Perkembangan teknologi semakin maju di era yang serba modern ini membuat kehidupan manusia tak lepas dari penggunaan mesin, salah satunya adalah penggunaan mesin dalam bidang manufaktur. Mesin yang umum dipakai dalam industri manufaktur sekarang adalah mesin CNC. Mesin ini mampu membuat benda kerja yang rumit dan presisi dalam waktu yang relatif singkat. Dalam proses pemesinan benda kerja cairan pendingin adalah salah satu hal yang harus diperhatikan. Penggantian cairan pendingin (coolant) perlu dilakukan karena pemakaian coolant yang terlalu lama mengakibatkan kualitas coolant menurun.
Dalam penelitian ini dibuat alat untuk mengolah coolant bekas sehingga aman untuk dibuang ke lingkungan sekitar, bahkan bisa digunakan lagi dalam proses pemesinan. Metode yang di gunakan untuk mengolah coolant bekas yang menjadi limbah adalah dengan menggunakan cara penyaringan awal dengan menggunakan kain kasa magnet untuk mengikat gramâgram besi yang larut pada cairan yang selanjutnya akan diendapkan pada bak sedimentasi, kemudian akan di saring kembali menggunakan media pasir, kerikil dan batu zeolit untuk memisahkan gumpalan cair dari bahan kimia. Selanjutnya arang digunakan untuk mengubah warna air menjadi lebih jernih dan tidak berbau.
Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa komposisi limbah yang berbahaya dalam coolant bekas sudah berkurang dengan rincian sebagai berikut : pH : 8.7, TDS: 1750 Mg/l, TSS: 180 Mg/l, Besi: 3 Mg/l, Mangan: 1.1 Mg/l, Seng: 1.2 Mg/l. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa alat dapat bekerja dengan baik untuk mengurangi komposisi limbah berbahaya dan menjadikan coolant bekas tidak melebihi ambang batas baku mutu air.