Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Konsep Dasar Dan Ruang Lingkup SIM Mufti Prasetiyo, Sofyan; Esri Lanfai, Anita; Nuryanto Gymnastiar, Ade; Hafizh, Farid; Mirniati
Jurnal Riset Informatika dan Inovasi Vol 2 No 3 (2024): JRIIN: Jurnal Riset Informatika dan Inovasi (FORTCOMING ISSUE)
Publisher : shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas manusia yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Konsep dasar SIM meliputi beberapa komponen utama, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan, dan prosedur. Perangkat keras mencakup komputer, server, dan perangkat jaringan lainnya, sedangkan perangkat lunak mencakup aplikasi dan sistem operasi yang digunakan untuk mengelola dan memproses data. Basis data adalah tempat penyimpanan data yang terorganisir, dan jaringan memungkinkan komunikasi antar perangkat dan berbagi informasi. Tujuan utama SIM adalah menyediakan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi manajer dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat keputusan yang efektif dan efisien. Ruang lingkup SIM mencakup berbagai aspek, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan, hingga distribusi informasi. Pengumpulan data melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Pengolahan data mencakup proses konversi data mentah menjadi informasi yang berguna melalui analisis dan interpretasi. Penyimpanan data memastikan bahwa informasi disimpan dengan aman dan dapat diakses saat dibutuhkan. Distribusi informasi mencakup penyampaian informasi yang relevan kepada pengguna yang membutuhkan. Implementasi SIM dalam organisasi mencakup berbagai bidang, seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen operasional, dan manajemen strategis. Di bidang manajemen sumber daya manusia, SIM digunakan untuk mengelola data karyawan, pelatihan, dan pengembangan. Dalam manajemen keuangan, SIM membantu dalam pengelolaan anggaran, pelaporan keuangan, dan analisis kinerja keuangan. Dalam manajemen operasional, SIM digunakan untuk mengelola rantai pasokan, produksi, dan distribusi. Dalam manajemen strategis, SIM mendukung perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis. Selain itu, SIM juga mencakup aspek keamanan informasi, yang bertujuan untuk melindungi data dari akses yang tidak sah, kebocoran, dan ancaman lainnya. Analisis data adalah bagian penting dari SIM, yang melibatkan penggunaan teknik analisis untuk mendapatkan wawasan yang berharga dari data yang ada. Integrasi dan koordinasi antar departemen juga merupakan aspek penting dari SIM, yang memastikan bahwa informasi dapat mengalir dengan lancar di seluruh organisasi. Dengan adanya SIM, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki pengambilan keputusan, dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Namun, implementasi SIM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya yang tinggi, kebutuhan akan pelatihan pengguna, serta adaptasi terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Oleh karena itu, keberhasilan implementasi SIM sangat tergantung pada perencanaan yang matang, dukungan manajemen, dan keterlibatan seluruh anggota organisasi.
