Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN KONTRAKTOR DALAM EVALUASI PENAWARAN DI KABUPATEN BANYUWANGI Safitri, Fikca Ayuk; ‘Ulayya, Salsabilla; Hardiyanti, Siska Aprilia
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 2 No. 2 (2024): Februari 2024 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/jriteks.v2i2.2024.48-56

Abstract

Sejak tahun 2007 tender dilaksanakan secara elektronik biasanya disebut e-tendering atau e-procurement. E-procurement memilik empat evaluasi yaitu evaluasi kualifikasi, evaluasi administrasi, evaluasi teknis, dan evaluasi harga. Dalam mengikuti tender penyedia jasa perlu memenuhi persyaratan dan memiliki strategi penawaran untuk memenangkan persaingan. Namun, pada kenyataannya banyak penyedia jasa yang tidak memenuhi persyaratan sehingga menyebabkan kegagalan tender. Proses tender yang gagal dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pelaksanaan pembangunan serta menghambat percepatan penggunaan anggaran. Pelaksanaan tender di Kabupaten Banyuwangi juga kerap terjadi kegagalan. Menurut website SPSE Kabupaten Banyuwangi, dalam 5 tahun terakhir terjadi sekitar 110 tender gagal, dan beberapa di antaranya dilaksanakan tender ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kegagalan kontraktor dalam evaluasi penawaran di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dengan memberikan kuesioner kepada personil Unit Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) di Banyuwangi. Selanjutnya hasil dari kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis menggunakan metode Relative Importance Index (RII). Hasil dari pengolahan data menunjukkan sebanyak 27 variabel dari 32 variabel yang valid dan reliabel. Untuk hasil dari pengolahan data menggunakan metode Relative Importance Index (RII) terdapat 1 variabel dengan level kepentingan tinggi yaitu variabel harga penawaran kalah bersaing dengan penawaran lainnya dengan nilai RII sebesar 0,68. Untuk tingkat kepentingan variabel yang lain memiliki kriteria sedang.
PERBANDINGAN WAKTU PEKERJAAN BEKISTING KONVENSIONAL DENGAN BEKISTING SISTEM PADA PEKERJAAN KOLOM PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT GRESIK SEHATI Mohammad Rizky Fadillah Bagus Pratama Putra; Safitri, Fikca Ayuk; Rifqi, Mirza Ghulam
Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains Vol. 3 No. 1 (2024): Agustus 2024 - Jurnal Riset Teknik Sipil dan Sains
Publisher : Politeknik Negeri Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57203/j-riteks.v3i1.2024.29-35

Abstract

Pembangunan gedung merupakan indikator penting dalam mengukur kemajuan suatu daerah. Dalam proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Gresik Sehati digunakan bekisting konvensional untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada. Namun terjadi penundaan akibat kerusakan alat pancang yang mengakibatkan keterlambatan keseluruhan proyek. Untuk mengatasi masalah tersebut penulis melakukan perbandingan waktu bekisting konvensional dengan bekisting sistem pada pekerjaan kolom.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari perbandingan waktu pekerjaan bekisting konvensional dengan bekisting sistem pada pekerjaan kolom proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit Gresik Sehati. Metode penelitian menggunakan pendekatan waktu. Dimulai dengan identifikasi masalah keterlambatan progres pekerjaan, diikuti studi literatur dan pengumpulan data seperti gambar kerja, rancangan anggaran biaya, jadwal tenaga kerja, koefisien tenaga kerja bekisting, serta kurva S. Analisis data meliputi perhitungan volume pekerjaan, waktu pekerjaan, dan produktivitas tenaga kerja serta perbandingan waktu pekerjaan kedua bekisting. Kemudian dilanjutkan pembahasan hasil, serta penarikan kesimpulan dan saran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pekerjaan kolom pada lantai 1 (pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, dan pembongkaran) menggunakan bekisting konvensional adalah 13 hari, sedangkan waktu pekerjaan kolom pada lantai 1 (pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, dan pembongkaran) menggunakan bekisting sistem adalah 8 hari. Perbandingan waktu pekerjaan pada kolom lantai 1 menggunakan bekisting konvensional dengan bekisting sistem adalah sebesar 1,625, menunjukkan bahwa bekisting sistem memiliki waktu yang lebih cepat dan produktivitas yang lebih besar daripada bekisting konvensional.
Perancangan Infrastruktur Jalan dan Peningkatan Kompetensi Personil di Desa Tambong Melalui Pelatihan Penyusunan Rencana Anggaran dan Biaya Pekerjaan Pranowo, Dadang Dwi; Ulfiyati, Yuni; Safitri, Fikca Ayuk; Rifqi, Mirza Ghulam
Kapuas Vol 3 No 1 (2023): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v3i1.513

