<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terintegrasi etnosains terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik fase E pada materi ekosistem di SMAN 2 Bukittinggi. Pembelajaran di sekolah beradaptasi sesuai dengan perkembangan zaman, dimana peserta didik dapat mengembangkan keterampilan abad ke-21, salah satunya keterampilan berpikir kritis yang harus dikuasai oleh peserta didik. Penerapan model pembelajaran dapat menstimulasi perkembangan keterampilan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan model problem based learning terintegrasi etnosains. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan randomized control group pretest-posttest design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik fase E. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas X.E4 sebagai kelas eksperimen dan X.E3 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan soal tes dalam bentuk pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen sebesar 48,62, kelas kontrol sebesar 47,14 dan posttest pada kelas eksperimen sebesar 79,60, kelas kontrol sebesar 61,00. Analisis data menggunakan paired sample t-test menunjukkan bahwa nilai signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning terintegrasi etnosains berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik fase E di SMAN 2 Bukittinggi. Kata kunci: Problem based learning, etnosains, keterampilan berpikir kritis]]>
