Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Suhu Annealing Gen Blaz Dari Bakteri Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) Pada Peralatan Medis: Optimization Annealing Temperature Gene blaZ of Bacterial Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) in Medical Equipment Listiani, Lia; Dhanti, Kurnia Ritma; Kurniawan, Kurniawan; Widodo, Oei Stefani Yuanita
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 1 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i1.6083

Abstract

Methicillin-resistant Staphylococcus aureus is a strain of S. aureus bacteria that is resistant to methicillin-type penicillins. MRSA bacteria can cause nosocomial infections, which can be spread through medical equipment. One of the genes that encodes the resistance trait of S. aureus is the blaZ gene. The detection of the blaZ gene requires optimizing the annealing temperature of the primer used to obtain the optimal PCR band. This study aims to optimize the annealing temperature for the amplification of the blaZ gene DNA from Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) bacteria on medical devices. The method used in this study used a kit for bacterial extraction and Polymerase Chain Reaction(PCR). The results of the blaZ gene DNA amplification in all samples showed clear bands at temperatures of 52.0°C, 54.2°C, 58.7°C, 61.8°C, and 64.0°C; no smears were formed, and the electrophoretic visualization results on the PCR product showed the results of bands that were according to the target, namely 173 bp. The most optimal annealing temperature for amplification of the blaZ gene in MRSA bacteria from hospital medical equipment is 61.8°C.
EDUKASI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEBAGAI LANGKAH AWAL MENJAGA KESEHATAN DI SDN 101740 TANJUNG SELAMAT Listiani, Lia; Dewi, Sentia; Brando Pratama Tarigan, David; Barokah, Wuni; Muharani, Anisa; Alvionita, Rini; Zahra, Nurul; Hasibuan, Rapotan
Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM) Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian Pendidikan Masyarakat (JPPM), Vol 5 No 2 (2024)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/jppm.v5i2.2235

Abstract

Anak-anak usia sekolah dasar sering kali lalai mencuci tangan dengan sabun, yang mana ini adalah sebuah kebiasaan yang mencerminkan pola hidup bersih serta sehat. Mencuci tangan pakai sabun melibatkan pembersihan tangan serta jari-jari tangan, untuk menjaga tangan tetap bersih dan menghentikan penyebaran kuman. Meski sederhana, kegiatan ini patut didorong karena dapat meningkatkan kesehatan semua orang di sekolah, terutama generasi muda. Dalam upaya menjaga kesehatan, proyek pengabdian masyarakat, Mahasiswa Kesehatan Masyarakat UIN Sumut berupaya untuk meningkatkan kesadaran tentang CTPS. Tujuan dari kegiatan ini yakni untuk mengedukasi serta mempraktekkan cuci tangan pada siswa SDN 101740 Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di tanggal 11 Mei- 28 Mei 2024. Anak- anak kelas V- A SDN 101740 mengikuti kegiatan ini dan berjumlah sekitar 20 orang. Implementasi kegiatan pengabdian ini memanfaatkan sistem ceramah serta penyuluhan terkait CTPS kepada anak- anak. Proses penyusunan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner pre-test serta post-test untuk mengukur kualitas pemahaman peserta antara sebelum penyuluhan dengan setelah kegiatan. Rata-rata pengetahuan meningkat dari 76% naik 85% berdasarkan hasil sebelum serta sesudah tes. Kemahiran siswa ketika menjelaskan langkah cuci tangan pakai sabun yang tepat serta memberikan jawaban yang akurat dan cermat mengenai pertanyaan yang diajukan dalam hal ini. Peningkatan pemahaman ini dapat mempengaruhi perkembangan prosedur CTPS yang lebih baik dengan tujuan untuk mengajarkan siswa akan bergunanya cuci tangan pakai sabun serta teknik yang benar serta teliti untuk melakukannya. Diharapkan setelah mendapat pembinaan ini, siswa mampu memelihara kebersihan, khususnya kebersihan tangan, dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun agar terhindar dari penyakit menular.