Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Prototype alat pendeteksi kantuk menggunakan sensor MAX30102 dan kamera dengan metode eye aspect ratio Marshella, Sri Nur; Hasanah, Rahmawati; Habinuddin, Endang
JITEL (Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Elektronika, dan Listrik Tenaga) Vol. 4 No. 1: March 2024
Publisher : Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/jitel.v4.i1.2024.45-56

Abstract

Indonesia memiliki tingkat kecelakaan yang cukup tinggi, WHO mencatat pada 2013-2016 kecelakaan lalu lintas menjadi pembunuh terbesar ketiga salah satunya karena mengantuk. Beberapa penelitian telah mengkaji sistem pendeteksi kantuk, seperti menggunakan sensor MAX30102 untuk mendeteksi nilai detak jantung sebagai indikasi mengantuk, serta menggunakan metode eye aspect ratio (EAR). Namun, penelitian-penelitian tersebut belum mempertimbangkan faktor gender dan sistem EAR belum dapat menyimpan gambar saat pengemudi mengantuk. Berdasarkan hal tersebut, diusulkan alat pendeteksi kantuk dengan pengukuran detak jantung dan kamera dengan metode EAR yang bekerja secara bersamaan untuk mendeteksi detak jantung dan kedipan mata pengemudi. Hasil dari penelitian, sistem telah berjalan, untuk sistem EAR dari 16 data uji didapat nilai akurasi yang baik dengan pencahayaan cukup (sekitar 800-1000 lumens) dan dengan pencahayaan redup (sekitar 400 lumens). Pada sistem pendeteksi kantuk dengan nilai detak jantung dari 8 data uji, diperoleh nilai errorĀ  3,33% saat subjek tidak mengantuk dan 3,55% saat subjek mengantuk. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan beberapa bpm antara nilai detak jantung yang diukur dengan nilai detak jantung yang sebenarnya. Pada pengujian sistem keseluruhan, didapat komunikasi serial antara sistem EAR dan sistem detak jantung sudah berjalan baik, dimana sistem EAR dimulai jika nilai detak jantung pengguna dibawah 81 bpm yang diambil dari rata-rata detak jantung manusia dalam kondisi istirahat. Namun perlu pengkajian lebih lanjut untuk penentuan nilai threshold kantuk.