Nasution, Annisa Hasanah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Peradaban Islam Masa Kolonial Belanda Bidang Politik (1902-1942) Nasution, Annisa Hasanah; Nur Naria Dina Romadhon; Miftah Huljannah; Zulfi Mubaraq; Nur Kholid
JSI: Jurnal Sejarah Islam Vol. 3 No. 1 (2024): Jurnal Sejarah Islam
Publisher : Progam Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI), Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jsij.v3i1.10164

Abstract

Studi Peradaban Islam Masa Kolonial Belanda sangat penting untuk dikaji lebih mendalam. Hal ini karena kajian tersebut tidak pernah berhenti untuk selalu diperdebatkan. Tujuan tulisan ini ingin memahami 3 hal: Pertama, paradigma politik Masa Kolonial Belanda. Kedua, faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. Ketiga, implikasi positif dan negatifnya. Metode yang digunakan kualitatif dengan pendekatan kajian kepustakaan berlandaskan teori Mestika Zed. Pengumpulan data dengan cara editing, organizing dan finding , dianalisis dengan teknik pengumpulan data, reduksi, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil yang ditemukan 3 hal: Pertama, paradigma politik masa Kolonial Belanda ada 3 bentuk: kepemimpinan, penindasan dan politik ekonomi. Kedua, secara internal yang mempengaruhinya ada 3 faktor : monopoli perdagangan, kekejaman dan kekuasaan. Adapun secara eksternal yang mempengaruhinya ada 3 faktor: Eksplorasi, kebijakan kolonial Belanda dan memecah umat islam. Ketiga, implikasi positifnya ada 3 hal: berkembangnya Indonesia di bidang pembangunan, menumbuhkan semangat nasionalisme dan berkembangnya Indonesia di bidang pendidikan. Sedangkan, implikasi negatifnya ada 3 hal: perpecahan, penderitaan dan pelecehan seksual. Kesimpulan tulisan ini menunjukkan bahwa hal tersebut memberikan wawasan baru tentang pemahaman peradaban islam di bidang politik pada masa Kolonial Belanda.
BAHASA, BIAS GENDER DAN IDENTITASNYA PADA BUKU AL-ARABIYAH LIL INDUNIYSIYYIN Aldzakhiroh, Nilna; Nopriansyah, Beri; Nasution, Annisa Hasanah; Fikri, Shofil
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 7 No 1 April 2024
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v7i1.3044

Abstract

Learning Arabic is a complex process that not only involves linguistic aspects, but in the context of learning Arabic, it also requires important aspects, such as the relationship between language, gender bias, and identity. Language is important because it functions as a means of communication for people in their daily lives, so learning Arabic is closely related to gender bias and language identity. This research aims to explain language, gender bias, and identity in the book Al-Arobiyyah lil Induniysiyyin. This type of research is qualitative and uses a library research approach by obtaining data from journals, books, and other sources relevant to the research. The results of this research reveal that the function of language, apart from being a means of communication, also includes self-expression, identity, and culture, as well as education and learning. An important aspect of learning Arabic is gender bias. Forms of gender bias in the book Al-Arobiyyah lil Induniysiyyin include the role of men being more dominant in terms of work, nature, and role in Arabic texts compared to the role of women. Forms of gender bias are divided into three categories: mudzakar (masculine), muanats (feminine), and functional (neutral). Apart from gender bias, another aspect is language identity. The forms of language and identity learned in Arabic can be summarized as religious identity, cultural identity, and national identity.