Abstract

Banyuwangi Regency has development policies and objectives listed in the 2021-2026 Regional Medium Term Development Plan. One of the policies in Medium Term Development Plan is the regional development strategy. Banyuwangi Regency area consists of 25 sub-districts and 189 villages. Most of those villages are scattered in the southern region of Banyuwangi Regency Goverment. With regional boundaries and wide coverage area, Banyuwangi Regency Government has a priority scale in developing villages. In this condition, road facilities cannot be built and developed optimally. Limitation of infrastructure budgeting of the Banyuwangi Regency Regional Government become a problem in Tambong Village. In addition, the limited number of personel who have the ability to prepare planning documents and budget plans is also an obstacle in village infrastructure development activities. Assistance in planning village infrastructure and increasing the capacity of Tambong Village technical personel needs to be carried out so that the development program runs smoothly. Based on this, Banyuwangi State Polytechnic team held training regarding the preparation of a budget plan for technical personnel. Several technical documents needed for funding proposals and infrastructure financing were also prepared in this mentoring activity. This activity is implementing the Tri Dharma of High Vocational Education to the surrounding community. With the implementation of this activity, it is hoped that the transfer of knowledge by the community service team can be realized in the context of increasing the capacity of human resources in Tambong Village.
Perbandingan Penambahan Jam Kerja dengan Pembagian Shift Kerja Terhadap Biaya dan Waktu Pada Proyek Pembangunan Gedung Rumah Sakit X Royana, Mayya; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Safitri, Fikca Ayuk; Sandi, Enes Ariyanto; Pradita, Rahayu
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 3 (2024): October Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i3.5584

Abstract

Proyek konstruksi memerlukan manajemen waktu dan biaya yang tepat serta akurat. Pada pelaksanaannya, sering terjadi ketidaksesuaian antara jadwal yang telah direncanakan dengan realisasi di lapangan sehingga menyebabkan keterlambatan. Hal tersebut akan berdampak pada pembengkakan biaya penyelesaian proyek. Proyek pembangunan Gedung Rumah Sakit X Kediri Jawa Timur terjadi keterlambatan proyek selama 14 hari. Sehingga diperlukan rencana percepatan untuk mengejar keterlambatan tersebut. Alternatif percepatan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan penambahan jam kerja dan pembagian shift kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penambahan jam kerja dan pembagian shift kerja terhadap biaya dan waktu. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menentukan jalur kritis pekerjaan, menghitung biaya percepatan pada penambahan jam kerja dan shift kerja, menghitung biaya langsung dan biaya tidak langsung pada setiap kegiatan yang berubah akibat perubahan durasi, perhitungan cost slope, serta penentuan biaya total berdasarkan target waktu percepatan, yaitu 14 hari dengan metode crashing. Biaya yang dihasilkan dari alternatif percepatan penambahan jam kerja sebesar Rp11.418.641.365,00 sedangkan dengan alternatif pembagian shift kerja sebesar Rp11.331.415.483,00. Percepatan shift kerja menghasilkan biaya total yang lebih kecil dibandingkan dengan metode lembur kerja dengan selisih sebesar Rp87.225.881,50. Untuk penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan biaya yang timbul akibat risiko kerja baik penambahan jam kerja maupun shift kerja.
Analisis Pengaruh Percepatan Pekerjaan Struktur dan Penundaan Pembayaran terhadap Cashflow Proyek Gedung X di Jawa Timur Purwandari, Desi Ayu; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Hardiyanti, Siska Aprilia; Safitri, Fikca Ayuk; Sandi, Enes Ariyanto
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2024): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i2.5217

