Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendekatan Media Sosial Terhadap Aktivitas Dakwah Kalangan Milenial Di Era Digital Nurhasanah Nurhasanah; Salwa Intan Fatikah; Silvy Aulia Arifah; Meity Suryandari
ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora Vol. 1 No. 1 (2023): Januari : Jurnal Politik, Sosial, Hukum dan Humaniora
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nurul Qarnain Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59246/aladalah.v1i1.149

Abstract

Along with the times, da'wah has experienced significant development, starting from the number of followers, methods, strategies, and media which have now become a means of driving da'wah activities themselves. This is of course inseparable from the all-digital era, da'wah can be carried out in various media that are quite efficient, fast and easy. One of them is the existence of the internet which has been followed by the emergence of social media. Library research or also called literature review (literature research, literature review) was chosen as a systematic way to collect data and systematize pre-existing research. By using the analytical descriptive method, namely a study that seeks to describe, write, analyze, interpret existing conditions so as to reveal existing facts related to opportunities and challenges as well as new media da'wah strategies that rely on how social media works by going with the flow in the digital era. Da'wah methods play an important role in da'wah activities. A da'i must be observant and wise in choosing methods, because methods greatly affect the smoothness and success of da'wah. In this millennial era, a da'i must think of the right method to convey his da'wah message. So it is necessary to have a discussion regarding the method of delivering da'wah that is suitable for the millennial generation. The existence of social media, most teenagers tend to use this access not for positive purposes, but for negative things. Many of the teenagers are also in this all-digital era, do not understand even do not understand religion. Therefore, things like this must be prevented by influencing youth through positive content such as preaching. Da'wah content can be made as attractive as possible so that it can attract teenagers to want to watch it. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers. As interspersed with content that motivates to be more active in learning and others. All da'wah content can be spread via YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook and other social media commonly used by teenagers.
PENTINGNYA PENERAPAN METODE ABCD (ASSET BASED COMMUNITY DEVELOPMENT) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING PADA KEGIATAN KKN DI MAHAD AL-ZAYTUN Silvy Aulia Arifah; Nurhasanah; Meity Suryandari
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.225

Abstract

Setiap orang memang dapat berbicara, tetapi hanya beberapa yang mampu mencampurkan kata-kata menjadi retorika yang indah dan menarik perhatian pendengarnya. Dalam ilmu komunikasi, keterampilan berbicara di depan umum merupakan bagian dari komunikasi yang efektif, yaitu menyampaikan pesan kepadak halayak dengan cara yang tepat dan menarik perhatian. Kemudian untuk lebih memahami dalam prakteknya kami mengambil contoh dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia, sebagai metode ABCD (Asset-Based-Community-Development). Dalam pelaksanaan kegiatan KKN di Al-Zaytun, para peserta KKN di berikan waktu untuk menyusun program kerja yang akan dilaksanakan selama periode KKN, para peserta juga di berikan waktu untuk menyusun proposal hasil kegiatan yang telah terlaksana, dan diwajibkan mempresentasikan hasil diskusi program kerja dan proposal hasil program kerja terlaksana tersebut di depan peserta kelompok KKN lainnya, para Kaprodi dan Dekan, juga dosen-dosen yang akan membimbing pelaksanaan kegiatan KKN tersebut. Metode ABCD didasarkan pada prinsip bahwa pengakuan berdasarkan potensi, kekuatan, bakat, dan aset individu, serta aset masyarakat umum, dapat menginspirasi perubahan positif 2 dengan berfokus pada kebutuhan dan masalah. Dalam kesimpulan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode ABCD (Asset-Based Community Development) dapat secara efektif meningkatkan kemampuan public speaking, khususnya di konteks pendidikan. Metode ini menekankan pada pengenalan dan pemanfaatan kekuatan, aset, dan potensi yang dimiliki oleh individu atau kelompok sebagai dasar untuk pembangunan dan pengembangan kemampuan berbicara di depan umum. Metode ABCD menawarkan pendekatan yang positif dan memberdayakan, memandang individu dan masyarakat sebagai sumber daya yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan keterampilan public speaking. Dengan fokus pada kekuatan dan potensi, mahasiswa dapat mengidentifikasi dan mengoptimalkan aset yang mereka miliki untuk meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum.