Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FROM PERCEPTION TO LOYALTY: EXPLORING THE IMPACT OF PERCEIVED BRAND AUTHENTICITY ON CONTINUOUS PURCHASE INTENTION Djaruma, Juwita; Keni, Keni
DeReMa (Development Research of Management): Jurnal Manajemen Vol 19, No 2 (2024): September
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/derema.v19i2.8546

Abstract

Access to information has changed how consumers interact with brands, as they can learn more about a brand's authenticity, impacting their intention to repurchase the brand. Therefore, this study explores how perceived brand authenticity affects continuous purchase intention and examines the mediating role of brand experience. Authenticity was assessed on an instant noodle brand through three dimensions: heritage, quality commitment, and sincerity. The descriptive research used PLS-SEM for data analysis. Data were collected from 210 Generation Z consumers who had used the brand, selected via convenience sampling. The findings of this study underscore the importance of brand experience in mediating the relationship between brand authenticity and continuous purchase intention. Quality commitment and heritage positively and significantly influence brand experience but do not directly affect continuous purchase intention. Conversely, sincerity positively and significantly influenced brand experience and continuous purchase intention. The brand experience itself also significantly influences continuous purchase intention. Thus, brands should leverage their authenticity to enhance customer experience, boosting continuous purchase intention. This research offers valuable insights into brand management and consumer behavior, providing practical implications for creating effective brand strategies. Abstrak dalam Bahasa IndonesiaAkses terhadap informasi telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan merek, karena mereka dapat mempelajari lebih banyak tentang keaslian merek, yang berdampak pada keterlibatan mereka dan niat untuk membeli kembali merek tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana persepsi keaslian merek mempengaruhi niat pembelian berkelanjutan dan mengkaji peran mediasi dari pengalaman merek. Keaslian dinilai pada merek mi instan melalui tiga dimensi: komitmen kualitas, warisan, dan ketulusan. Penelitian deskriptif ini menggunakan Partial Least Square-Structural Equation Modeling untuk analisis data. Data dikumpulkan dari 210 konsumen Generasi Z yang telah menggunakan merek tersebut, dipilih melalui convenience sampling. Temuan dari penelitian ini menekankan pentingnya pengalaman merek dalam memediasi hubungan antara keaslian merek dan niat pembelian berkelanjutan. Komitmen kualitas dan warisan secara positif dan signifikan mempengaruhi pengalaman merek tetapi tidak secara langsung mempengaruhi niat pembelian berkelanjutan. Sebaliknya, ketulusan secara positif dan signifikan mempengaruhi pengalaman merek dan niat pembelian berkelanjutan. Pengalaman merek itu sendiri juga secara signifikan mempengaruhi niat pembelian berkelanjutan. Dengan demikian, merek harus memanfaatkan keaslian mereka untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, sehingga meningkatkan niat pembelian berkelanjutan. Penelitian ini memberikan wawasan berharga tentang manajemen merek dan perilaku konsumen, memberikan implikasi praktis untuk menciptakan strategi merek yang efektif.
DETERMINAN CONSPICUOUS ONLINE CONSUMPTION GENERASI Y Djaruma, Juwita; Celline, Aprilia; Sutini, Sandra; Keni, Keni
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis 2024: INPRESS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v8i2.30855

Abstract

Keamanan finansial telah menjadi perhatian utama masyarakat karena fluktuasi perekonomian nasional, terutama bagi angkatan kerja generasi Y yang dikenal memiliki gaya hidup hedonisme. Perilaku membeli dan memamerkan barang mewah (conspicuous consumption) merupakan karakteristik gaya hidup tersebut, terlebih ketika mereka melihat barang mewah tersebut di media sosial. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana media sosial dan simbolisme kemewahan (luxury symbolism) mempengaruhi perilaku conspicuous online consumption pada generasi Y, serta peran moderasi pengungkapan diri (self-disclosure) terhadap pengaruh tersebut. Media sosial, seperti YouTube dan TikTok, menjadi platform utama untuk membandingkan diri dan memamerkan kemewahan kepada lingkungan sosial, sementara produk yang memiliki simbolisme kemewahan dapat memotivasi generasi Y untuk membeli produk tersebut. Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat generasi Y yang berumur 22 sampai dengan 42 tahun, sementara sampel penelitian ini adalah generasi Y yang menggunakan media sosial. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 179 responden yang dipilih dengan metode convenience sampling lalu data tersebut dianalisis dengan metode PLS-SEM. Penelitian ini menyimpulkan bahwa luxury symbolism dan media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap conspicuous online consumption, sementara self-disclosure dapat memoderasi pengaruh media sosial terhadap conspicuous online consumption secara signifikan, tetapi variabel tersebut tidak memoderasi pengaruh luxury symbolism terhadap conspicuous online consumption secara signifikan. Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi perusahaan barang mewah untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif di media sosial dengan menonjolkan simbolisme kemewahan produk mereka. Perusahaan harus memanfaatkan platform media sosial untuk menciptakan narasi yang menarik dan autentik tentang produk mereka, serta mendorong konsumen untuk berbagi pengalaman mereka secara online. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan pengungkapan diri konsumen sebagai alat untuk memperkuat hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek. Penyediaan informasi yang jelas mengenai nilai tambah dan manfaat produk juga penting untuk membantu konsumen membuat keputusan pembelian yang lebih terinformasi dan bijak. Penelitian ini juga menekankan pentingnya mengurangi fokus pada conspicuous consumption dengan menekankan nilai fungsional dan praktis dari produk, yang dapat membantu dalam membangun reputasi merek yang lebih positif dan berkelanjutan di mata konsumen generasi Y.   Financial security has become a major concern because of the national economic fluctuations, especially for the workforce of generation Y who are known for their hedonism lifestyle. The behavior of purchasing and showing luxury products (conspicuous consumption) has become a proof of the lifestyle, with the lifestyle being even more common when they see the products in social media. Therefore, this study aims to investigate how social media and luxury symbolism influence conspicuous online consumption among generation Y, as well as the moderating role of self-disclosure toward those influences. Social media, such as YouTube and TikTok, has been a primary platform for peer-comparison and showing off luxury to social environment, while products with luxury symbolism may motivate generation Y to purchase the product. The population of this research is all generation Y aged 22 to 42 years, while the sample of this study is the Y-generation who use social media. The amount of collected sample was 179 respondents who were selected by using convenience sampling method and the data was analyzed by using PLS-SEM method. This study concluded that luxury symbolism and social media influence conspicuous online consumption significantly, while self-disclosure moderates the influence of social media toward conspicuous online consumption, but it doesn’t moderate the influence of luxury symbolism toward conspicuous online consumption. The results of this study have practical implications for luxury goods companies in designing more effective marketing strategies on social media by highlighting the luxury symbolism of their products. Companies should leverage social media platforms to create engaging and authentic narratives about their products and encourage consumers to share their experiences online. Additionally, companies can utilize consumer self-disclosure as a tool to strengthen customer relationships and increase brand loyalty. Providing clear information about the added value and benefits of the products is also important to help consumers make more informed and wise purchasing decisions. This study also emphasizes the importance of reducing the focus on conspicuous consumption by highlighting the functional and practical value of the products, which can help in building a more positive and sustainable brand reputation in the eyes of Generation Y consumers.