Abstract

Construction projects require complex resources. One resource that needs to be considered is the project cash flow aspect. If cash flow is not calculated properly, it will result in negative impacts, namely losses resulting in the project being stopped. In project implementation, acceleration is often carried out for certain purposes and payments are often delayed due to administrative negligence or non-compliance with contract provisions. This research aims to analyze the effect of accelerating structural work and delaying payments on the cash flow of the building x construction project in East Java. The method used for this research is to use cash flow analysis which consists of calculating cash in, cash out and overdraft. Cash flow calculations are carried out, namely calculating cash flow according to the contract, cash flow by accelerating structural work for 2, 4 and 6 weeks. Apart from that, cash flow is also calculated with payment delays of 1, 2 and 3 weeks. Based on the results of the analysis, the faster the project is implemented, the smaller the peak overdraft value will be and the final overdraft value will be greater. This will provide benefits to the contractor in terms of overdraft value because it provides smaller cash and produces greater profits. On the other hand, if the term payment experiences a longer delay, it will result in a larger peak overdraft value and a smaller final overdraft value. This will have a detrimental impact on contractors because they have to provide increasingly large cash reserves, but produce increasingly smaller profits.
Perbandingan Estimasi Biaya Konstruksi Menggunakan Permen PUPR Nomor 28 Tahun 2016 dan Nomor 8 Tahun 2023 (Studi Kasus pada Proyek XYZ) Wahyuningsih, Sri; Wiryasuta, I Ketut Hendra; Safitri, Fikca Ayuk; Ulfiyati, Yuni; Sandi, Enes Ariyanto
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2024): April Edition
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v16i2.5249

Abstract

Perkembangan regulasi konstruksi memiliki dampak signifikan terhadap estimasi biaya konstruksi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen PUPR) Nomor 28 tahun 2016 telah lama menjadi acuan dalam menentukan estimasi biaya proyek konstruksi di Indonesia. Namun, pada tahun 2023, Pemerintah menerbitkan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 sebagai upaya untuk memperbarui pedoman estimasi biaya konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan estimasi biaya konstruksi menggunakan Permen PUPR Nomor 28 tahun 2016 dan Nomor 8 tahun 2023. Studi kasus yang digunakan penelitian ini adalah Proyek XYZ di Surabaya, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) yang digunakan untuk menganalisis biaya alat, bahan, dan upah tenaga kerja berdasarkan nilai indeks atau koefisien. Estimasi biaya hanya dilakukan pada pekerjaan struktur. Hasil analisa estimasi biaya konstruksi berdasarkan Permen PUPR Nomor 28 tahun 2016 sebesar Rp9.376.100.590 sedangkan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 sebesar Rp8.617.159.980. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menggunakan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023 menghasilkan estimasi biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan Nomor 28 tahun 2016, ditunjukkan oleh selisih anggaran sebesar Rp758.940.610 atau 8,09%, hal menunjukkan potensi penghematan yang signifikan dengan menggunakan Permen PUPR Nomor 8 tahun 2023.
Pengaruh Insentif dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan Ramadhina, Raisha; Karyadi, Hari; Suhartono, Suhartono; Safitri, Fikca Ayuk
Jurnal Strategi dan Bisnis Vol 12 No 1 (2024): Membangun Bisnis Berkelanjutan
Publisher : Bussiness Administration Department, Faculty of Social and Political Science, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jsb.v12i1.46366

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada departemen pengelolaan pelabuhan PT Petrokimia Gresik Jawa Timur. Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 40 orang karyawan departemen pengelolaan pelabuhan PT Petrokimia Gresik Jawa Timur. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS26. Hasil analisis data menunjukkan bahwa insentif dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan meningkatnya pemberian insentif dan terciptanya lingkungan kerja yang baik, maka kinerja karyawan juga akan meningkat.