Konsep Dasar Dan Ruang Lingkup SIM Mufti Prasetiyo, Sofyan; Esri Lanfai, Anita; Nuryanto Gymnastiar, Ade; Hafizh, Farid; Mirniati
Jurnal Riset Informatika dan Inovasi Vol 2 No 4 (2024): JRIIN: Jurnal Riset Informatika dan Inovasi (FORTCOMING ISSUE)
Publisher : shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas manusia yang menggunakan teknologi tersebut untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Konsep dasar SIM meliputi beberapa komponen utama, yaitu perangkat keras, perangkat lunak, basis data, jaringan, dan prosedur. Perangkat keras mencakup komputer, server, dan perangkat jaringan lainnya, sedangkan perangkat lunak mencakup aplikasi dan sistem operasi yang digunakan untuk mengelola dan memproses data. Basis data adalah tempat penyimpanan data yang terorganisir, dan jaringan memungkinkan komunikasi antar perangkat dan berbagi informasi. Tujuan utama SIM adalah menyediakan informasi yang tepat waktu dan relevan bagi manajer dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat keputusan yang efektif dan efisien. Ruang lingkup SIM mencakup berbagai aspek, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, penyimpanan, hingga distribusi informasi. Pengumpulan data melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber, baik internal maupun eksternal. Pengolahan data mencakup proses konversi data mentah menjadi informasi yang berguna melalui analisis dan interpretasi. Penyimpanan data memastikan bahwa informasi disimpan dengan aman dan dapat diakses saat dibutuhkan. Distribusi informasi mencakup penyampaian informasi yang relevan kepada pengguna yang membutuhkan. Implementasi SIM dalam organisasi mencakup berbagai bidang, seperti manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen operasional, dan manajemen strategis. Di bidang manajemen sumber daya manusia, SIM digunakan untuk mengelola data karyawan, pelatihan, dan pengembangan. Dalam manajemen keuangan, SIM membantu dalam pengelolaan anggaran, pelaporan keuangan, dan analisis kinerja keuangan. Dalam manajemen operasional, SIM digunakan untuk mengelola rantai pasokan, produksi, dan distribusi. Dalam manajemen strategis, SIM mendukung perencanaan jangka panjang dan pengambilan keputusan strategis. Selain itu, SIM juga mencakup aspek keamanan informasi, yang bertujuan untuk melindungi data dari akses yang tidak sah, kebocoran, dan ancaman lainnya. Analisis data adalah bagian penting dari SIM, yang melibatkan penggunaan teknik analisis untuk mendapatkan wawasan yang berharga dari data yang ada. Integrasi dan koordinasi antar departemen juga merupakan aspek penting dari SIM, yang memastikan bahwa informasi dapat mengalir dengan lancar di seluruh organisasi. Dengan adanya SIM, organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki pengambilan keputusan, dan meningkatkan keunggulan kompetitif. Namun, implementasi SIM juga menghadapi berbagai tantangan, seperti biaya yang tinggi, kebutuhan akan pelatihan pengguna, serta adaptasi terhadap perubahan teknologi dan kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Oleh karena itu, keberhasilan implementasi SIM sangat tergantung pada perencanaan yang matang, dukungan manajemen, dan keterlibatan seluruh anggota organisasi.
PKM TENTANG BAHAYA CYBER CRIME DAN PENTINGNYA KESADARAN KEAMANAN INTERNET DI SMP TONJONG Hafizh, Farid; Suwarno, Joko; Fikri, Abdul; Pamungkas, Adhitya Putra; Saputra, Bayu; Valentina, Della; Sobari, Dhika; Rinaldy, Ferry; Firdaus, Maulana Hilal; Sobari, Muhammad Syukron; Fachuzi, Rifky
Abdi Jurnal Publikasi Vol. 2 No. 2 (2023): November
Publisher : Abdi Jurnal Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam era pesatnya kemajuan digitalisasi, peran teknologi informasi dan internet menjadi tak terelakkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seiring dengan perkembangan tersebut, muncul ancaman serius terhadap keamanan siber, yang dikenal sebagai cyber crime. Kesadaran akan bahaya ini menjadi sangat penting, terutama di kalangan siswa sekolah menengah pertama. Ancaman tersebut mencakup berbagai bentuk, seperti pencurian identitas, serangan malware, phishing, dan kejahatan siber lainnya yang berpotensi merugikan individu dan kelompok. Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang risiko yang mungkin timbul dari aktivitas online dan cara melindungi diri menjadi sangat relevan, terutama untuk anak-anak remaja yang semakin banyak menggunakan internet. Oleh karena itu, tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa-siswi SMP Tonjong, Tajur Halang, mengenai risiko cyber crime dan pentingnya kesadaran keamanan internet. Metode penyuluhan dipilih sebagai pendekatan utama dalam pengabdian ini. Hasil dari kegiatan ini mencerminkan kontribusi positif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap berbagai bentuk cyber crime dan langkah-langkah preventif untuk melindungi diri secara online. Dengan demikian, diharapkan bahwa siswa-siswi dapat menghadapi dunia digital dengan kesadaran keamanan yang lebih tinggi, mengurangi risiko cyber crime, dan bertindak secara bertanggung jawab dalam penggunaan internet.