Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Keragaan Empat Kultivar Wijen (Sesamum indicum L.) di Tanah Pasir Pantai yang diperkaya dengan Dolomit dan Ammonium Sulfat Alfi Ma'rifah; Taryono Taryono; Nasih Widya Yuwono
Vegetalika Vol 4, No 4 (2015)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.607 KB) | DOI: 10.22146/veg.18836

Abstract

Luas area pertanaman wijen di Indonesia setiap tahun mengalami penurunan yang disebabkan pengalihan fungsi lahan untuk budidaya tanaman pangan. Keberadaan lahan marginal yang luas namun belum termanfaatkan untuk area pertanaman dapat menjadi alternatif budidaya wijen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan dolomit dan ammonium sulfat terhadap hasil serta kualitas benih wijen yang dibudidayakan menggunakan pasir pantai Samas, Bantul, Yogyakarta. Perlakuan yang terdiri dari faktor wijen dan pupuk dicobakan dalam Rancangan Acak Lengkap Berkelompok (RALB) dengan 3 blok sebagai ulangan. Faktor wijen terdiri dari empat kultivar dan faktor pupuk tersusun oleh empat kombinasi pupuk dolomit dan ZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh dolomit dan ZA berbeda-beda antar kultivar wijen. Pada kultivar SBR 1, penambahan 36,92 kg/ha dolomit + 41,67 kg/ha ZA  mampu menghasilkan volume akar dan berat basah brangkasan terbesar. Selain itu pada SBR 3, penambahan 36,92 kg/ha dolomit + 41,67 kg/ha ZA  juga mampu menghasilkan berat biji per tanaman tertinggi.
Pengaruh Aplikasi Tiga Jenis Arang dan Klon terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dan Serapan Unsur Silika (Si) Tebu (Saccharum Officinarum L.) PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol Kediri Priyo Dwi Siswanto; Dody Kastono; Nasih Widya Yuwono
Vegetalika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.344 KB) | DOI: 10.22146/veg.37162

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas utama di Indonesia yang merupakan tanaman yang menghasilkan gula. Produksi gula nasional mengalami penurunan karena produktivitas tanaman tebu yang rendah. Pemberian bahan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi tanah baik fisika, kimia maupun biologi disebut amandemen (ameliorasi). Bahan alam yang dapat digunakan untuk mengatasi defisiensi hara dan meningkatkan efisiensi pemupukan yaitu dengan pemberian arang. Tanaman tebu sangat membutuhkan unsur Si dalam pertumbuhannya. Salah satu bahan organik yang mengandung Si tinggi yaitu arang. Kandungan Si dari berbagai sumber berbeda-beda, Si pada arang sekam padi merupakan yang tertinggi. Selain faktor pemupukan, faktor klon yang sesuai dengan lahan juga sangat penting untuk meningkatkan produksi tebu. klon merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memberbaiki sifat suatu tanaman baik dari segi kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi antara jenis arang dengan klon yang memiliki hasil pertumbuhan dan serapan hara paling baik. Penelitain dilakukan di lahan PT. Perkebunan Nusantara X Jengkol Kediri menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor. Faktor pertama yaitu jenis arang dan yang kedua yaitu jenis klon tebu. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2017-Februari 2018. Kombinasi perlakuan arang sekam padi dan klon tebu Bululawang mampu meningkatkan hasil pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Tebu klon Bululawang yang diaplikasikan dengan arang sekam padi mampu memperbaiki pertumbuhan vegetatif dan tebu Klon PS 882 yang diaplikasikan dengan arang kayu mampu meningkatkan serapan unsur Silika (Si). Arang sekam padi mampu meningkatkan diameter batang dan kandungan Si jaringan batang pada umur 140 hspt.
Pengaruh Dosis dan Frekuiensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris l.) Nur Fitri Rizqiani; Erlina Ambarwati; Nasih Widya Yuwono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2007): Desember
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.59444

Abstract

-
Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dataran Rendah Nur Fitri Rizqiani; Erlina Ambarwati; Nasih Widya Yuwono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2006): September
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.59920

Abstract

-
Application of Energy-Saving Distiller for Standardized Patchouli Oil Production in Patchouli Oil SME in Kulon Progo Karna Wijaya; Widi Kurniawati; Nasih Widya Yuwono; Farida Farida
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 6, No 2 (2020): Juni
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3868.048 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.54296

Abstract

Patchouli oil is one of the export commodities with high economic value that attracts attention in the raw material business. To be marketed domestically as well as internationally, patchouli oil must meet the Indonesian National Standard (SNI). Various patchouli oil processing techniques have been developed by researchers but only a few that meet the requirements of SNI. In this study, patchouli leaves were processed using an energy-saving distiller equipped with heat insulators. Patchouli oil was then treated using bentonite-NaHCO3 composite adsorbent which was synthesized through a hydrothermal process followed by calcination. The program was executed by preparing of the distiller and adsorbent before applying them to Surya Wulan patchouli oil processing SME. The adsorbent was prepared and analyzed at the Physical Chemistry Laboratory and the distiller was tested in CV. Fruitanol Energy, Yogyakarta. The result showed that the distiller has a capacity of 15 kg, which can save costs up to 35.5% and 33.3% more efficient in time compared to the conventional technology in Surya Wulan SME. Patchouli oil produced successfully met SNI quality requirements and was certified by LPPT UGM. Furthermore, the adsorbent produced was able to reduce around 80% of the acid number of crude patchouli oil.
Pengaruh Dosis dan Frekuiensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris l.) Nur Fitri Rizqiani; Erlina Ambarwati; Nasih Widya Yuwono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 14, No 2 (2007): Desember
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.59444

Abstract

-
Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dataran Rendah Nur Fitri Rizqiani; Erlina Ambarwati; Nasih Widya Yuwono
Jurnal Ilmu Pertanian Vol 13, No 2 (2006): September
Publisher : Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada jointly with PISPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ipas.59920

Abstract

-
Synthesis of SO42–/ZrO2 Solid Acid and Na2O/ZrO2 Solid Base Catalysts Using Hydrothermal Method for Biodiesel Production from Low-Grade Crude Palm Oil Sri Setyaningsih; Maisari Utami; Akhmad Syoufian; Eddy Heraldy; Nasih Widya Yuwono; Karna Wijaya
Indonesian Journal of Chemistry Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijc.65404

Abstract

Biodiesel is a renewable energy source that can be produced through esterification as well as transesterification reactions. This work presents a series of zirconia catalysts synthesized by hydrothermal method on various concentrations in acidic (H2SO4 0.3, 0.5, and 0.7 M) and basic (NaOH 1, 2, 3, and 4 M) solution to get a catalyst with the highest acidity or basicity. Characterizations of the catalysts were performed by FTIR, XRD, SEM-EDX, surface area analysis, acidity, and basicity test. The most active acid catalyst activity was evaluated for the esterification of low-grade crude palm oil (LGCPO), while the solid base catalyst was utilized for the transesterification reaction. The solid acid catalyst of 0.7 M SO42–/ZrO2 60 °C; 24 h was denoted as the most active acid catalyst with a total acidity of 1.86 mmol g–1, while 4 M Na2O/ZrO2 60 °C; 24 h catalyst was considered as the solid base catalyst with the highest total basicity of 3.75 ± 0.12 mmol g–1. The optimized acid catalyst exhibited a 31 times higher acidity than commercial ZrO2. The concentration of free fatty acids (FFA) decreased to 68.87% in the esterification reaction. The solid base catalyst of 4 M Na2O/ZrO2 60 °C; 24 h successfully converted LGCPO into biodiesel by 68.55% through a transesterification reaction.