakaian yang terlihat mewah dan dibalut dengan perhiasan. Perubahan ini sebagai bentuk adaptasi mereka atas statusnya sebagai anggota majelis taklim melalui aktivitas, motivasi dan persepsi. Kedua, terbentuknya gaya hidup ini didorong oleh sejumlah faktor internal seperti sikap, pengalaman, kepribadian, motif, konsep diri, dan persepsi dan sejumlah faktor eksternal seperti kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan.
Motivasi Ibu-Ibu dalam Mengikuti Kegiatan Pengajian Majelis Taklim Desa Pasar Sipiongot Kecamatan Dolok Kabupaten Padang Lawas Utara Hemmi Sari Harahap; Faisal Riza; Aulia Kamal
Tabsyir: Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora Vol. 5 No. 1 (2024): Januari : Jurnal Dakwah dan Sosial Humaniora
Publisher : STAI YPIQ BAUBAU, SULAWESI TENGGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59059/tabsyir.v5i1.753

Abstract

This articel discusses the motivation of mothers in participating in the activities of the Taklim Council in Sipiongot Village Dolok District, North Padang Lawas Regency. The method used in thus research is qualitative. The case studiens contained in this research produce descriptive data such a written words or questions and answers. Data collection is carried out using observation techniques, interview techniques and documentation techniques. The results of the research in this thesis are that the motivation of mothers in participating in the recitation activites of the Annur Taklim Council is very varied, some of them are because they want to increase their knowledge in the religious field, increase their insight, strengthen relationships between fellow congregation members, there are also provisions for the afterlife, because of something. Experienced after attenting the study. The factor is that mothers take part in the recitation of the Annur Taklim Assembly because of their own awareness and willingness, and also the distance between home and the palce of recitation is very clos, apart from that there are also those who are happy with the delivey given byy the uasdat because the material is prepared in detail, there is also encouragement from close friends, and the most infortant thing is to participate in the activities of the Annur Taklim Counsil solely hoping for the pleasure of Allah AWT.
KEPEMIMPINAN NON MUSLIM MENURUT TAFSIR IBNU TAIMIYAH Rizkiyani Mutiah Mz Siregar; Nurliana Damanik; Aulia Kamal
Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah Vol. 3 No. 3 (2024): Tashdiq: Jurnal Kajian Agama dan Dakwah
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.4236/tashdiq.v3i3.2951

Abstract

Penelitian ini membahas tentang perkataan Ibnu Taimiyyah Terkait denganm pendapat mereka yang membolehkan seorang muslim untuk memilih non-Muslim menjadi pemimpin dikalangan mayoritas kaum muslimin, ini tentu tidaklah tepat sama sekali, sebab berargumen dengan hal ini memiliki beberapa Ăștik kelemahan, titik kelemahan yang pertama bertentangan dengan ayat-ayat al-Qur'an, titik kelemahan yang kedua bertentangan dengan nash-nash al- Hadits, titik kelemahan yang ketiga bertentangan Ijma' ulama serta titik kelemahan yang keempat tidak ada relevansinya antara perkataan Ibn Taimiyah itu dengan kebolehan memilih pemimpin non-Muslim, karena perkataan Ibn Taimiyah itu hanya berbicara tentang urgensi keadilan dalam bernegara, ungkapan Ibn Taimiyah tidak menyinggung masalah memilih pemimpin atau kepemimpinan. Dalam penulisan skripsi ini, fokusnya penulis bukan hanya pemikiran Ibn Taimiyah tentang kepemimpinan Non Muslim saja, tetapi juga membahas tentang bagaimana pandangan para ulama terkait kepemimpinan Non Muslim. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian studi naskah. Skripsi ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan pengumpulan data kemudian di bahas secara mendalam Apakah benar Ibnu Taimiyyah membolehkan kepemimpinan non-Muslim untuk dipilih atau diangkat sebagai pemimpin bagi kaum muslimin. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ibnu Taimiyah mendukung pemilihan pemimpin tidak hanya dari kalangan Muslim, melainkan juga membolehkan dari kalangan kafir. Seperti seorang doctor mengatakan, "Ibnu Taimiyah mendambakan keadilan yang sedemikian kuat sehingga dia cenderung beranggapan bahwa kepala negara yang adil meskipun kafir adalah lebih baik daripada kepala negara yang tidak adil meskipun Islam.